(www.cenderawasihpos.com, 26-03-2008)
WAMENA - Plt. Bupati Jayawijaya yang diwakili Kepala Dinas Peternakan, drh. I. Made Putra mengatakan, pemerintah Kabupaten Jayawijaya terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan hidup rakyatnya terutama para petani tanpa membedakan latar belakangnya.“ Semua ini bertujuan untuk membawa suatu perubahan kearah yang lebih maju, sebagai masyarakat yang modern, “ ujarnya ketika membuka pelatihan sistem ternak Babi berbasis ubi jalar di Kampung Holkima, Distrik Asologaima, Senin (24/3) siang.Menurutnya, usai mengikuti pelatihan ini para petani akan mampu mengembangkan ternak babi sebagai komoditi daerah serta mengembangkan hipere (ubi jalar) sebagai makanan pokok yang mempunyai nilai gizi tinggi.
“ Selain menjadi makanan pokok masyarakat di Jayawijaya, Hipere juga bisa dibuat sebagai makanan tambahan (silase) untuk ternak babi, sehingga menghasilkan babi yang sehat layak untuk dikonsumsi dan dipasarkan,” ujar Made kepada Cenderawasih Pos usai acara tersebut.Pelatihan tersebut lebih bersifat kekeluargaan, karena petani diajak secara langsung untuk saling bertukar pikiran serta mempraktekkan ilmu yang diperoleh secara bersama-sama, selain pelajaran materi dan kunjungan lapangan.Program pelatihan ini terselenggara atas kerja sama Pemkab Jayawijaya dengan South Australia Research and Development Institute (SARDI) yang dipimpin oleh Colin Cargill, International Potato Centre dan Australian Centre For International Agricultural Research (ACIAR). Program kerja sama ini sudah berlangsung sejak tahun 2001 hingga sekarang, dan akan dikembangkan terus secara berkesinambungan untuk membantu kehidupan para petani di Papua khususnya di kabupaten Jayawijaya.Colin Cargill, minta melalui program pelatihan ini diharapkan dapat mengangkat harkat dan martabat petani di Jayawijaya, sejajar dengan petani yang lain di luar Jayawijya.Pelatihan ini akan berlangsung selama 3 hari dengan instruktur dari CIP Lembang, Ir. Koko Tjintokohadi, M. Si, CIP kordinator Wamena Luther Kosay dan Triono Syahputra.
Materi yang akan diberikan kepada petani meliputi budidaya hipere dan pengelolaan paska panen, laleken (system perkandangan ternak babi yang baik), pencegahan dan pengendalian parasit babi dan post mortem (pengamatan babi mati)“ Selain itu para petani juga dibekali dengan pelatihan lain yang meliputi pemberian pakan untuk babi, budidaya dan panen tanaman dadap, pembesaran ikan untuk sumber protein pakan babi serta pengelolaan babi induk dan pejantan,” tambah Triono.Pelatihan ini dilaksanakan di 24 kampung yang meliputi 10 distrik, diantaranya kampong Napua, Sinakma, Timia, Wanima, Muliama, Sunili, Wouma, Megapura, Assolokobal, Tulem, Molima, Kumima, Wamena, Pisugi dan Siepkosi (jk)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP