Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua

Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP

IKLAN PROMO : VIRTUOSO ENTERTAIN " NUMBAY BAND ", info selengkapnya di www.ykpmpapua.org

IKLAN PROMO : VIRTUOSO ENTERTAIN " NUMBAY BAND ", info selengkapnya di www.ykpmpapua.org
Info Foto : 1) Virtuoso Entertain bersama Numbay Band saat melakukan penampilan bersama Artis Nasional Titi DJ. 2) Saat penampilan bersama Artis Diva Indonesia, Ruth Sahanaya. 3) Mengiringi artis Papua, Edo Kondologit dan Frans Sisir pada acara "Selamat Tinggal 2012, Selamat Datang 2013" kerjasama dengan Pemda Provinsi Papua di halaman Kantor Gubernur Provinsi Papua, Dok 2 Jayapura. 4) Melakukan perform band dengan Pianis Jazz Indonesia. 5) Personil Numbay Band melakukan penampilan di Taman Imbi, Kota Jayapura. Vitrtuoso Entertain menawarkan produk penyewaan alat musik, audio sound system dan Band Profesional kepada seluruh personal, pengusaha, instansi pemerintah,perusahaan swasta, toko, mal, kalangan akademisi, sekolah, para penggemar musik dan siapa saja yang khususnya berada di Kota Jayapura dan sekitarnya, serta umumnya di Tanah Papua. Vitrtuoso Entertain juga menawarkan bentuk kerjasama seperti mengisi Acara Hari Ulang Tahun baik pribadi maupun instansi, Acara Wisuda, Acara tertentu dari pihak sponsor, Mengiringi Artis dari tingkat Nasional sampai Lokal, Acara Kampanye dan Pilkada, serta Acara-Acara lainnya yang membutuhkan penampilan live, berbeda, profesional, tidak membosankan dan tentunya.... pasti hasilnya memuaskan........ INFO SELENGKAPNYA DI www.ykpmpapua.org

30 April 2006

Jayapura ; 10 Truk Bermuatan Kayu Balok Dilepas

( Cenderawasih Pos, Sabtu 29 April 2006 )
27 truk bermuatan kayu balok yang sebelumnya ditahan (diamankan) di Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam Papua, 10 diantaranya yang bermuatan kayu balok milik PT. Victoria Cemerlang akhirnya
dilepas karena sudah melengkapi surat-suratnya, sementara 15 truk lainnya milik PT. Karya Irian Agung Utama, muatannya masih ditahan, se­mentara truknya dilepas.

Kepala Balai Konservasi Sum­ber Daya Alam Papua I, Ir Ben G Saroy saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos membenarkan dilepasnya 10 truk itu . " PT Victoria Ce­merlang sudah melengkapi surat-suratnya, sehingga 10 truk bermuatan kayu balok akhirnya kami izinkan keluar, sementara yang lainnya masih ditahan untuk proses lebih lanjut,"tandasnya.

Ben Saroy juga mengungkapkan, selain, ada juga truk milik masyarakat adat sementara masih ditahan. Dikatakan, pihaknya tidak bermaksud menyita kayu milik masyarakat adat tersebut, tetapi ini suatu langkah pembinaan yang diambil, agar masya­rakat bisa mengetahui bahwa apa yang dilakukan pihaknya semata-mata bertujuan untuk menjaga keberlangsungan hidup manusia dan alam sekitarnya. Alumni Faperta Uncen ini juga menegaskan, apa yang dilakukan Tim Satuan Polisi Kehutanan Reaksi Cepat ( SPORC ) adalah bagian dari tugas menjaga hutan di Papua dari kegiatan ilegal log­ging, sehingga ke depannya mas­yarakat Papua secara turun temurun dapat menikmati hasil hutan ini.

Menyikapi penangkapan beberapa truk yang diduga mengangkut kayu tanpa dokumen lengkap, pihak Polda Papua juga proaktif untuk melakukan cek dan ricek terhadap kasus itu. "Kami pro aktif untuk melakukan cek dan ricek. Prinsipnya jika ada pelanggaran hukum maka kami bantu proses penanganannya,"ungkap Direktur Reskrim Polda Papua AKBP Drs. Paulus Waterpauw kepada wartawan kemarin.

Dikatakan, sebagaimana diatur dalam ketentuan yang ada, pihaknya sebagai coordinator pengawasan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) diminta atau tidak diminta wajib hukumnya untuk memberikan saran hokum terhadap masalah yang ditangani PPNS. "Sudah dua hari ada kegiatan itu, sehingga saya perintahkan anggota untuk berkoordinasi dan penyidikan tetap ditangani oleh mereka. Kecuali jika diminta untuk membantu proses penyidikan, maka akan kami bantu,"terangnya.

Ditambahkan, dari hasil laporan anggotanya yang telah melakukan koordinasi, 10 truk telah dilepaskan, karena dokumennya sudah lengkap. Sedangkan 19 truk lainnya masih diamankan. (yom/fud) .

Jayapura : Saluran Tersumbat, Air Meluap ke Jalan Raya

( Cenderawasih Pos, Sabtu 29 April 2006 )
Hujan deras yang mengguyur Kota Jayapura, Jumat (28/4), kemarin, menyebabkan jalan SPG Taruna Bhakti Waena tergenang air (banjir). Dari pantauan Cenderawasih Pos di lapangan, banjir itu diakibatkan saluran air di jalan tersebut tersumbat sehingga air meluap ke jalan raya.

Akibat luapan air yang diperkirakan setinggi, 10 cm-30 cm tersebut, arus lalu lintas di jalan tersebut sedikit macet. Salah seorang warga bernama Fred Olua , saat ditemui menuturkan, penyumbatan saluran tersebut sengaja dilakukan oleh warga setempat dengan alasan, jika tidak dilakukan disumbat, maka perumahan warga di sepanjang jalan SPG Taruna Bhakti sampai pada Pos Den Intel Kodam VII/Trikora akan banjir.

"Kami sengaja sumbat saluran air agar banjir jangan sampai meluas ke rumah warga,"ujarnya kepada Cendera­wasih Pos, di perempatan jalan Perumahan Grand Youtefa, Kelurahan Waena Distrik Abepura, Jumat, (28/4) kemarin.

Terkait dengan hal tersebut, dirinya mewakili warga setempat meminta agar pemerintah memperhatikan hal terse­but."Minimal ada dana pemeliharaan saluran air sebab kalau tidak ada, maka jalan tersebut akan terus jadi sasaran banjir, "jelasnya.

Selain jalan SPG Taruna Bhakti ter­genang air, jalan Tanah Hitam yang menghubungkan Abepura-Abepantai tertutup lumpur. Lokasi jalan yang tertutup lumpur yakni di depan Kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Bagian Peralatan Jalan dan Jembatan.

Akibat kondisi tersebut, arus transportasi di jalan tersebut sempat terganggu. Untuk menghindari kemacetan jalan agar tidak semakin parah, puluhan warga setempat berbondong-bondong mengeruk dan memindahkan lumpur tersebut ke pinggir jalan.

Menurut warga setempat Mustaqim, setiap kali turun hujan, jalan tersebut selalu tertutup lumpur. Lumpur yang menutupi jalan tersebut dibawa arus air yang sangat deras dari perkampungan atas.
Kondisi itu terjadi, karena dibagian bawah (maksudnya di pinggir jalan), tidak dibangun saluran air (drainase yang memadai).

Selain itu juga, akibat hujan turun cukup deras itu, membuat tumpukan sam­pah-sampah berserakan di sejumlah di Abepura. Misalkan saja, di depan Kan­tor Pos Abepura, Lingkaran Abepura dan depan Saga Mall, sampah yang kebanyakan dari plastik dan kaleng itu, berserakan ke tengah-tengah jalan. (nls/mud)

29 April 2006

Asmat : Di Asmat, 6 Kapal PT Djamaru Ditangkap, Diduga Lakukan Loading Tanpa Petugas Pengawas

( Cenderawasih Pos, Jumat 28 April 2006 )
Diduga melakukan loading, 6 buah kapal milik PT. Djarmaru yarig beroperasi di Wanam Distrik Kimaan, Merauke terpaksa diamankan petugas perikanan Kabupaten Asmat dan Kantor Navigasi Kabupaten Asmat, Rabu (26/4) kemarin. Keenam kapal tersebut diamankan karena diduga melakukan transfer .(loading) di alur masuk Agats sekitar 2,5 mil dari lampu hijau luar.

Dari keenam kapal itu, lima buah kapal ikan dan satu buah ka­pal induk. Kepala Kantor Station Radio (Navigasi) Kabupaten Asmat Nobertus Komana saat ditemuai di ruang kerjanya, kemarin membenarkan diamankannnya 6 buah kapal tersebut.

Menurutnya, keenam kapal tersebut, diamankan bukan karena masalah dokumennya tidak lengkap, namun karena adanya trasfer ikan di wilayah laut Asmat tanpa ada petugas pengawas. "Jadl surat-surat dan dokumennya lengkap, cuma mereka melakukan transfer ikan tanpa ada petugas yang mengawsinya" terang

Dikatakan, melakukan transfer ikan di wilayah Kabu­paten Asmat harusnya ada petugas yang melihat berapa ton ikan yang transfer tersebut. "Kalau tidak ada petugas yang mengawasinya, laporan dari kapal bisa saja berbeda dengan jumlah muatan yang sebenarnya di kapal tersebut. Tentu saja disini dapat mengurangi kontribusi terhadap Pendapat Asli Daerah (PAD),"tandasnya.

Seharusnya, lanjut dia, transfer tersebut dilakukan di kolam Bandar Agats, atau jika pertimbangan BBM maka harus meminta petugas untuk masuk melihat dan mengawasi pemuatan itu. "Kejadian seperti ini sudah beberapa kali dilakukan oleh kapal penangkap ikan yang mela­kukan transfer di wilayah Kabupaten Asmat, hanya saja karena koordinasi yang kurang dan instansi terkait sehingga kapal-kapal melakukan loading di wilayah Asmat tersebut tidak bisa di bawah masuk,"katanya. (ito)

Jayapura : 27 Truk Bermuatan Kayu Balok Diamankan BKSDA Papua, Diduga Tidak Miliki Dokumen yang Lengkap

( Cenderawasih Pos, Jumat 28 April 206 )
Sebanyak 27 truk bermuat­an kayu balok, diamankan Satuan Polisi Kehutanan Reaksi Cepat ( SPORC ) dalam operasi penertiban selama dua hari yakni dan 25-26 April di beberapa lokasi di Jayapura. Ke-27 truk itu diduga tidak memiliki dokumen lengkap.

Dan ke-27 truk itu, 10 truk diantaranya adalah milik PT Victoria Cemerlang, 15 truk milik PT Karya Irian Agung Utama, 1 truk milik PT Glo­bal Mandiri dan 1 truk lagi milik masyarakat adat di daerah sekitar Demta-Depapre.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Papua I, Ir Ben G Saroy, saat diminta keterangannya terkait penahanan ke-27 truk itu, mengungkapkan, ke-27 truk bermuatan kayu balok yang ditahan ini, merupakan hasil operasi yang dilakukan tim SPORC Papua.

"Dari hasil penertiban yang dilakukan selama dua hari itu, 27 truk bermuatan kayu balok terjaring karena tidak memiliki dokumen yang benar, artinya ada yang me­miliki surat izin, namun masa aktifnya sudah lewat, sehingga dinyatakan tidak berlaku lagi, "tandasnya, seraya menambahkan ada yang izinnya sudah mati, namun masih menggunakan stop opname. Ada juga, yang mengangkut kayu tidak sesuai dengan jumlah kubikasi yang tertera pada surat izin. "Ada perusahaan yang harus kami cek keberadaannya. Apa betul ada perusahaan tersebut atau tidak,"ungkapnya.

Dikatakan, hasil penjaringan yang dilakukan ini, berasal dari berbagai tempat, seperti daerah Demta,Tanah Hitam dan Arso, yang tujuan pengangkutannya ada yang digudangkan di daerah sekitar Kota Jayapura, juga tidak sedikit yang direncanakan untuk dikapalkan ke Surabaya dan Jakarta. "Kami tidak akan melepas begitu saja, sampai mereka ( para pemilik ) mempertanggungjawabkan perbuatannya,"tegasnya.

Dari pantauan Cenderawasih Pos di sekitar lokasi UPT Departemen Kehutanan Kotaraja ini, sejumlah truk yang bermuatan kayu balok ini, berjejer menutup seluruh halaman parkir kantor tersebut, dan para sopirnya nampak kebingungan. Sementara para pimpinannya, sedang berupaya bernegosiasi dengan instansi yang berwenang. Sebanyak 27 truk dengan muatan kayu balok ini ditahan mulai Rabu ( 26/4 ), hingga batas waktu yang tidak ditentukan. (yom)

27 April 2006

Sarmi ; Bukan Ditemukan Tapi Direncanakan Ekspolorasi Ladang Gas di Sarmi dan Waropen

( Cenderawasih Pos, Rabu 26 April 2006 )
Pemberitaan SKH Cenderawasih Pos Kamis (20/4) di halaman 12 (Lintas Papua), yang berjudul 'Nations Petroleum Temukan Ladang Gas di Sarmi dan Waropen dengan melakukan wawancara langsung dengan Manager Operasi Nations Petrolium Thorn Hurt, mendapat koreksi dari Public Affairs Manager Nations Petroleumlvanina, Pane Ivanina mengoreksi bahwa judul Nations Petroleum Temu­kan Ladang Gas di Sarmi dan Waropen, seharusnya Nations Petro­leum Merencanakan Eksplorasi Gas di Sarmi dan Waropen.

Sementara pada paragraph 2 "Kalau ada prospek bagus, rencana pada 2007, kita akan menambah satu reg line dan reg ofseurce, seharusnya kalau ada prospek bagus, rencana 2007, kita akan menambah satu rig offshore.

Pada paragraph 4, Tom Hurt mengaku sampai saat ini pihaknya belum mengetahui pasti kandungan gas pada sumur yang berada di kedua blok tersebut, seharusnya hanya 2 blok itu saja. Sedangkan pada paragraph 4 pihaknya telah menyiapkan dana sekitar 50 juta dolar Amerika untuk investasi dalam proyek tersebut,yang benar 40 juta dolar Amerika. (nat)

Jayapura : Agrobisnis Tetap Jadi Program Andalan Dinas Peternakan

( Cenderawasih Pos, Rabu 26 April 2006 )
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Papua, drh Didik Radjasa, M.MT mengatakan, pihaknya terus mendorong program-program berbasis agrobisnis di bidang peternakan. Bahkan program itu merupakan andalan pihaknya pada anggaran 2006 ini.

"Sebenarnya program peternakan yang berbasis agrobisnis sudah kami dilakukan pada ang­garan tahun lalu dan dilanjutkan pada anggaran 2006 ini, jadi me­rupakan program lanjutan,"ujarnya kepada Cenderawasih Pos, kemarin. Ia mencontohkan, pro­gram pengadaan sapi bakalan, peternakan babi di Wamena, ayam ras dan sejumlah program lainnya.

Dikatakan, program peternakan yang berbasis agribisnis terus didorong pihaknya dengan tetap melakukan pendampingan bagi para peternak dalam menjalankan usahanya melalui para tenaga penyuluh di lapangan. Meski begitu, namun ia mengakui kalau masalah peternakan di Papua
masih perlu ditingkatkan, baik dari segi pendampingan maupun permodalan yang saat ini masih terbatas.
Ia juga mengatakan, penggunaan dana-dana anggaran pendapatan belanja negara (APBN) untuk dinas peternakan lebih banyak dikucurkan langsung ke masing-masing kabupaten/kota.

Dana-dana tersebut diperuntukkan untuk program-program pemberdayaan sektor ekonomi kerakyatan.
Meski lebih banyak memberikan kewenangan kepada masing-masing pemerintah kabupaten/ kota soal pengembangan usaha-usaha peternakan ini, namun bukan berarti Dinas Peternakan Pro­vinsi Papua tinggal diam. "Memang program lebih banyak di jalankan di kabupaten/kota, tapi untuk suksesnya program pem­berdayaan ekonomi kerakyatan di bidang peternakan, kami tetap melakukan koordinasi secara baik di lapangan,"katanya. (Ho)

Jayapura : Kali Anafri Dipenuhi Lumpur dan Sampah

( Cenderawasih Pos, Rabu 26 April 2006 )
Kali Anafri yang terletak di jantung Kota Jayapura, saat ini kondisinya, mulai dipenuhi endapan Lumpur dan sampah. Kondisi itu, jika tidak segera ditangani, maka jika turun hujan, air yang melewati kali tersebut bisa meluap ke wilayah sekitarnya.

Dari pantauan Cenderawasih Pos di lokasi selama ini, biasanya pada sore hari, tepatnya di samping Telkom Jayapura dijadikan anak-anak mencari ikan atau mandi. Namun belakangan ini, anak-anak tidak bisa lagi melakukan aktivitasnya di daerah itu, karena tempat tersebut telah dipenuhi sampah-sampah, terutama sampah plastik. Rudolf (13) warga setempat saat ditemui Cenderawasih Pos, mengaku sudah hampir 1 bulan ini, jarang turun ke kali, karena kon­disinya sudah dipenuhi sampah-sampah.

Pada hal kata dia, tempat tersebut sudah menjadi tempat bermainnya, termasuk tem­pat mencari ikan.
" Sekarang sudah jarang turun om, habis tempat itu sudah dipenuhi sampah, di samping endapan lumpurnya mulai tinggi,"tuturnya polos. Sementara itu menurut Ny Siska, saat turun hujan, air yang melewati kali itu sangat besar, bahkan hampir-hampir jaraknya sedikit di bawah jembatan. Sehingga bisa jadi, kalau endapan lumpur yang semakin hari semakin tinggi itu tidak keruk, maka bisa saja saat hujan turun deras, air. yang melewati kali itu meluap.(mud)

26 April 2006

Tips & Trik : Pentingnya Vitamin B bagi Kesehatan Otak

( D-Net, Selasa 25 April 2006 )
Vitamin B sangat penting untuk menjaga agar fungsi otak dan saraf tetap normal. Banyak vitamin B dan asam folat yang bermanfaat bagi sistem saraf dan otak. Beberapa vitamin B ini di antaranya: Vitamin B1 (tiamin) Esensial untuk kesehatan otak dan sel saraf. Bisa dijumpai pada biji-bijian dan makanan yang telah diperkaya seperti roti, nasi, pasta dan sereal sarapan. Vitamin B5 (asam pantotenat) Merupakan bentuk koenzim yang dapat membantu mengantar rangsangan saraf. Sumber vitamin B5 ada pada daging, daging unggas, ikan, sereal biji-bijian, legum, susu, sayur dan buah. Vitamin B6 (piridoksin) Membantu mengubah triptophan menjadi seretonin, zat kimia otak yang bisa menimbulkan rasa tenang bagi tubuh. Rendahnya kadar seretonin umumnya akan membuat orang cepat stres, sulit tidur, dan depresi. Sumber vitamin B6 bisa dijumpai pada daging ayam, ikan, hati, sereal biji-bijian, kacang-kacangan dan legum. Vitamin B12 (sianokobalamin) Vitamin ini membantu mempertahankan jaringan saraf agar tetap sehat. Sumber vitamin B12 ada pada telur, daging, ikan, unggas, serta susu dan produk olahannya. Asam folat Sangat esensial untuk metabolisme asam lemak rantai panjang pada otak. Dijumpai pada pisang, jus jeruk, sereal yang telah difortifikasi, lemon, stroberi, sayuran dan kacang yang telah dikeringkan. Asam folat sangat penting bagi perempuan yang merencanakan kehamilan. Sebab, rendahnya kadar asam folat akan meningkatkan risiko terjadinya kelainan saraf tulang. belakang (neural tube defect) pada janin. Selain vitamin B, ada beberapa mineral yang juga ikut berperan mempertahankan fungsi saraf: Magnesium. Ditemukan pada biji-bijian, legum, kacang-kacangan, dan sayuran hijau. Potasium Sumber makanan yang mengandung potasium bisa dijumpai pada aprikkot, alpukat, pisang, kantalop, anggur, kiwi, jeruk, prune, stroberi, kentang, daging, dan ikan. Kalsium Bisa didapat dari susu dan produk olahannya seperti keju, yoghurt, makanan yang difortifikasi, serta ikan, terlebih yang tulangnya bisa ikut dimakan seperti pada ikan presto.

Manca Negara : Amerika : Jalur Kekerabatan Baru untuk Amfibi

( Kompas, Selasa 25 April 2006 )
Ilmuwan harus melakukan cara penamaan yang umum untuk berbagai jenis hewan melalui taksonomi. Ini penting agar tidak terjadi penamaan ganda dan memudahkan mereka untuk menyusun hubungan antarketurunannya.

Sayanganya, jalur kekerabatan amfibi belum pernah diubah sejak tahun 1930. Baru-baru ini, pakar biologi Darrel Frost dari Museum Sejarah Nasional Amerika bersama para koleganya berhasil menyelesaikan 'pekerjaan rumah' yang berat itu.

Menurut mereka, jalur kekerabatan amfibi berubah besar-besaran setelah memahami jalur evolusinya. Jalur kekerabatan yang baru dibuat berdasarkan DNA dari 522 spesies amfibi. Sampel-sampel tersebut mewakili jenis katak, sesilia (mirip cacing), salamander, dan kadal air.

"Jalur kekerabatan amfibi yang baru menunjukkan bahwa taksonomi yang diyakini sampai sekarang penuh kesalahan sehingga memaksa kami untuk membuat taksonomi baru," kata Frost. Taksonomi yang baru ini, lanjut Frost, bisa menjadi tolak ukur baru bagi komunitas sains untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai keragaman amfibi.

Jumlah spesies amfibi yang diketahui terus bertambah dalam jumlah besar beberapa tahun ini. Namun, pemahaman untuk beberapa kasus penemuan spesies baru masih penuh spekulasi. Meskipun demikian, populasi amfibi mengalami penurunan besar-besaran dalam beberapa dekade terakhir. Ini ditengarai karena berkurangnya habitat dan terpecahnya populasi.

Manca Negara : Thailand : Thailand Akan Kembalikan 53 Orangutan Curian ke Indonesia

( Media Indonesia, Selasa 25 April 2006 )
Pemerintah Thailand akan mengembalikan 53 orangutan yang disita dari "Safari World" negara itu karena didatangkan secara ilegal dari Kalimantan dan Sumatra. Dalam pertemuan antara para pejabat kehutanan kedua negara, kata Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati, Ditjen PHKA, Dephut, Adi Susmianti, di Jakarta, Senin (24/4) pihak Thailand mengkonfirmasikan keinginan negaranya untuk mengembalikan orangutan sitaan ke Indonesia.

"Orangutan yang akan dikembalikan ke Indonesia tersebut adalah bagian dari 104 orangutan yang disita waktu menggeledah `Safari World Theme Park` di Bangkok Juli 2004. Saat ini, orangutan tersebut dipelihara di pusat rehabilitasi satwa Kao Pratubchang," kata Adi.

Dijelaskannya bahwa orangutan yang akan dikembalikan itu terdiri atas 20 jantan dan sisanya betina. Seluruh orangutan itu rencananya akan ditempatkan di pusat rehabilitasi orangutan di Nyaru Menteng, Kalteng.

Menurut Adi, pemeriksaan kesehatan dan analisa genetik akan dilakukan bersama-sama oleh para ahli dari Indonesia dan Thailand di Bangkok. Para ahli ini akan mempersiapkan pemindahan 53 orangutan itu ke Indonesia secara aman.

Berdasarkan catatan Dephut, jumlah orangutan sampai awal 2004 diperkirakan mencapai 57.800 ekor di Kalimantan (termasuk 13.600 ekor di Sabah dan 1.000 ekor di Serawak) dan 7.300 ekor orangutan di Sumatra. (Ant/OL-06)

Manca Negara : Australia : Badai Monika Mengamuk di Autralia Utara

( Metrotvnews.com, Selasa 25 April 2006 )
Darwin: Badai Monika kategori lima baru-baru ini menerjang kota pelabuhan Darwin, Australia, dengan kekuatan maksimum 350 kilometer per jam. Sebelumnya, dengan kekuatan yang lebih hebat terjangan angin ribut tersebut merusak jaringan listrik dan menghancurkan sejumlah rumah penduduk Aborigin di Maningrida, Australia Utara. Sejauh ini, belum ada laporan adanya korban jiwa.

Namun, pengamat cuaca mengingatkan badai Monika akan bergerak menuju Kimberley, Australia utara, pada Rabu atau Kamis mendatang dengan kekuatan yang semakin besar. Badai monika akan bergerak dari selatan menuju kawasan terpencil Sungai Adelaide dan menjauh dari Darwin. Meski demikian, penduduk setempat diingatkan untuk tetap waspada. Badai Monika menerjang setelah badai Lary menerjang sebulan silam dengan kecepatan 100 kilometer per jam di selatan Cairn.(AMR)

25 April 2006

Tips & Trik : Herba Pengusir Bronkitis

( D-Net, Senin 24 April 2006 )
Bronkitis tak selalu harus diobati dengan obat farmasi. Dengan tanaman pun, penyakit akibat peradangan ini bisa juga dibabat habis. Radang cabang tenggorok atau bronkitis terjadi jika cabang tenggorok mengalami infeksi. Bila bronkitis meningkat sampai keadaan akut, biasanya timbul gejala demam tinggi, rasa sesak di dada, sehingga kadang-kadang napas mendesah disertai batuk. Pada mulanya batuk tadi kering (tak berdahak). Namun, setelah mengalami peradangan, batang tenggorok akan "dibanjiri" lendir dan terbentuklah dahak. Lalu, iritasi pun terjadi pada selaput dinding dalam batang tenggorok. Bahaya terbesar dari penyakit bronkitis adalah kemungkinan berkembangnya ke arah pneumonia atau radang paru-paru. Kita mesti mulai waspada ketika bronkitis yang diderita termasuk kronik, atau lama sembuh. Ini merupakan keadaan serius, karena telah terjadi perubahan-perubahan permanen di dalam paru-paru, seperti terbentuknya jaringan pengikat, emfisim, serta komplikasi serius lainnya. Dalam keadaan normal paru-paru kita itu elastis dan supel, sehingga dapat berkembang-kempis ketika kita bernapas. Pada bronkitis kronik, tidak lagi. Terbentuknya jaringan ikat menganggu gerakan paru-paru yang normal, sehingga udara tidak dapat masuk dan keluar dengan leluasa seperti biasanya. Keadaan akan lebih buruk lagi, jika penderita juga menderita asma atau TBC, karena batuk-batuk keras akan menghasilkan titik-titik darah dan ludah berisi nanah. Inilah yang dapat mengakibatkan radang paru-paru. Bahaya lainnya, terbentuk kantong-kantong nanah di paru-paru dan terjadinya bekas-bekas luka di jaringan paru-paru. Si cantik yang berkhasiat Dalam pengobatan bronkitis, yang pertama-tama dilakukan adalah mengatasi infeksi, bila infeksi masih berlangsung. Jika karena peradangan terbentuk dahak dalam batang tenggorok, maka diperlukan pula pengobatan untuk meluruhkan dahak agar pernapasan lancar kembali. Di sini diperlukan obat-obat peluruh dahak atau ekspektoran. Selain menggunakan obat-obat kimia (obat modern), kita dapat pula "mengambil" obat dari alam, antara lain dari bahan-bahan nabati. Setidaknya ada dua jenis tumbuhan yang dapat melawan infeksi jasad renik, baik bakteri maupun virus. Yang pertama Echinacea spp., berasal dari Amerika Serikat, dan saat ini telah dibudidayakan di Indonesia. Yang banyak digunakan adalah Echinacea angustifolia D.C. yang berbunga cantik dan Echinacea purpurea (L.) Munch., dari suku Asteraceae, yang dimanfaatkan akarnya. Tumbuhan Echinacea spp. antara lain mengandung zat-zat aktif minyak atsiri, zat-zat alkamida, polialkena, polialkuna, zat-zat turunan asam kafeat, dan zat-zat polisakarida. Sedangkan minyak atsiri mengandung antara lain zat-zat pentadekadiena, pentadekena, ketoalkuna, dan ketoalkena. Berdasarkan penelitian, akar Echinacea ini cukup ampuh untuk meningkatkan imunitas tubuh melalui tiga mekanisme. Pertama, mengaktifkan fagositosis dan menstimulasi fibroblas. Kedua, meningkatkan kegiatan pernapasan. Ketiga, menyebabkan peningkatan mobilitas lekosit. Di samping itu, ia juga menghambat enzim hialuronidase, menstimulasi korteks adrenal dan produksi properdin, suatu protein serum yang menetralisasikan bakteri dan virus, juga menstimulasi produksi interferon. Aktivitas farmakologi akar Echinacea ditunjukkan oleh adanya lima kelompok zat, yakni minyak atsiri, zat-zat alkilamida, turunan asam kafeat, polialkuna, polialkena, dan polisakarida. Jika yang digunakan ekstrak etanoliknya (pelarut etanol), maka yang berkhasiat imunostimulan adalah alkilamida dan turunan asam kageat, yang menstimulasi fagositosis. Jika ekstrak akuatik (pelarut air) atau serbuk akar Echinacea yang digunakan, maka polisakarida heteroksilan yang berberat molekul tinggi mengaktifkan fagositosis, sedang arabinogalaktan, polisakarida sejenis lainnya, meningkatkan pelepasan faktor nekrosis tumor serta produksi interlukin dan interferon. Karena menghambat enzim hialuronidase, echinacea dapat melokalisasi infeksi. Jasad renik penyebab infeksi pun tidak tersebar ke bagian tubuh lain. Jadi, dengan kemampuan Echinacea ini infeksi dapat diatasi. Meluruhkan dahak Bahan tumbuhan lain yang dapat digunakan adalah tumbuhan sambiloto (Andrographis paniculata Nees). Hebatnya, seluruh bagian tumbuhan ini yang di atas permukaan tanah atau herba bisa digunakan sebagai obat.
Tumbuhan ini mengandung dua kelompok senyawa, yakni lakton dan flavonoid. Senyawa-senyawa flavonoidnya terutama hadir di dalam akar. Herba sambiloto ini mempunyai sifat antiinfeksi, karena berdasarkan penelitian, rebusan herba sambiloto menghambat pertumbuhan bakteri-bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Proteus vulgaris, Shigella dysenteriae, dan Eschericia coli. Sediaan-sediaan herba sambiloto berkhasiat menanggulangi infeksi saluran pernapasan akibat ulah virus maupun bakteri. Kita tidak perlu ragu-ragu untuk minum obat alami ini. Walaupun rasanya pahit, herba sambiloto cukup aman untuk penggunaan dalam. Jika infeksi sudah ditanggulangi, gejala lain perlu ditanggulangi pula. Keluarnya lendir atau dahak memerlukan ekspektoran (peluruh dahak). Jika sudah terkena batuk juga, maka diperlukan obat batuk yang dibuat dari tumbuhan obat. Kita beruntung, karena kadang-kadang khasiat ekspektoran dan antibatuk ini sudah tergabungkan dalam suatu tumbuhan obat. Tumbuhan tersebut adalah timi (Thymus vulgaris L.) dari suku Lamiaceae. Mengandung minyak atsiri, timol, dan karvakrol, herba timi memiliki khasiat sebagai obat batuk (antitusif), ekspektoran (peluruh dahak), dan antibakteri. Penghangatan Selain minum obat, yang baik pula untuk dilakukan penderita bronkitis hebat adalah menghirup uap, khususnya pada malam hari. Udara lembap akan mempermudah peluruhan dahak dan mempermudah pernapasan. Ini perlu dilanjutkan siang dan malam selama serangan hebat masih berlangsung. Penderita juga sebaiknya melakukan perendaman kaki dalam air hangat, karena hal ini sangat membantu meringankan penyumbatan dalam hidung dan sinus-sinus. Perendaman baik pula dilakukan oleh mereka yang kakinya terasa dingin. Untuk perendaman kaki, isilah ember dengan air hingga setengahnya, suhu dijaga agar beberapa derajat lebih tinggi daripada suhu tubuh. Namun hati-hati, jangan sampai terlalu panas. Penderita haruslah tetap hangat selama perawatan, selubungilah dengan selimut, dan letakkan kompres hangat di kepala. Jika terjadi gangguan pernapasan hebat, penderita perlu segera mendapat pertolongan dokter. Penderita bronkitis seyogianya menghindarkan diri dari segala sesuatu yang dapat menambah iritasi terhadap selaput dinding dalam batang tenggorok. Umpamanya, merokok atau tinggal di daerah kurang/tidak sehat, sehingga menghirup debu maupun asap atau gas dari lingkungan seperti itu. Sebaliknya, ia dianjurkan untuk beristirahat cukup, menghirup udara segar, berjemur di bawah sinar matahari, serta mengonsumsi makanan bergizi tinggi untuk membangun pertahanan tubuh.

Jayapura : Masyarakat Unurum Guay Minta Wapoga Kembalikan Tanah Adat

( Papua Pos, Senin 24 April 2006 )
Sekitar 20 masyarakat Distrik Unurumguay kabupaten Jayapura, Sabtu(22/4) lalu mendatangi kantor PT. Wapoga di Padang Bulan. Kedatangan masyarakat ini guna meminta HPH milik masyarakat adat segera dikembalikan sebab selama ini dinilai Wapoga telah menginjak-injak masyarakat Desa Sawisuma. Salah satu coordinator, Yotan Bargue kepada Papua Pos di pasar lama Youtefa, Sabtu (22/4) mengatakan bahwa usai mendatangi PT Wapoga, mereka berkumpul disalah satu rumah yang berada di Pasar Lama Yotefa. Dari hasil pertemuan dengan pihak Wapoga dengan masyarakat adat yang terdiri dari 3 suku yakni Suku Dasrah, Dohlan dan Suku Bargue apa yang disampaikan oleh mereka tidak ditanggapi Wapoga. Dan pertemuan tersebut menemui jalan buntu.

Namun demikian, walau dalam pertemuan tersebut tidak membuahkan hasil, pihaknya akan mendatangi kantor Bupati Jayapura, Senin (24/4) guna mendapat kejelasan dari kepala daerah mengenai hak masyarakat adat yang dicaplok Wapoga."Kami akan menuntut apa yang menjadi hak masyarakat adat,"tegasnya.

Jika pihak Wapoga bersikeras tidak mau menyelesaikan permasalahan ini maka masyrakat adat siap melanjutkananya PT. Wapoga melalui jalur hukum. ''Kami akan bawa permasalahan ini hingga ke tingkat Provinsi, bila perlu hingga ketingkat Menteri Kehutanan di Jakarta kami siap,"tegasnya.

Kepala Suku Besar Sawisuma Kristian Doklen menjelaskan bahwa selama 16 tahun PT. Wapoga telah menebangi kayu-kayu milik masyarakat adat, tetapi Wapoga tidak pernah membangun atau memperbaiki sarana jalan untuk masyarakat hingga PT. Wapoga terkait dengan illegal loging malah meninggalkan jembatan dalam keadaan rusak.

Menurutnya, penebangan hutan yang dilakukan Wapoga secara semberono sangat merugikan masyarakat. Bahkan perusahan asal Malaysia ini menimbun kayu-kayu log tersebut di 6 Tempat Penampungan Kayu (TPK) yang ditutupi dengan tanah.

Dari 6 TPK tersebut ditaksit sekitar 17.000-kubik yang dibiarkan begitu saja, ini merupakan keteledoran yang dilakukan Wapoga. Parahnya lagi PT Wapoga tidak pernah sekalipun melakukan reboisasi terhadap hutan milik masyarakat desa Sawisuma tersebut.

Ditempat yang sama Ondoapi Petrus Bunggo mengatakan bahwa berdasarkan SK Bupati tahun 2000 ditegaskan dalam penebangan kayu hutan oleh perusahaan maka perusahaan akan memberikan Rp 50.000 per kubiknya untuk masyarakat adat. Namun, kenyataannya bahwa yang dibayarkan PT Wapoga kepada masyarakat adat hanya Rp 7.500 per kubik. Ini sama saja membodohi masyakat bukan hanya itu ini sudah membodohi, Negara,"katanya. * *

23 April 2006

Jayapura : TNI AL Tangkap 25 Kapal

(www.kompas.com, Sabtu 22 April 2006)
Pangkalan TNI Angkatan Laut Merauke dalam empat bulan terakhir berhasil menangkap 25 kapal asing dan kapal Indonesia yang melakukan pencurian ikan di sekitar Laut Arafura. Kapal-kapal itu tidak memiliki dokumen pelayaran, dokumen izin penangkapan, atau sebagian izin sudah kedaluwarsa.

Komandan Pangkalan TNI AL Merauke Letkol (Laut) Ken Tri Basuki yang dihubungi di Merauke, Papua, Jumat (21/4) mengatakan, penangkapan 25 kapal asing itu atas laporan masyarakat dan hasil pantauan langsung aparat di sekitar perairan Laut Arafura.

"Ada lima KRI yang terus kami operasikan di perairan Arafura dan sekitarnya dengan jumlah personel sekitar 350 orang. Kami melakukan patroli siang dan malam untuk mengatasi kegiatan pencurian kayu, pencurian ikan, dan pelarian peminta suaka. Wilayah selatan Papua sampai perairan Maluku sangat rawan terhadap kegiatan-kegiatan ilegal tersebut," kata Basuki.

Dari 25 kapal itu, lima kapal ditangkap pada Senin lalu saat sedang menangkap ikan. Dari 25 kapal itu, 13 kapal adalah kapal asing dan 12 kapal Indonesia yang rata-rata berbobot mati 200-500 ton. Selain menangkap ikan, kapal-kapal itu sekaligus mengangkut kayu.

Saat ditangkap, jumlah tangkapan belum terlalu besar. Sementara sebagian kapal melarikan diri. "Khusus penangkapan ikan, cukup banyak kapal menggunakan pukat harimau sehingga sangat merugikan nelayan kita," katanya. Seluruh kapal itu ditahan, sementara sebagian pelaku sedang disidangkan kasusnya dan sisanya disidik.

Bupati Merauke John Gluba Gebze mengatakan, kerugian pemerintah daerah dan masyarakat Merauke setiap tahun Rp 7 triliun akibat pencurian ikan dan kayu. Di malam hari pelaku bersembunyi di perairan sekitar Papua Niugini. Jenis ikan yang ditangkap memiliki nilai ekonomi tinggi, seperti tuna, arwana, udang, dan ikan ekor kuning. (KOR)

Bengkulu : Perusahaan HPH di Papua Akan Diaudit Total

(www.kompas.com, Sabtu 22 April 2006)
Departemen Kehutanan segera mengaudit total produksi dan semua operasional yang dilakukan perusahaan pemegang hak pengusahaan hutan atau HPH di Papua. Audit total ini terkait dengan temuan Green Peace menyangkut penebangan liar di wilayah Papua akhir-akhir ini.

Menteri Kehutanan MS Kaban kepada pers seusai menyampaikan orasi ilmiah dalam rangka Dies Natalis Ke-24 Universitas Bengkulu (Unib), Jumat (21/4) di Bengkulu, mengatakan, pihaknya sudah mendapat laporan rinci dari organisasi peduli lingkungan internasional Green Peace menyangkut bukti-bukti pembalakan liar di Papua.

"Saya sudah mengirim tiga staf khusus ke Papua. Tugas mereka menindaklanjuti, mengumpulkan data, serta menyelidiki di lapangan terkait dengan sejumlah fakta yang disampaikan oleh Green Peace," ujar Kaban.

Dalam orasi ilmiah di depan sivitas akademika Unib, MS Kaban kembali menggambarkan betapa aktivitas pembalakan liar sangat memprihatinkan karena meningkat secara signifikan sejak tahun 1997. Pembalakan liar terjadi hampir di seluruh hutan produksi di dalam maupun di luar areal HPH, dan kini bahkan telah menjangkau kawasan hutan lindung, taman nasional, dan hutan konservasi lainnya di berbagai wilayah di Indonesia.

Dari segi finansial, diperkirakan kerugian negara akibat penebangan liar sekitar Rp 83 miliar per hari atau sekitar Rp 30 triliun per tahun.

Menurut Kaban, vonis pengadilan yang dijatuhkan selama ini ternyata belum memberikan dampak jera bagi para pelaku penebangan liar.

Hutan rawa gambut
Sementara itu, kerusakan parah hutan rawa gambut di Riau mengundang kecaman dan seruan agar dilakukan upaya pelestarian sedini mungkin. Data dari Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari) menunjukkan, kawasan hutan di Riau hanya tersisa kurang dari sejuta hektar, sebagian besar di antaranya adalah hutan rawa gambut. Namun, keberadaannya terus dirongrong aksi perusakan oleh penebang dan perambah liar serta tumbuhnya industri kertas.

Koordinator Jikalahari, Zulfahmi, Jumat, mengatakan, saat ini salah satu dari hutan gambut tropis terbesar di dunia terancam hilang akibat perusakan yang sistematis. "Hutan rawa gambut di Semenanjung Kampar harus ditetapkan sebagai kawasan yang dilindungi," kata Rully Syumanda, Forests Campaigner dari Friends of the Earth Indonesia. (ZUL/nel)

21 April 2006

Surabaya : Kadishut Teluk Wondama Divonis Tiga Tahun

( Papua Pos, Kamis 20 April 2006 )
Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut) Teluk Wandama, Papua, Ir. Johannes Pieter Auri akhirnya divonis tiga tahun penjara, denda Rp50 juta dan mengganti sebagian dari kerugian negara Rp. 362,2 juta dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Selasa.

Vonis yang dijatuhkan kepada Ir..Johanes Auri tersebut terkait perkara illegal logging yang diangkut MV. Mirna Rezeki asal Kroasia. Dalam sidang yang dipimpin Ketua Majelis hakim Sunaryo SH, terdakwa Kadishut Teluk Wandama itu terbukti melakukan korupsi secara bersama-sama dengan manajer PT. Wapoga di Jakarta Daniel Rolan yang meminta SKSHH (surat keterangan sahnya hasil hutan) kepada pegawai pengesah SKSHH Dishut Teluk Wandama, Ir. Mulyono Herlambang atas perintah Kadishut.

Namun Johannes Auri yang sama-sama divonis tiga tahun dengan terdakwa Daniel Rolan itu hanya terbukti melakukan tindak pidana yang dituduhkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) secara subsidair, bahkan vonis itu pun lebih ringan dibanding tuntutan JPU sebanyak delapan tahun untuk Johannes Auri dan delapan tahun untuk Daniel Rolan.

Dalam vonis itu, majelis hakim menyatakan kerugian negara sebesar Rp. 362,2 juta itu merupakan pelanggaran atas penerbitan SKSHH untuk 13 ribu M3 kayu merbau yang dilakukan tanpa prosedur DR (dana reboisasi) sebesar Rp. 96 juta lebih dan PSDH (provisi sumber daya hutan) sebesar Rp. 267 juta lebih.

"Kerugian negara itu terbukti dalam penerbitan SKSHH untuk kayu yang diangkut kapal MV. Mirna dan akhirnya ditangkap TNI-AL. Penerbitan SKSHH itu sendiri dilakukan staf Dishut Ir. Mulyono Herlambang atas perintah Johannes Auri tanpa melalui DR dan PSDH. Terdakwa beralasan hal itu kebijaksanaan di wilayahnya, tapi justru melanggar aturan," kata Sunaryo.

Selain itu, kata ketua majelis hakim itu, terdakwa juga terbukti melakukan tindak pidana korupsi yang merugikan negara ratusan juta rupiah itu secara bersama-sama, dengan terdakwa Daniel Rolan (manajer PT. Wapoga yang merupakan pengelola HPH atau Hak Pengusahaan Hutan di kawasan hutan Papua, namun Daniel Rolan merupakan manajer PT. Wapoga di Jakarta).

Menurut majelis hakim, hal yang memberatkan terdakwa adalah yang bersangkutan merupakan PNS (pegawai negeri sipil) yang tak melaksanakan tugas sesuai aturan, sedangkan hal yang meringankan adalah terdakwa tak menikmati uang korupsi, tak pernah dihukum, dan tak berbelit-belit dalam persidangan.

"Karena itu, kedua terdakwa (Johannes P Auri dan Daniel Rolan) masing-masing dijatuhi sanksi hukuman tiga tahun penjara yang dikurangi masa tahanan dan ditambah denda masing-masing Rp. 50 juta serta membayar uang pengganti kerugian negara Rp. 362,2 juta secara tanggung renteng (ditanggung bersama-sama oleh keduanya),"katanya.

Uang pengganti itu, katanya, harus dibayarkan dalam kurun waktu satu bulan dan bila tidak dipenuhi, maka harta yang bersangkutan akan disita untuk negara. "Kalau harta sitaan itu tidak mencukupi, akan diganti dengan tambahan penjara selama enam bulan, sedangkan uang jaminan senilai Rp. 10,l miliar disita untuk negara,"katanya.

Diberitakan sebelumnya, MV (motor vessel/kapal mesin) Mirna Rezeki yang memuat 13 ribu meter kubik kayu gelondongan itu ditangkap pada 29 Agustus 2004 oleh KRI Sutanto-877 yang mengadakan patroli keamanan laut di perairan teluk Wondama, Papua, kemudian MV Mirna akhirnya dibawa ke pangkalan Surabaya pada 5 September 2004.

Kejari Perak akhirnya memvonis MV Mirna terbukti melakukan pelanggran pelayaran (keimigrasian) yang dilakukan nakhoda kapal Saganic Milan, sehingga melanggar pasal 40 ayat (2) jo pasal 110 ayat (2) UU No 21 Tahun 1992 karena berlayar tanpa SIB (surat ijin berlayar). Dalam putusannya, nakhoda didenda Rp. 24 juta subsidair 6 bulan penjara.

Namun, saat Kejari Perak akan menyerahkan kembali kepada Zlatko Makovic (warga negara Kroasia) pasca eksekusi kapal pada 6 Mei 2005, ternyata kapal belum bisa diambil, karena kapal konon disita BKSDA dalam perkara illegal logging, sehingga Zlatko pun mempraperadilankan BKSDA.

Selain itu, nakhoda kapal Saganic Milan yang dituduh melakukan pelanggaran keimigrasian itu juga mempraperadilankan KSAL Cq Pangarmatim Cq Komandan Lantamal III yang akhirnya disidangkan pada Mei-Juni 2005. Kedua praperadilan itu dimenangkan kedua warga negara asing itu yakni Zlatko Makovic dan Saganic Milan.**

Nabire : Pengiriman Ratusan Ekor Anak Buaya Tanpa Izin Digagalkan

( Cenderawasih Pos, Kamis 20 April 2006 )
Sebanyak 130 ekor anakan buaya dan kulit buaya air tawar tidak berizin yang hendak dikirim keluar dari Nabire melalui bandara Nabire berhasil digagalkan satuan KP 2 Udara Nabire, kemarin. Kapolsek Bandara KP2 Udara Nabire AKP Leo Akobiarek yang dikonfirmasi Cenderawasih Ps mengatakan, setelah pihaknya mendapat informasi adanya upaya pengiriman ratusan ekor anak buaya dan kulit buaya tanpa izin tersebut, pihaknya langsung memerintahkan agar anakan buaya dan kulit buaya yang sudah masuk di gudang Trigana Air Service tidak diterbangkan keluar Nabire sebelum adanya rekomendasi dari Bupati Nabire DRS A.P Youw. "Karena barang-barang tersebut sangat erat dengan pendapatan asli daerah, walaupun ada surat ijin dari Balai Konservasi suraber daya alam,"jelasnya.

Dikatakan, anakan buaya sebanyak 130 ekor dan kulit buaya air tawar sebanyak 75 pcs, kulit buaya muara 3 pcs ini masuk di gudang Trigana Air Service sejak Senin kemarin dan dikemas dalam 13 kotak kayu untuk anakan buaya dan 5 karton besar untuk kulitnya.

Lanjutnya, anakan buaya ini dan kulitnya dikirim oleh PT. Eka Nindya Karsa cabang Nabire vang ditujukan kepada Rahmat Wiradinata PT. Eka Nindya Karsa dengan alamat Duren Sawit Blok Q Jakarta Timur.

Sementara itu, soal surat izin, kata Leo, ada surat izin dari Balai Konservasi terkait belum ada dalam proses, namun apabila dikaitkan dengan Undang-undang Otsus, maka perlu ada kontribusi bagi daerah sehingga perlu ada rekomendasi Bupati. Sedangkan izin penangkaran yang dibuat di Kali Bobo juga menggunakan atas nama salah satu kopermas, namun tidak menyebutkan kopermas apa. (jon/lia)

Biak : Nations Petroleum Temukan Ladang Gas di Sarmi dan Waropen Direncanakan, Pengeboran Akan Dilakukan Dalam Tahun ini

( Cenderawasih Pos, Kamis 20 April 2006 )
Nations Petroleum, sebuah perusahaan minyak dan gas bumi dari Canada telah menemukan ladang gas. Ladang gas tersebut menurut Manager Operasi Nations Petrolium Thorn Hurt, berada di Blok Rombebai dengan luas areal sekitar 11.500 Km2 yang mencakup 4 kabupaten yaitu Kabupaten Sarmi, Kabupaten Biak Numfor, kabupaten Waropen dan Kabupaten Yapen Waropen.

Selain menemukan ladang gas di Blok Rombebai menurut Thorn Hurt, Nationas Petroleum juga menemukan ladang gas lainnya di Blok Yapen. Rencananya Nations Petroluem akan melakukan pengeboran dua sumur di Blok Rombebai tahun ini. Rencananya bulan Agustus atau September ta­hun ini pihaknya sudah melaku­kan persiapan. Dalam pengeboran tersebut, pihaknya hanya melihat gas alam.

Kalau ada prospek bagus, rencana tahun 2007, kita akan menambah satu reg line dan satu reg ofseurce. Kami juga sudah melakukan akuisisi di kedua blok tersebut. Target kedalaman penge­boran sekitar 3.000 meter,"ujar Thorn Hurt didamping Kepala Imigrasi Biak Drs.Teddy Soediro. Dalam mela­kukan pengeboran nanti, Nations Pe­troleum menurut Thorn Hurt akan melibatkan masyarakat lokal.

Masyarakat lokal yang akan dilibatkan ini sebelumnya akan diberikan pelatihan teknis, Nations Petroleum menurut dia juga akan berupaya keras untuk menekan serendah mungkin kerusakan lingkungan di sekitar lokasi pengeboran.

"Filosofi dari Nations Petro­leum dalam melakukan kegiatan yaitu kami tidak akan membuat pagar pembatas dengan masya­rakat lokal. Sebab selama ini kami dalam melakukan kegiatan lebih banyak melibatkan masyarakat lokal dibandingkan tenaga kerja asing. Sebab kami lihat, tenaga kerja lokal juga memiliki kemampuan dan kita investasi modal di Papua agar masyarakat dan daerah tersebut juga ikut maju,"tutumya.

Ketika disinggung mengenai kandungan gas yang ada pada Blok Rombebai dan Blok Yapen, Thorn Hurt mengaku sampai saat ini pihaknya belum mengetahui pasti kandungan gas pada 5 sumur yang berada di kedua blok tersebut, namun pihaknya telah menyiapkan dana sekitar 50 juta Dollar Amerika untuk diinvestasikan dalam 1 proyek tersebut.

Sementara itu Kepala Kantor Imigrasi Biak Drs.Teddy Soediro kepada Cenderawasih Pos mengharapkan agar pemerintah dan masyarakat yang berada di lokasi pengeboran gas yang akan dilakukan oleh Nations Petroleum hendaknya memberikan dukungan agar kegiatan tersebut dapat terlaksana. Sebab dengan beroperasinya kegiatan pengeboran gas di Blok Rombebai dan Blok Ya­pen akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat dan Pe­merintah daerah."Manfaat yang kita terima cukup besar, selain dapat menyerap tenaga kerja lokal, kegiatan ini tentunya akan mem­berikan pendapatan bagi daerah,"timpalnya. (nat)

20 April 2006

Jayapura : Flu Burung Tidak Pengaruhi Peternak Ayam

( Papua Pos, Rabu 19 April 2006 )
Kendati hampir setiap hari ditayangkan korban-korban yang sakit maupun meninggal dunia yang disebabkan oleh flu burung, di televisi, ternyata tidak mempengaruhi para peternak ayam di Jayapura.
Menurut Ny. Sri, peternak ayam di Kotaraja, pasaran ayam potong di Kota Jayapura hingga saat ini masih stabil, ini terbukti dari pesanan ayam yang diterimanya setiap hari dari para pedagang ayam di pasar.

"Hingga saat ini pasaran ayam stabil, tidak terpengaruh berita-berita dari televisi, ayam masih laku dan masih disukai oleh masyarakat. Papua belum tcrjangkit oleh Flu burung, jadi masih aman-aman saja mengkonsumsi ayam,"katanya kepada Papua Pos, Selasa (18/04) di Kotaraja.

Adanya flu burung, ujar Ny. Sri, sepertinya ada kaitannya dengan kebersihan lingkungan, seperti kebersihan kandang, pemberian vitamin pada unggas dan cara mengolah ayam itu sendiri. "Dalam beternak, kalau tidak mau rugi, kita harus memperhatikan kebersihan dan kebutuhan dari ayam itu sendiri.

Kandang harus secara teratur dibersihkan, begitu juga unggas kita pelihara, harus diberi vitamin, untuk mencegah penyakit,"ungkapnya. Gagalnya para peternak, memanen ternaknya, lanjut Ny, Sri, biasanya para peternak kurang mengetahui apa yang dibutuhkan oleh ternaknya. "Kalau kita sudah tahu apa yang dibutuhkan binatang yang kita ternak, biasanya gagal panen jarang terjadi, kendati ada ternak yang mati tapi jumlahnya sedikit,"terangnya.

Sepanjang isu flu burung merebak, dalam satu bulan permintaan ayam potong yang dibisa dipenuhi oleh Ny. Sri sekitar 900 hingga 1000 ekor ayam. "Tidak semua permintaan bisa saya penuhi, tergantung dari stok ayam yang ada dikandang, kalau ayamnya belum cukup umur untuk dipotong, berarti permintaan tersebut tidak bisa saya penuhi. Karena ayamnya masih kecil,"jelasnya.

Biasanya ayam-ayam tersebut dipotong bila usianya sudah satu bulan, atau lebih, kalau dibawah satu bulan ayam tersebut belum layak potong. **

19 April 2006

Wamena : Di Wamena, Ratusan Ternak Babi Mati, Akibat Terserang Virus Hoc Colera

( Cenderawasih Pos, selasa 18 April 2006 )
Masyarakat yang bermukim di Distrik Tiom, Malagaineri, Balingga, Kuyawage, Tiomneri dan sekitarnya mengalami musibah terserang penyakit hewan sangat mematikan, yaitu Hoc Colera.
"Penyakit Hoc Colera yang menyerang pada hewan babi sampai dengan hari ini belum ada obatnya,"tutur kepala kantor Klinik Hewan Dinas peternakan kabupaten Jayawijaya, drh. I. Made Putra yang ditemui Cenderawasih Pos Senin (17/4) siang kemarin.

Dikatakan, Virus ini memang sangat ganas, dan kalau sudah menyerang, hewan ternak babi yang terserang akan mati seketika, dan virus ini dapat menular pada hewan babi sehat yang lain. Menurutnya, penyakit Hoc Colera yang belum ada obatnya tersebut bisa di cegah dengan cara memberikan vaksin kepada hewan babi yang terserang penyakit tersebut.

"Dengan kejadian yang menimpa ternak babi milik masyarakat di 5 distrik itu, kami akan segera berkunjung kesana untuk melakukan pengecekan sekaligus memberikan pengobatan kepada babi yang
belum terjangkit virus Hoc Colera ini,"jelasnya.

Dikatakan, pihaknya akan mengambil darah babi yang masih hidup dan organ tubuh babi yang mati seperti paru-paru, jantung, limpah, ginjal, lambung, usus besar dan usus halus guna dijadikan sampel dalam pemeriksaan selanjutnya. Menurutnya, organ tubuh babi itu selanjutnya akan kami kirimkan untuk.' Selidiki dibalai Penyelidikan Penyakit Hewan (BPPH) di Maros Makassar untuk memastikan diagnosa penyebab kematian ternak babi milik masyarakat tersebut.

Selama berada dilokasi, drh. I.Made Putra selaku petugas Klinik Hewan Dinas Peternakan kabupaten Jayawijaya bersama beberapa orang stafnya akan melakukan pengobatan ternak babi sesuai gejala klinik dan diagnosa penyakii _yang diderita hewan babi tersebut.

Selain itu, lanjut drh. I. Made Putra akan melakukan pembinaan langsung kepada masyarakat peternak babi di 5 distrik untuk melakukan tindakan pencegahan terhadap penularan penyakit babi tersebut. Untuk menghindari timbulnya serangan penyakit Hoc Colera yang sangat ganas menyerang babi di Jayawijaya. drh. I. Made Putra minta kepada seluruh masyarakat Jayawijaya agar tidak membawa ternak babi yang berasal dari Jayapura dan distrik Ilaga (Kabupaten Puncak Jaya), karena ternak babi dari 2 daerah !ersebut dinyatakan positif terinfeksi penyakit Hoc Colera. (jk)

17 April 2006

Manca Negara : Rumania : Banjir Melanda Bulgaria dan Rumania

( Metrotvnews.com, Minggu 16 April 2006 )
Banjir melanda sejumlah kawasan di Bulgaria dan Rumania menyusul terjadinya luapan permukaan air Sungai Danube hingga level tertinggi dalam 100 tahun terakhir. Di Bulgaria, warga dari sejumlah desa dan kota yang terendam banjir berupaya menahan air dengan membuat tumpukan kantong-kantong pasir.

Luapan air Sungai Danube juga melanda Rumania. Sejumlah desa dan bendungan irigasi di Desa Cozia, Kota Mehedinti, Rumania barat daya terendam banjir. Jumat silam, pemerintah setempat sudah menyatakan keadaan darurat di 12 bagian yang membatasi sungai serta berupaya mengurangi kerusakan akibat banjir. Petugas berupaya keras memperkuat bendungan dan membuat batas dari kantor pasir di dua sisi sungai. Sementara pemerintah menyusun rencana evakuasi bagi korban yang terancam banjir.

Kawasan tersebut baru dalam tahap pemulihan setelah tahun silam dilanda banjir terburuk dalam 30 tahun terakhir. Sebanyak 80 orang meninggal akibat banjir tersebut. Masyarakat pun mulai khawatir dan bersiap mengungsi karena ketinggian permukaan Sungai Danube diperkirakan terus meningkat pekan depan. (DEN)

16 April 2006

Manca Negara : Yunani : Sampah Menggunung di Yunani, Walikota Berang

( Metrotvnews.com, Sabtu 15 April 2006 )
Urusan sampah memang gampang-gampang susah. Di Thessaloniki, kotamadya terbesar kedua di Yunani, urusan sampah membuat berang sang walikota. Pasalanya, para petugas pengumpul sampak mogok kerja. Tidak tanggung-tanggung, pemogokan nasional itu sudah berlangsung selama sepuluh hari. Akibatnya, puluhan ribu ton sampah bertumpuk di jalan-jalan di berbagai kota di seluruh Yunani.

Inilah yang membuat sang walikota Thessaloniki mencak-mencak. Ia mengatakan, pemogokan ini merupakan tindakan kriminal. "Mereka yang terlibat segera akan dituntut," tegas sang walikota. Sejauh ini belum ada reaksi segera dari polisi dan kehakiman. (***)

15 April 2006

Manca Negara : Vojvodina : Banjir Serbia Merendam 12.000 Hektare Lahan Pertanian

( Metrotvnews.com, Jumat 14 April 2006 )
Sekitar 12 ribu hektare lahan pertanian di daerah Vojvodina, Serbia, terendam banjir akibat meluapnya air Sungai Danube, baru-baru ini. Akibat kejadian ini, ratusan keluarga kehilangan tempat tinggal di seluruh wilayah Serbia. Pemerintah Serbia telah menggelar pertemuan khusus untuk merencanakan tindakan darurat di wilayah-wilayah yang paling menderita bencana.

Sungai Danube meluap di sejumlah wilayah dan menyebabkan sebagian besar wilayah yang berada di pinggiran sungai terendam banjir. Mengantisipasi kejadian lebih buruk, sejumlah permukiman segera menggelar evakuasi masal. Sejumlah tim penyelamat berusaha untuk mengurangi meluapnya air sungai dengan menutup pinggiran sungai di wilayah Dunav, Tisa, Tamis dan Sava dengan karung-karung pasir. Namun, pemerintah setempat tetap meminta warga siap dievakuasi jika ketinggian air terus naik. (DEN)

14 April 2006

Biak : PT. Wapoga Kembali Rumahkan Ratusan Karyawannya

( Cenderawasih Pos, Kamis 13 April 2006 )
Karena mengalami kesulitan untuk mendapatkan bahan baku kayu bulat untuk industri playwood dan saw mill, manajemen PT.Wapoga Mutiara Industries Biak kembali akan merumahkan sekitar 300 sampai 350 orang karyawannya. Keputusan untuk merumahkan karyawannya tersebut ,udah dua kali dilakukan oleh manajemen PT.WMI semenjak dilakukannya Operasi Hutan Lestari (OHL) II Papua beberapa waktu yang lalu.

Public Relation PT.WMI Yohanes Renyaan yang dikonfirmasi Cenderawasih Pos mengenai rencana manajemen PT.WMI untuk merumahkan karyawannya membenarkan hal tersebut. Dikatakan, kesulitan untuk mendapatkan bahan baku kayu bulat untuk industri mengakibatkan pihak manajemen terpaksa merumahkan sekitar 300 sampai 350 orang karyawan selama 3 bulan.

"Rencana untuk merumahkan karyawan kalau bukan minggu ini mungkin minggu depan sudah dilakukan dan selama dirumahkan karyawan tetap dibayar upahnya yaitu 75 persen. Karena tidak adanya kepastian pasokan bahan baku, maka kami juga kesulitan untuk mendatangkan bahan penolong seperti lem untuk kayu lapis,"ungkap Yohanes Renyaan.

Meskipun PT.WMI akan merumahkan karyawannya, namun menurut Y Renyaan aktifitas di unit playwood atau kayu lapis tetap berjalan sambil menunggu kepastian masuknya bahan baku. Selama menunggu pasokan bahan baku, kegiatan yang dilakukan menurut dia yaitu melakukan perbaikan dan pemeliharaan peralatan."Aktifitas di unit playwood masih berjalan, tetapi tidak sampai tahap produksi. Kami hanya melakukan perawatan dan pemeliharaan mesin dan peralatan lainnya,"ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Biak Numfor Semuel S Pademme, SH, yang dikonfirmasi Cenderawasih Pos mengatakan manajemen PT. WMI sudah berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja sebelum merumahkan karyawannya. Selain telah berkoordinasi kedua belah pihak yaitu pekerja dan pihak manajemen perusahaan sudah melakukan kesepakatan.

"Memang sudah ada kesepakatan antara karyawan dan pihak manajemen dan hal ini sudah dikoordinasikan dengan kami. Menurut, kami upaya yang dilakukan oleh manajemen PT.WMI merupakan langkah yang terbaik untuk menghindari terjadinya PHK. Kita berharap dalam waktu 3 bulan ini mereka sudah bisa mendapatkan pasokan bahan baku sehingga dapat berproduksi kembali,"katanya. (nat)

Jayapura : Dekopin Adakan Pelatihan Bagi Petani Ikan Air Tawar

( Papua Pos, Kamis 13 April 2006 )
Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Papua, Sulaiman Hamzah mengatakan, budidaya ikan air tawar di Danau Sentani harus ditumbuh kembangkan seiring dengan peningkatan perekonomian masyarakat. Namun, para petani ikan air tawar juga harus mengetahui soal manajemen dasar dalam pengolahannya.

"Apabila telah diketahui dengan baik bagaimana pengolahan ikan air tawar, maka untuk peningkatan perekonomian dapat dilakukan dengan mudah,"ujarnya kepada wartawan ketika ditemui di Sela-sela kegiatan pelatihan manajemen teknis budidaya ikan air tawar di Balai desa kampung Netar, Rabu ( 12/04)kemarin.

Menurut Hamzah, program pelatihan ini merupakan tindak lanjut perjanjian antara pemkab Jayapura dengan Dekopin wilayah Papua. Dimana diharapkan, pemilik keramba ikan yang berada di kabupaten Jayapura khususnya dipinggiran Danau Sentani dapat memahami menejemen teknis pengolahan budidaya ikan air tawar.

Kepada masyarakat yang sudah biasa mengunakan metode lama, dengan dihadirkan manajemen teknis ini dapat merubah pola lama yang dipakai. Dengan tujuan agar melalui pelatihan ini dapat meningkatkan hasil peliharaannya sehingga perekonomian petani ikan air tawar dapat meningkat.

Biasanya para petani ikan hanya menabur bibit ikan dengan begitu saja tanpa memperhatikan kebutuhan ikan, sehingga ikan hanya diberikan pakan saja. Hal ini membuat para petani ikan harus menunggu jangka waktu 8 bulan lamanya untuk panen.

Berbeda dengan pakan ikan yang diberikan pada ikan yang berada di dalam kramba, hanya mengandalkan dari toko dan makanan sisa sehari-harinya. Dengan pelatihan ini, petani ikan air tawar akan dibeikan tata cara pemeliharaan agar dapat memanen ikannya dalam waktu satu tahun bisa 3 atau 4 kali.
Yakni dengan cara memisahkan ukuran yang sama di satu kramba yang disediakan. Tujuannya agar dalam memberi pakan tidak saling berebut makan. Dengan seleksi demikian pertumbuhan ikan akan cepat.

Dijelaskan pula, pelatihan ini bukan hanya sebatas bagaimana cara meningkatkan produksi ikan air tawar, tetapi akan ada juga petugas lapangan yang mengawasi perkembangan pada masing-masing pemilik keramba.

Sementara, ditempat yang sama Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah wilayah kabupaten Jayapura Ir. Ichdar Tolat mengatakan bahwa dengan adanya pelatihan tersebut pihaknya akan memberikan 5.000 ekor bibit kepada pemilik keramba ikan yang terlebih dahulu mendaftar menjadi anggota koperasi tentunya. Dengan ketentuan keramba ikannya benar-benar siap, jumlah keramba paling sedikit yang dipunyai sebanyak 8 petak.

Diharapkan, peserta dapat menerapkan apa yang telah didapat dalam pelatihan tersebut. akan tetapi Dekopinda bukan hanya melakukan pelatihan namun diterapkan juga pendampingan terhadap pemilik keramba ikan secara langsung.

"Ini merupakan satu langkah awal dalam pembenahan koperasi, sekaligus meningkatkan perekonomian anggota terutama yang memiliki keramba dengan melalui pelatihan manajemen teknis seperti ini,"tegasnya.

Guna mewujudkan cita-cita koperasi yaitu mensejahterakan anggotanya, maka pemilik keramba dengan jumlah 8 petak akan diberikan bantuan 5.000 ekor bibit ikan yang sifatnya pinjam. Maka 5.000 butir tersebut akan dibayar disaat panen ikan pemilik keramba yang menerima pinjaman bibit tentunya.

Kemudian hasil panen tersebut dapat dijual melalui kooperasi yang ada, sebab bibit tersebut berasal dari koperasi. Akan tetapi penentuan harga ikan perkilonya akan mengikuti harga pasaran yang beredar.**

Manca Negara : India : Salman Khan Dijatuhi Hukuman 1 Tahun Penjara

( Metrotvnews.com, Kamis 13 April 2006 )
Pengadilan Negeri di Kota Jodhpur, wilayah barat India, Senin (10/4) kemarin, menjatuhkan hukuman lima tahun penjara terhadap bintang Bollywood, Salman Khan. Hukuman juga dijatuhkan satu tahun penjara untuk pembantunya. Keduanya terbukti menembak rusa langka Chinkara tahun 1998.

Khan yang dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan Satwa Liar juga dikenai denda 25 ribu rupee atau sekitar 56o dolar. Sesuai dengan peraturan undang-undang, Khan langsung dipenjara karena vonis hukuman penjara yang dijatuhkan kepadanya lebih dari tiga tahun.

Pada Februari lalu, Khan juga divonis hukuman satu tahun penjara untuk dakwaan yang berbeda terkait perburuan rusa yang dilakukannya. Namun, karena vonis hukuman penjara tersebut kurang dari tiga tahun, Khan tidak langsung dipenjara. Khan yang didakwa menembak rusa di sela-sela istirahat pengambilan gambar film yang dibintanginya divonis bersalah setelah sedikitnya 80 orang memberikan kesaksian yang memberatkan dirinya di pengadilan. (***)

13 April 2006

Manca Negara : Beograd : Separuh Beograd Nyaris Terendam Banjir

( Metrotvnews.com, Rabu 12 April 2006 )
Banjir yang melanda Eropa tengah sejak dua pekan silam telah menyebabkan genangan air yang cukup tinggi di kawasan Balkan, termasuk Serbia. Bagi Serbia, banjir kali ini merupakan yang paling buruk sejak 1981. Banjir yang melanda Eropa tengah sejak dua pekan silam disebabkan oleh salju yang mencair dan hujan deras. Luapan air Sungai Danube menimbulkan banjir di kawasan Balkan.

Beograd yang berlokasi di antara Sungai Danube dan Sungai Sava. Kedua sungai itu merupakan jalur air utama. Bila hujan berlanjut sampai satu atau dua hari ke depan, dikhawatirkan banjir akan merendam kawasan industri. Pemerintah Kota Beograd sudah bersiap menghadapi kondisi terburuk.

Para pekerja sejak beberapa hari silam mulai membuat tanggul darurat dari tumpukan karung berisi pasir untuk melindungi daerah rendah. Pemerintah Kota Beograd mengimbau warga di kawasan rendah agar bersiap-siap dan langsung mengungsi bila permukaan air terus naik. Badan meteorologi setempat meramalkan, puncak luapan air Sungai Danube akan terjadi pada Kamis (13/4). (amr)

12 April 2006

Jayapura ; Lahan Tidur di Koya Barat Harus Dikelola Dengan Baik

( Cenderawasih Pos, Selasa 11 April 2006 )
Walikota Jayapura, Drs MR Kambu, M.Si mengatakan, lahan tidur di Kelurahan Koya Barat sangat berpotensi dan bermanfaat ekonomis bila dikelola atau dimanfaatkan dengan baik. "Bernilai ekonomis karena banyak menyerap tenaga kerja untuk mengerjakan lahan-lahan tidur itu,"ungkapnya kepada wartawan di Tempat Pemancingan Agro Bina Wisata Permata Indah Koya Barat, Sabtu, (8/4).

Dijelaskannya, hal itu akan terwujud jika ada suatu kerja keras dari masyarakat Koya Barat sendiri untuk menggarap lahannya tersebut. Selain usaha keras, juga harus dibarengi dengan suatu kerja sama dengan penuh persaudaraan guna menciptakan ketentraman, kenyamanan. "Kerja keras itu, melahirkan kota yang maju, aman, mandiri dan sejahtera. Kemajuan kota ini, dan rakyatnya harus dibarengi kerja keras de­ngan memperhatikan segala aspek yang menguntungkan," tandasnya.

Berkaitan dengan itu, guna mewujudkan lahan berpotensi dalam pengelolaannya, maka Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura telah merancang program untuk menanggulangi permasalahan banjir yang selama ini melanda Kelurahan Koya Barat.

Program tersebut, antara lain penanganan reboisasi mulai dari hulu sungai bendungan Tami, yang fungsi pokok sebagai penahan air hujan, sudah tidak ada lagi, dengan kata lain ekosistem hutannya (kayu-kayu ditebang), pembersihan rumput-rumput serta pengangkutan material sampah yang berada di dalam saluran-saluran, baik saluran sekunder, primer dan tertier yang selama ini menghubungkan lahan-lahan pertanian serta lahan budidaya ikan para warga Kelurahan Koya Barat tersebut. "Program ini akan kita lakukan secara komprehensif sehingga bila terjadi banjir lagi, airnya bisa langsung ke laut," jelasnya. (nls)

Jayapura : Petani Merauke Dambakan Irigasi Hidupkan Lahan Pertanian

( Papua Pos, Selasa 11 April 2006 )
Para petani mendambakan proyek pembangunan irigasi melalui beberapa.sungai yang besar di bagian Selatan Papua itu agar hasil pertanian terutama padi selain kebutuhan rumah tangga, daerah, nasional maupun kebutuhan eksport ke beberapa negara tetangga seperti Papua Nugini (PNG) atau negara di Pasitik Selatan lainnya.

Sebab, tambah para petani itu, mantan Presiden Soeharto dalam panen raya di tahun 1980-an pun berjanji akan membangun irigasi dari sungai Digul untuk mengairi sawah di Merauke, tetapi sampai saat ini, rencana itu tidak pernah terealisasi, walaupun dari Sungai Digul ke Merauke sepanjang 350 Km.
"Kami ini petani dan hidup dari lahan pertanian, maka pemerintah tolong bantu kami dengan pembangunan irigasi," kata Sumin (56 tahun), warga petani

Para petani di Kabupaten Merauke mendam­bakan proyek pembangunan irigasi untuk menghidupkan pengembangan lahan pertanian terutama padi karena selama ini para petani hanya mengandalkan air hujan yang tidak menentu menyebabkan hasil produksi padi sangat terbatas.

Sejumlah petani dihadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada pasca panen raya di SP Tanah Miring, Merauke, 5 April lalu mengaku selama ini hasil produksi mereka sangat terbatas akibat hanya mengandalkan air hujan yang tidak menentu.

Kepala Devisi Regional (Diyre) Perum Bulog Provinsi Papua, Drs. Indra Suyanto secara terpisah mengatakan perusahaannya telah mengalokasikan dana tahun anggaran 2006 untuk membeli beras produksi petani Merauke sebanyak 10 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan daerah. Perusahaan itu setiap tahun mengalokasikan dana untuk membeli beras petani di Merauke sebanyak 10 ribu ton, namun sayangnya hasil produksi petani tidak mencapai yang ditargetkan Perum Bulog.

"Kami siap membeli beras petani Merauke, namun apakah petani sudah bisa memproduksi hasil yang ditawarkan," katanya. **

Manokwari : Di Manokwari, Unggas dan Produknya Akan Diperketat

( Cenderawasih Pos, Selasa 11 April 2006 )
Tim pengendalian dan pemberantasan penyakit avian influenza akan lebih memperketat pengawasan pemasukan unggas dan produknya ke Kabupaten Manokwari, baik melalui.pelabuhan laut maupun udara. Langkah tersebut mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2065. Pengawasan tersebut akan dilakukan oleh aparat karantina dan dibantu satuan polisi pamong praja.

Hal tersebut disepakati dalam rapat koordinasi penanggulangan flu burung yang dilaksanakan di Sasana Karya, kemarin. Selain itu, dalam penanggulangan juga akan mengintensifkan kegiatan sosialisasi penyakit flu bu­rung baik pada unggas maupun pada manusia. Sosialisasi akan dilaksanakan melalui media cetak, elektronik dan tatap muka ditingkat distrik dan menggunakan mobil siar. Juga akan meningkatkan pengamatan penyakit ter­sebut baik di lapangan maupun melalui laboratories penyakit flu burung.

Ketika dikonfirmasi, Nimbrod mengatakan selain memperketat jalur masuk juga sosialisasi yang terpenting. Untuk itu, pihaknya merencanakan hari ini akan menggelar sosialisasi di Gedung Wanita Kartini. Sosialisasi terse­but akan menghadirkan tim dan pakar-pakar dari perguruan tinggi.

Selain itu, dalam sosialisasi ter­sebut juga akan menghadirkan. pembicara dari departemen kesehatan. Dari tim kesehatan akan memberikan sosialisasi tentang dampak flu burung. Terutama gejala dan penularannya pada manusia.Sehingga masyarakat mengetahuinya dengan jelas dan berusaha untuk menghindari dari serangan virus yang bisa menular pada manusia.

Dikatakan, sosialisasi tersebut akan dihadiri unsur muspida kabupaten, kepala dinas/badan/kantor/bagian, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh perempuan, kalangan perguruan tinggi dan seluruh kalangan masyarakat. Untuk bisa menjangkau seluruh masyarakat yang tidak bisa hadir dalam sosi­alisasi tersebut, panitia mempersiapkan untuk disiarkan langsung oleh RRI cabang Manokwari.

Dalam.rapat koordinasi pihak­nya mengajukan untuk dilakukan pelatihan bagi dokter dari RSUD Manokwari. Maksudnya supaya ada tenaga dokter yang memahami prosedur penanganan pasien bila ada yang terserang virus tersebut. Minimal kata Nimbrod satu atau dua orang sudah cukup. Tetapi selanjutnya dokter tersebut harus memberikan pelatihan kepada tenaga dokter lainnya. (sr)

09 April 2006

Merauke : Seorang Pengusaha Dituntut 2 Tahun Penjara, Karena Membawa 459 Ekor Kura-kura Moncong Babi Tanpa Izin

( Cenderawasih Pos, Sabtu 08 April )
Karena dinyatakan terbukti tanpa izin membawa, memiliki, menyimpan binatang yang dilindungi, maka seorang pengusaha kelontongan di Merauke, Guntur (45) dituntut 2 tahun penjara ditambah denda sebesar Rp 5 juta, oleh Jaksa Penuntut Umum Yafet Ruben Bonai, SH dan Arjuna Budi Tambunan, SH, pada sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Merauke, Jumat, kemarin.

Oleh JPU, terdakwa dinyatakan terbukti bersalah melanggar Pasal 40 ay at (2) Jo Pasal 21 ayat (2) huruf a UU Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dengan tidak memiliki izin membawa, memiliki dan menyimpan bina­tang yang dilindungi berupa 459 ekor kura-kura moncong babi. Perbuatan terdakwa tersebut dianggap telah merugikan negara. Seperti yang terungkap dalam tuntutan tersebut, 459 ekor kura-kura moncong babi itu diamankan aparat kepolisian Polres Mer­auke di rumah terdakwa sendiri Jalan Seringgu Kelurahan Samkai Merauke pada 11 Januari 2006 sekitar pukul 20.00 WIT.

Berawal ketika aparat kepo­lisian mendapatkan informasi dari masyarakat jika ada ratusan ekor kura-kura moncong babi dengan menggunakan angkutan umum sedang menuju dari Asiki-Merauke. Kemudian petugas melakukan pencarian dan menemukan keberadaan penyimpanan kura-kura moncong babi tersebut.

Sayangnya, dari 459 ekor yang dibawah terdakwa dari Asiki ditemukan 188 diantaranya sudah mati dan disimpan dalam cool box. Sedangkan yang masih hidup sisa 271 yang diletakkan terdakwa dalam bejana kayu yang dilapisi plastik. Rencananya, kura-kura moncong babi itu akan dijual terdakwa kembali.

Ratusan ekor kura-kura mon­cong babi tersebut didapatkan terdakwa dari masyarakat di Asiki Distrik Jair Kabupaten Boven Digoel dengan cara barter. Dimana terdakwa sebagai pengusaha kelontongan membarter barang-barang dagangannya dengan kura-kura moncong babi yang datang dibawa masyarakat. (ulo)

Manokwari : Flu Burung di Manokwari Berhasil Ditangani, 50 Ribu Vaksin TakTerpakai

( Cenderawasih Pos, Sabtu 08 April 2006 )
Berdasarkan hasil tinjauan lapangan dan hasil diskusi dengan Asisten II dan Kepala Dinas Peternakan, Tim ahli dari pusat yang ditugaskan melakukan pelacakan terhadap penyakit flu burung di Kabupaten Manokwari Provinsi Irian Jaya Barat (IJB) menyimpulkan hasil kerja tim yang dibentuk pemerintah daerah sudah sangat tepat. Buktinya, pasca pemusnahan unggas akibat flu burung tidak lagi ditemukan di Manokwari. Hal tersebut dapat dibuktikan dari sampel yang diambil radius 500 meter hingga 1 Km. Untuk melakukan pencegahan tim ahli menyarankan harus membuat kebijakan melakukan vaksinasi di Provinsi IJB dan Papua.

Tim juga mengatakan pelaca­kan penyakit flu burung tersebut merupakan komitmen dan perhatian yang sangat besar dari Kepala Badan Karantina Pertanian terhadap masyarakat dan Pemda. Sekaligus sebagai langkah untuk melindungi dan menjaga agar burung cenderawasih dan satwa endemik lainnya. Sehingga mereka sangat mendukung program yang diambil pemda dan jajarannya untuk terus menerus melakukan pemantauan dan survesilans diwilayah kejadian wabah. Perlakuan survesilans sebaiknya dilakukan secara ketat, khususnya pada daerah peternakan yang memasukkan produk hewan maupun hewan dari luar Kabupaten Manokwari.

Perlakuan surveilan harus dimulai dari pintu pemasukkan yaitu dipelabuhan laut dan bandara udara. Tentunya diperlukan kepandaian dan kemampuan dari karantina hewan. Karena keberadaan mereka sebagai palang pintu terdepan dalam melakukan pencegahan masuknya penyakit flu burung di IJB dan Papua.

Sementara itu, drh Dianar A.S Ati yang dikonfirmasi Manokwari Pos (group Cenderawasih Pos) mengatakan, dari hasil pemantaun tim di lapangan untuk sementara diputuskan tidak dilakukan pemberian vaksin terhadap unggas. Alasannya, tim menilai langkah memusnahkan secara keseluruhan sangat tepat. Sehingga saat ini tidak lagi ditemukan virus tersebut yang menyerang manusia. "Ya untuk sementara mereka menyimpulkan vaksin yang 50 ribu dari pemerintah pusat belum digunakan untuk memvaksin unggas yang ada,"tuturnya. (sr)

Jayapura : Banyak Petani Budidaya Ikan Terancam Gulung Tikar, Jika Banjir Di Kelurahan Koya Barat Tidak Segera Ditangani

( Cenderawasih Pos, Sabtu 08 April 2006 )
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Jayapura, Ir. Piet Nerekouw mengatakan, banjir melanda Kelurahan Koya Barat, Distrik Muara Tami berdampak buruk terhadap kegiatan ekonomi masyarakat setempat, khususnya di bidang pertanian dan perikanan.

"Banjir itu bukan saja mengancam para petani padi maupun petani budidaya ikan tawar, tapi efeknya bisa meluas sampai pada petambak ikan bandeng di Holtekamp, bahkan bisa mencakup semua usaha petani padi/ladang dan petani budidaya ikan,"ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, kemarin.

Dijelaskannya, jika Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, tidak segera berpikir untuk melakukan penanggulangan, maka dikhawatirkan, banyak petani petambak atau budidaya ikan akan gulung tikar. Dengan kata lain, usahanya tidak lagi berjalan alias bangkrut. Untuk itu, demi mengamankan
produktivitas kegiatan ekonomi mas­yarakat yang mulai berkembang itu, Pemkot diharapkan agar melakukan penanggulangan berupa, pembersihan atau pengerukan material sampah (sampah batang kayu, rumput dan endapan lumpur serta batu ) dan dalam drainase mulai dari sepanjang bendungan Tami hingga Kelurahan Koya Barat dan berakhir di Holtekamp.

''Hal itu dimaksudkan tidak lain, ialah agar aliaran air dapat berjalan dengan lancar, dan para petani budidaya ikan dapat menjalankan usa­hanya. Di Muara Tami itu, kurang lebih 300 hektar tambak ikan, yang sangat potensial untuk budidaya ikan bandeng,"terangnya.

Penanganan yang kedua, adalah dilakukannya reboisasi atau penghijauan terhadap hutan-hutan di daerah bendungan Tami, yang saat ini sudah dibabat atau ditebang habis oleh pihak-pihak tertentu. Kata dia, jika dia mati dengan baik, hutan yaing berada di bendungan Tami itu, fungsi pokoknya sudah tidak ada lagi.

"Kalau kita pandang sebagai satu kesatuan ekosistem, maka Pemkot hendaknya bersinergi dengan Peme­rintah Kabupaten Keerom. Sebab banjir tersebut merupakan banjir kiriman dari wilayah Keerom,"paparnya. (nls)

Tips & Trik : Ikan Air Tawar Kaya Protein dan Vitamin

( www.orienta.com , Sabtu 08 April 2006 )
Kandungan gizi ikan air tawar cukup tinggi dan hampir sama dengan ikan air laut, sehingga dianjurkan untuk dikonsumsi dalam jumlah cukup. Tingginya kandungan protein dan vitamin membuat ikan yang mudah dibudi dayakan ini sangat membantu pertumbuhan anak-anak balita. Dibandingkan dengan negara-negara lain, konsumsi ikan per kapita per tahun di Indonesia saat ini masih tergolong rendah, yaitu 19,14 kg. Hal ini sangat disayangkan, terutama mengingat betapa besar peranan gizi ikan bagi kesehatan. Untuk mengatasi masalah rendahnya konsumsi ikan laut akibat harganya yang relatif mahal, perlu upaya pengembangan ikan air tawar.
Sebagai bahan pangan, ikan merupakan sumber protein, lemak, vitamin, dan mineral yang sangat baik dan prospektif. Keunggulan utama protein ikan dibandingkan dengan produk lainnya adalah kelengkapan komposisi asam amino dan kemudahannya untuk dicerna. Mengingat besarnya peranan gizi bagi kesehatan, ikan merupakan pilihan tepat untuk diet di masa yang akan datang. Ikan dapat digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu ikan air laut, air tawar, dan air payau atau tambak. Ikan yang hidup di air tawar dan air laut sangat banyak, sehingga dibedakan menjadi golongan yang dapat dikonsumsi dan ikan hias. Lingkungan hidup ikan air tawar adalah sungai, danau, kolam, sawah, atau rawa. Jenis ikan air tawar yang umum dikonsumsi adalah sidat, belut, gurame, lele, mas, nila merah, tawes, karper, nilem, tambakan, sepat siam, mujair, gabus, toman, betok, jambal, dan jelawat. Budi Daya Air Tawar Keberhasilan usaha perikanan air tawar ditentukan oleh faktor lingkungan. Tanah liat atau lempung sangat baik untuk pembuatan kolam. Demikian pula untuk tanah beranjangan atau terapan dengan kandungan liatnya 30 persen. Kedua jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor. Faktor lingkungan dapat berpengaruh terhadap cita rasa ikan, misalnya bau tanah atau lumpur. Hal lain yang sangat penting diperhatikan dalam budi daya ikan air tawar adalah mutu air. Sumber air bisa berasal dari air sungai, hujan, atau tanah. Mutu air yang diperlukan untuk budi daya ikan air tawar haruslah memenuhi beberapa persyaratan berikut: oksigen terlarut sekitar 5-6 ppm, karbondioksida terlarut kurang dari 25 ppm, pH antara 6,7-8,6, suhu 25-30oC dengan perbedaan suhu antara siang dan malam tidak lebih dari 5oC, serta tidak tercemar bahan kimia beracun, minyak, atau limbah pabrik. Air yang terlalu keruh tidak baik untuk kehidupan ikan karena endapan lumpurnya terlalu tebal dan pekat, sehingga dapat mengganggu penglihatan ikan dalam air dan menyebabkan nafsu makannya berkurang. Semakin banyak dan beragam biota air yang terdapat di dalam perairan, semakin tinggi tingkat kesuburannya. Budi daya ikan air tawar lebih mudah dibandingkan dengan ikan air laut. Sebagai contoh budi daya ikan mas sangat mudah sekali dilakukan karena toleransi terhadap lingkungan sangat tinggi. Meski demikian, dalam kenyataannya perkembangan ketersediaan dan konsumsi ikan air laut lebih besar daripada ikan air tawar. Kendala utama budi daya ikan air tawar adalah diperlukan waktu dan biaya yang cukup tinggi. Komponen biaya meliputi: persiapan kolam, pemilihan induk, pemijahan, penetasan, dan pendederan. Biaya lain yang dianggap cukup tinggi adalah untuk pakan dan pemeliharaan terhadap hama dan penyakit ikan. Penyimpanan Segar Ikan air tawar umumnya diperdagangkan dalam keadaan masih hidup. Hal ini sangat menguntungkan karena mutunya masih sangat terjaga baik. Dengan alasan kepraktisan, banyak orang membeli ikan air tawar dalam jumlah banyak dan menyimpannya di rumah untuk berbagai keperluan. Namun, ikan merupakan bahan pangan yang sangat mudah mengalami kerusakan. Berbagai jenis bakteri dapat menguraikan komponen gizi ikan menjadi senyawa-senyawa berbau busuk dan anyir, seperti indol, skatol, H2S, merkaptan, dan lain-lain. Beberapa bakteri patogen (penyebab penyakit), seperti Salmonella, Vibrio, dan Clostridium, sering mencemari produk perikanan. Beberapa faktor penyebab kerusakan ikan air tawar adalah: Kadar air cukup tinggi (70-80 persen dari berat daging) yang menyebabkan mikroorganisme mudah tumbuh dan berkembang biak. Secara alami, ikan mengandung enzim yang dapat menguraikan protein menjadi putresin, isobutilamin, kadaverin, dan lain-lain, yang menyebabkan timbulnya bau tidak sedap. Lemak ikan mengandung asam lemak tidak jenuh ganda yang sangat mudah mengalami proses oksidasi atau hidrolisis yang menghasilkan bau tengik. Ikan mempunyai susunan jaringan sel yang lebih longgar, sehingga mikroba dapat dengan mudah mengggunakannya sebagai media pertumbuhan. Sifat ikan yang sangat mudah rusak ini akan diperberat lagi oleh kondisi penanganan pascapanen yang kurang baik. Kerusakan mekanis dapat terjadi akibat benturan selama penangkapan, pengangkutan, dan persiapan sebelum pengolahan. Gejala yang timbul akibat kerusakan mekanis ini antara lain memar (karena tertindih atau tertekan), sobek, atau terpotong. Kerusakan mekanis pada ikan ini tidak berpengaruh nyata terhadap nilai gizinya, tetapi cukup berpengaruh terhadap penampilan dan penerimaan konsumen. Pada dasarnya penanganan dan pengolahan ikan bertujuan untuk mencegah kerusakan atau pembusukan. Upaya untuk memperpanjang daya tahan simpan ikan segar adalah melalui penyimpanan dalam lemari pendingin atau pembeku, yang mampu menghambat aktivitas mikroba atau enzim. Setiap penurunan suhu 8oC menyebabkan kecepatan reaksi metabolisme berkurang menjadi kira-kira setengahnya. Oleh karena itu, makin rendah suhu penyimpanan ikan, makin panjang daya simpannya. Penyimpanan dingin dalam lemari es (refrigerator) hanya mampu memperpanjang umur simpan ikan hingga beberapa hari, sedangkan dalam lemari pembeku (freezer) akan membuat awet hingga berbulan-bulan, tergantung suhu yang digunakan. Penyimpanan pada suhu rendah (pendinginan dan pembekuan) tidak dapat membunuh semua mikroorganisme, tetapi menghambat pertumbuhannya. Oleh karena itu, ikan yang akan disimpan pada suhu rendah harus dibersihkan terlebih dahulu untuk mengurangi jumlah mikroorganisme awal yang ada pada bahan tersebut. Proses pembersihan tersebut dikenal dengan istilah penyiangan, yaitu pembuangan bagian kulit, insang, dan bagian dalam ikan (jeroan). Bagian-bagian tersebut perlu dibuang karena merupakan sumber utama mikroba pembusuk pada penyimpanan ikan. (Prof. DR. Ir. Made Astawan, MS. Dosen Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, IPB)

Tips & Trik : Sehat dengan Air Putih

( www.orient.com Sabtu 08 April 2006 )
Tahukah Anda bahwa air memegang peranan yang penting agar tubuh kita dapat berfungsi dengan baik? Sekitar 70 persen tubuh manusia berisi cairan dan manusia hanya bisa bertahan selama kira-kira satu minggu tanpa air, sehingga nampaknya sangat beralasan jika kita dianjurkan untuk banyak minum air putih. Mungkin banyak orang yang masih bertanya-tanya apa sih alasannya air itu baik bagi tubuh. Berikut adalah beberapa alasannya: 1. Air dapat menyejukan Di tengah hari yang begitu panas kadang tanpa terasa kita berkeringat. Keringat dapat dengan cepat menguap dari kulit. Keringat dapat menjadi suatu peringatan bagi kita untuk meningkatkan minum air. Jika kita tidak memiliki cukup air untuk memproduksi cukup keringat, volume darah kita akan menurun sehingga sistem sirkulasi bermasalah. Gejalanya antara lain pusing, merasa sakit atau mengalami kesulitan bernapas. 2. Mengumpulkan zat-zat makanan Air membantu memindahkan zat-zat makanan melalui aliran darah ke berbagai bagian tubuh berbeda, dimana mereka butuhkan. Juga beberapa zat makanan yang larut dalam air sehingga dapat diserap dengan air. 3. Mempermudah proses pembuangan Jika kita kekurangan air maka akan mudah terjadi sembelit. Urusan ke kamar mandi pun akan membuat frustasi dan bahkan sakit ketika kotoran mengeras, sehingga susah untuk dikeluarkan akibatnya terjadilah wasir dan berbagai gangguan pencernaan lainnya. 4. Menjaga agar kulit tetap halus Karena setiap sel mengandung air, maka mereka sangat mengandalkan air. Jadi jika pasokan air sangat baik maka penampilan kulit pun akan terlihat sehat. Tetapi ketika pasokan air tidak mencukupi, kita cenderung terlihat lebih lelah dan jika terjadi dehidrasi, maka kulit nampak lebih mengkerut. 5. Bebas dari batu ginjal Batu ginjal terjadi ketika sisa bahan yang tidak terpakai atau komponen lain yang melalui ginjal bergabung dengan komponen sampah lain. Sehingga terbentuklah kristal kecil seperti pasir dan tumbuh sebesar batu jika kekurangan air. Jika kita banyak minum kerikil tersbeut akan tersapu oleh air. Sebagian besar orang menunggu sampai haus untuk minum segelas air tetapi haus adalah tanda awal dehidrasi. Pusing, sakit kepala, pegal-pegal dan rasa sakit adalah indikator kekurangan air.

08 April 2006

Jayapura : Koya Punya Potensi Pengembangan Ikan Air Tawar

( Papua Pos, Jumat 07 April 2006 )
Walikota. Jayapura Drs. M.R. Kambu, M.Si mengungkapkan kelurahan Koya, Distrik Muara Tami saat ini punya potensi yang besar untuk pengembangan ikan tawar. Menurut Walikota, potensi yang dimiliki kelurahan Koya untuk pengembangan ikan air tawar tersebut bisa dilihat dengan banyak tambak-tambak yang berada di kelurahan tersebut. "Selain pertanian dan peternakan, kelurahan Koya sebenarnya memiliki potensi yang besar untuk pengem­bangan ikar air tawar,"ujar Walikota kepada wartawan di kolam pemancingan Agro Bina Wisata Permata Hijau Koya, kemarin.

Pengembangan ikan air tawar tersebut kini sudah mulai menunjukan hasilnya untuk peningkatan ekonomi warga setempat, dimana hasil budidaya ikan air tawar tersebut dipasok untuk memenuhi kebutuhan ikan di Kota Jayapura. "Kebutuhan ikan dari Koya ini untuk Kota Jayapura cukup tinggi, sehingga hasil panen ikan tersebut seluruhnya dipasok ke Jayapura, baik untuk kebutuhan masyarakat sendiri maupun untuk rumah-rumah makan,"ungkap Walikota.

Melihat tingginya permintaan masyarakat terhadap ikan air tawar tersebut, pihaknya tetap meminta kepada masyarakat untuk lebih meningkatkan produksinya agar kebutuhan ikan di Kota Jayapura dapat tercukupi. "Untuk itu, pengelolaan ikan air tawar tersebut harus dikelola secara lebih baik lagi, sehingga peningkatan produksi ikan dapat bertambah terus,"ujar Walikota.

Pengelolaan ikan air tawar tersebut, tenyata menciptakan peluang bisnis lain, dimana adanya usaha kolam-kolam ikan pemancingan yang akhir-akhir terus bertumbuh, tentunya dapat menarik warga dari Kota Jayapura untuk menjadi tempat tersebut sebagai tempat rekreaksi.

Dengan adanya kolam-kolam ikan tersebut, masyarakat Kota Jayapura tidak hanya memancing, tapi juga bisa membeli ikan air tawar itu secara langsung tempat pemancingan. Disisi lain, secara tidak langsung usaha tersebut meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat dapat menambah. Dan sebagai salah satu bentuk pengembangan ekonomi masyarakat sekitar.

Sementara itu kepala dinas perikanan Kota Jayapura Ir. Jan Piet Nerekouw menyatakan Walikota berharap agar usaha masyarakat ini terus digalakan, sehingga tetap kolam-kolam pemancingan tersebut menjadi tempat pembudidayaah ikan air tawar untuk memenuhi kebutuhan ikan di Kota Jayapura. "Kami akan terus memberikan pendampingan-pendampingan kepada mereka untuk mengembangkan usaha itu, sehingga nantinya daerah Koya ini menjadi pemasok utama ikan air tawar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Jayapura," ujar Nerekouw.

Pembudiyaan ikan air tawar ini menjadi salah satu pengembangan usaha ekomoni masyarakat, selain pada sektor pertanian. **

Manca Negara : Jerman : Bagaimana Lalat Berjalan di Langit-langit?

( Kompas, Jumat 07 April 2006 )
Seekor lalat bisa terbang dengan bebas dan hinggap di manapun, termasuk di permukaan langit-langit. Pernah bertanya-tanya mengapa lalat tidak jatuh ketika berjalan di permukaan langit-langit? Para ilmuwan di Max Planck Institute, Stuttgart, Jerman mempelajari kemampuan yang juga dimiliki tokoh James Bond ini. Tim yang dipimpin Stanislav Gorb menggunakan sensor-sensor optik untuk mengukur kekuatan menapak setiap kaki lalat saat berjalan bebas di permukaan halus langit-langit.

Sebagai golongan serangga, lalat memiliki enam buah kaki, tiga di sisi kanan dan tiga di sisi kiri tubuhnya. Setiap kakinya memiliki permukaan yang akan menempel di langit-langit dengan kekuatan adhesif tertentu. Para peneliti menemukan, dua kaki saja telah menghasilkan kekuatan adhesif yang menopang tubuhnya. Cukup satu kaki di setiap sisi tubuhnya saja yang menempel di permukaan langit-langit.

Prinsip seperti ini kemudian diuji menggunakan pita polimer sintetis. Ini dilakukan untuk memodelkan kekuatan adhesif antara permukaan kaki lalat dengan langit-langit selama berjalan. "Berjalan di langit-langit berbeda dengan berjalan di permukaan tanah karena gaya grafitasi Bumi cenderung menarik badan lalat untuk terpisah dari langit-langit," kata Dr. Gord. Jika dikombinasikan dengan pemahaman mengenai struktur permukaan mikro, hasil penelitian ini dapat dikembangkan untuk membuat mesin yang dapat berjalan di langit-langit.

Salah satu kuncinya adalah mengembangkan struktur mikro suatu polimer yang dapat menghasilkan gaya adhesi untuk kakinya. Hasil penelitian yang dilakukan Dr. Gorb disampaikan dalam Annual Meeting of the Society for Experimental Biology pada 5 April.

Manca Negara : Amerika : Munculnya Tumbuhan Berbunga Memicu Perkembangan Semut

( Kompas, Jumat 07 April 2006 )
Munculnya tanaman-tanaman berbunga sekitar 100 juta tahun lalu memicu ledakan perkembangan semut. Satu spesies saat itu mungkin menghasilkan keturunan hingga 11.800 spesies semut yang menghuni muka Bumi sampai saat ini.

Sejarah evolusi berkembangnya semut masih belum banyak diketahui oleh para ilmuwan. Setelah mengalisis fosil semut yang terperangkap dalam resin, para peneliti menemukan bahwa nenek moyang semut modern telah muncul sejak 140 hingga 168 juta tahun lalu. Meskipun demikian, persebaran semut-semut ini berlangsung sangat lambat.

Keadaan ini berubah ketika tumbuhan berbunga atau angiosperma mulai menghasilkan bunganya. "Suatu peristiwa terjadi 100 juta tahun lalu dan semut mulai berkembang secara luar biasa," kata peneliti pendamping Corrie Moreau dari Universitas Harvard. Saat itulah, lanjut Moreau, untuk pertama kalinya terbentuk hutan angiosperma.

Sisa-sisa tumbuhan tersebut menghasilkan banyak sampah di tanah sehingga membentuk habitat baru yang kompleks. Kondisi tersebut menguntungkan bagi semut untuk berkembang menjadi spesies-spesies baru sesuai lingkungannya.

Kecenderungan ini masih terlihat sampai sekarang. Keragaman semut paling banyak terjadi pada sisa-sisa tumbuhan yang telah mati dan di dalam tanah. Kanopi yang dibentuk oleh daun-daunnya juga menyediakan tempat berlindung baru bagi semut. Salah satunya menghasilkan keturunan spesies Cephalotes astratus yang memiliki kemampuan meluncur di udara untuk kembali ke batang pohon saat tubuhnya terjatuh dari pohon.

Serangga lainnya juga memanfaatkan perkembangan tumbuhan berbunga ini untuk membentuk keturunan spesies-spesies baru. Mereka juga hidup di antara sisa-sisa tumbuhan yang mati untuk mencari sumber makanan.

Tumbuh-tumbuhan berbunga telah memberikan sumber penghidupan yang besar bagi serangga-serangga tersebut. Hasil penelitian ini dimuat dalam jurnal Science edisi 7 April. Sampai sekarang, semut menghasilkan 15 hingga 20 persen biomassa dari seluruh hewan di dunia. Sebagai hewan pengurai, mereka menjaga siklus ekologi tanah dengan memangsa sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati. Beberapa ilmuwan yakin, semut lebih banyak melakukan proses penguraian di tanah daripada cacing tanah.

07 April 2006

Jayapura : PTPN II Tanjung Morawa Arso Diusik Ketenangannya, Dituduh Cemari Lingkungan

( Papua Pos, Kamis 06 April 2006 )
PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II Tanjung Morawa, salah satu BUMN penghasil CPO (Minyak Kelapa Sawit) di Papua yang terdapat di Arso kabupaten Keerom, saat ini mulai resah setelah adanya pemanggilan dari pihak Kepolisian Keerom, yang menuduh PTPN telah melakukan pencemaran lingkungan.

Maskep PTPN II 2 Arso Amsar Iswan mengatakan, pihaknya tanpa dasar yang jelas mendapat panggilan dari pihak Polres Persiapan Keerom dengan dalih pencemaran lingkungan. "Lah, Analisa Dampak Lingkungan (Amdal) kita sudah ada kok sejak 6 April tahun 1995 dengan nomor 055/ Sel/ PKL-RPL/ BA/ IV/95. Panggilan pihak kepolisian kepada kami atas tuduhan adanya pencemaran lingkungan yang dilakukan perusahaan kami sangat tidak berdasar. Karena tanpa laporan pengaduan. Apa itu sebuah prosedur kepolisian,"ucapnya kesal ketika ditemui Papua Pos diruang kerjanya, Rabu (5/6) kemarin.

Menurutnya, pihaknya telah menyampaikan adanya pemanggilan ini langsung ke induk perusahaan yang berdomisili di Tanjung Morawa Medan. Dan menanggapi itu dari PTPN II Tanjung Morawa langsung mengirim surat Amdal yang dikeluarkan Bapedalda melalui faksimile. Serta dilampirkan pula berkas yang bertautan dengan Amdal tersebut.

Setelah PTPN II Arso menanyakan keabsahan Amdal mereka ke Bapedalda Keerom, ternyata pihak Bapedalda setelah memeriksa seluruh berkas, menyatakan keabsahan surat tersebut secara resmi adalah sah.

Dengan adanya pengakuan resmi tersebut, selanjutnya untuk lebih menyakinkan bahwa hasil olahan TBS (Tandan Buah Segar) sawit menjadi CPO tersebut tidak mencemari lingkungan, maka pihaknya juga telah menyerahkan sample hasil akhir pengolahan kelapa sawit tersebut. Menariknya, merasa tuduhan yang dilontarkan tidak jelas salah satu oknum kepolisian Keerom yang tidak perlu disebutkan namanya, meminta jatah atau upeti setiap bulannya dengan nominal yang cukup besar. Hal ini jelas membuat pihak PTPN terbebani. "Jelas kami tidak bisa menyanggupi nominal yang diminta karena cukup besar,"tegas Amsar Iswan. **

Merauke : Merauke Akan Jadi Daerah Pertanian Padi dan Tebu

( Cenderawasih Pos, Kamis 06 April 2006 )
Potensi lahan yang sangat berpotensi di Kabupaten Merauke sangat cocok untuk pengembangan pertanian. Luas lahan pertanian padi dan perkebunan yang belum dimanfaatkan sebanyak 2,3 juta hektar.
Karena lahan maha luas dan memiliki potensi pengembangan pertanian tersebut, maka menurut Menteri Pertanian Anton Apriantono, di Kabupaten Merauke akan dikembangkan untuk padi dan tebu. "Jadi untuk Merauke, kita akan kembangkan dua yang utama yakni padi dan tebu. Tapi kita juga akan lihat kemungkinannya untuk sawit dan karet. Tapi yang dua itu sudah yakin,"terangnya.

Tentunya, kata Anton, untuk pengembangan padi dan tebu serta potensi untuk pengembangan lain akan melibatkan inves­tor dari luar. "Tentu kita sangat mengharapkan keterlibatan dari investor untuk program pemerintah ini,"jelasnya.

Menurut Menteri Pertanian, luas lahan pertanian yang berpo­tensi yang belum dimanfaatkan seluas 2,3 juta ha. Bahkan dengan lahan yang sangat luas tersebut apabila dikembangkan menjadi lahan pertanian padi maka akan menjadi lumbung padi harapan bagi bangsa Indonesia. Untuk itu, menurut menteri, dalam waktu dekat ini, pihaknya akan membuat perencanaan yang lebih matang untuk selanjutnya disampaikan ke Presiden. Untuk pengem­bangan tebu, menurut Menteri pertanian akan direncanakan antara 100-120 ribu ha.

Sementara itu, Bupati Merauke Drs. Johanes Gluba Gebze mengungkapkan, dari luasan pertanian yang ada saat ini di Kabupaten Merauke yang baru digarap untuk pertanian padi-padian sebanyak 15.845 ha lahan pertanian sawah. Dari luasan tersebut, hasilnya telah mampu memberikan swadaya pangan bagi masyarakat Ka­bupaten Merauke. Bahkan sebagian telah mampu dikirim ke daerah lainnya seperti Timika, Wamena dan daerah lainnya. Bahkan hingga panen raya tahun 2006 itu dilakukan, stok beras yang masih tersisa di gudang Bulog masih mencapai 4.000 ton. Sementara untuk kebun tebu, Kreps perusahaan asal India, dalam waktu dekat ini akan menanamkan investasinya untuk lahan seluas 40 ribu ha. (ulo)

06 April 2006

Jayapura : Atasi Konflik Kehutanan Dibentuk Tim Peneliti, Dari Kegiatan Lokalatih Kehutanan di Hotel Ratna Sentani

( Cenderawasih Pos, Rabu 05 April 2006 )
Adanya perbedaan kepentingan dalam pengelolaan sumber daya hutan di Pa­pua, sering menimbulkan konflik antara pemerintah dan masyarakat pemilik hak ulayat Terkait hal tersebut, CIFOR (Centre for Interna­tional Forestry Research), bekerja sama dengan LSM baik Foker LSM, WWF dan elemen masyara­kat lainnya, Selasa (4/4) kemarin menggelar kegiatan lokalatih di hotel Ratna Sentani.

Kegiatan yang dibuka oleh Bupati Habel M Suwae, ini juga melibatkan sejumlah tokoh ma­syarakat di tiga distrik yang ada, yang terkait dengan masalah kehutanan. Dalam kesempatan tersebut, Bupati mengatakan bahwa kebijakan kehutanan yang dijalankan saat ini selain mendatangkan keuntungan namun juga masih ada kerugian. Menurut Agus Adrianto, salah satu peneliti di CIFOR, melalui kegiatan lokalatih ini metodelogi riset aksi partisipatif konflik kehutanan masyarakat di Papua ini, diharapkan terbentuk tim untuk melakukan riset dan_hasilnya dapat diajukan sebagai usulan kongkret dalam pengelolaan hutan.

Oleh karena itu, tim yang akan dibentuk akan melibatkan dari pihak masyarakat, pemda, Bappedalda selaku ekonomi khususnya di bidang kehutanan. Diharapkan bahwa ke depan pengelolan kehutanan ini mengutamakan peranan masyarakat yang mendapatkan dampak langsung dari pengelolan hutan. Disam-ping itu, masyarakat juga diharapkan untuk memahami upaya penanganan kelestarian hutan supaya tetap terjaga. (tri)

Manokwari : Vonis Percobaan Rumadas, Jaksa Resmi Banding, Kemarin Sampaikan Akta Banding ke Pengadilan

( Cenderawasih Pos, Rabu 05 April 2006 )
Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU), April R Ligua SH dan Arnolkada Awom SH, yang menangani perkara dengan tervonis Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut) Provinsi Irian Jaya Barat (IJB), Ir ML Ru­madas, tidak hanya ucap. Pernyataan, bahwa akan mengajukan banding terhadap vonis Kadishut IJB itu ditindaklanjuti. Enam hari setelah sidang vonis Rumadas, Senin (3/4) tim JPU resmi mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Papua.

Apris Ligua, kemarin menyerahkan Akta Permintaan Banding ke Pengadilan Tinggi melalui Pengadilan Negeri Manokwari. "Saya baru serahkan akta permintaan banding tadi,"tukas Apris kepada Manokwari Pos (group Cenderawasih Pos) kemarin.

Tuntutan majelis hakim yang diketui I Gede Putu Hariadi SH MH yang menjatuhkan vonis 6 bulan dengan 10 bulan massa percobaan kepada terdakwa kasus pembalakan hutan secara liar, Ir ML Rumadas dinilai tidak memenuhi rasa keadilan. Vonis ini jauh dari tuntutan JPU, yang menuntut terdakwa selama 5 tahun dan denda Rp 1 M. "Hal yang paling krusial adalah, vonis yang dijatuhkan hakim tidak memenuhi rasa keadilan sehingga kami menyatakan naik banding,"tukas Apris.

Banding ini diharapkan segera ditindaklanjuti Pengadilan Ting­gi. Selain hukum yang terbilang ringan, JPU juga beralasan, akibat perbuatan Kadishut IJB ini timbul masalah lain, yakni pengrusakan hutan. Dimana Rumadas selaku Kadishut IJB telah mengeluarkan izin IPKMA (izin pengusahan kayu masyarakat adat) kepada 76 Kopermas. "Pemerintah juga sudah menyerukan untuk pemberatasan praktek illegal logging.Kalau vonis yang dijatuhkan demikian, maka bagaimana mungkin dapat membuat jera masyarakat atau pihak lain. Pokoknya, tidak sesuai dengan keinginan pemerintah," tukasnya.

Kalau Kadishut IJB, Ir ML Rumadas, M Si mengeluarkan izin IPKMA dengan alasan menindaklanjuti SK Gubernur Pa­pua, menurut Kasi Intelejen Kejati Manokwari hal ini sangatlah salah. Sebab, antara Provinsi Papua dan Provinsi IJB sudah terpisah. "Maka tidak benar kalau dia mengeluarkan izin IPKMA berdasarkan SK Gubernur Papua,"paparnya.

Dengan akta banding ini maka Apris berharap hakim Pengadilan Tinggi Papua dapat melihat dan memeriksa secara jeli fakta-fakta yang terjadi di lapangan. Dalam akta banding sudah cukup jelas, bahwa Kadishut IJB, Ir ML Rumadas punya peranan dalam mengeluarkan 76 izin IPKMA, dimana beberapa diantaranya juga sedang diperkarakan di pengadilan. " Ya, kita harapkan Penga­dilan Tinggi lihat fakta, saya kira sudah jelas,"imbuhnya lagi. (lm)

Jayapura : Konsep Pembangunan Harus Berwawasan Lingkungan

( Cenderawasih Pos, Rabu 05 April 2006 )
Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Provinsi Papua, Drs DF Dimara, MM mengatakan, kerusakan lingkungan dari tahun ke tahun akibat pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan, terus terjadi.

Oleh karena itu, ia berharap agar konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan ini benar-benar menjadi perhatian serius dari pengambil kebijakan. "Konsep pembangunan di Pa­pua diharapkan dapat menjadi perhatian dalam kebijakan konsep pembangunan yang berkelanjutan, baik di tingkat pemerintah provinsi, kabupaten/kota dan masyarakat pada umumnnya. Ini sangat penting karena dengan semakin majunya pembangunan di suatu daerah maka tentu dampaknya terhadap lingkungan juga akan bertambah,"katanya kepada Cenderawasih Pos belum lama ini. Oleh karena itu, lanjut dia, perlu ada ketegasan masing-masing kabupaten/kota dalam menerapkan konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan. Tak hanya pemerintah namun masya­rakat juga diharapkan ikut memperhatikan dan mendukung tindakan-tindakan yang sifatnya pengendalian.

Dikatakan, untuk mencegah ke­rusakan lingkungan yang lebih besar, perlu ada tindakan-tindakan yang dilakukan oleh semua komponen masyarakat. "Tindakan-tin­dakan yang sifatnya pencegahan sudah kami lakukan dengan menggalang atau bekerjasama dengan semua stake holder. Kerja sama ini sangat penting karena pemerintah tidak bisa melakukan tindakan pencegahan ini sendiri sudah kami lakukan dengan menggalang atau bekerjasama dengan semua stakeholder. Kerjasama ini sangat penting karena pemerintah tidak bisa melakukan pencegahan ini sendiri, perlu ada dukungan dari berbagai pihak,"ujarnya.

Sekadar diketahui, Rancangan Peraturan Daerah (Raperdasus) sudah dibahas Bepedalda Provinsi dan tinggal diajukan. Raperda akan mengatur tentang pengelolan lingkungan dan Suber Daya Alam (SDA) secara baik. (ito)

Jayapura : Kelola Kayu Secara Illegal Dituntut 2 Tahun Penjara

( Papua Pos, Rabu 05 April 2006 )
H. Madjang (60) dan Hatong (43) dituntut 2 tahun penjara potong masa tahanan, serta denda Rp 10 juta subsidair 3 bulan kurungan oleh Jaksa penuntut umum, Rina Frieska SH dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Jayapura, Selasa (4/4) kemarin.

Selain dituntut hukuman kurungan dan denda, dalam persidangan yang diketuai Ikhsan SH, kedua terdakwa juga dituntut untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 1000. Menurut JPU berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan, baik dari pemeriksaan saksi, pemeriksaan alat bukti surat, maupun pemeriksaan terhadap terdakwa, maka perbuatan yang dilakukan kedua terdakwa dianggap telah memenuhi unsur-unsur pasal 78 ay at (7) jo pasal 50 ay at (3) huruf h Undang-undang RI No.41 tahun 1999 tentang Kehutanan.

Adapun yang menjadi pertimbangan JPU dalam memberikan tuntutan antara lain hal memberatkan, terdakwa tidak mengindahkan kebijakan pemerintah. Sedangkan hal meringankan, kedua terdakwa mengakui perbuatannya secara terus terang dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi, terdakwa berlaku sopan dan menyesali perbuatannya. Atas tuntutan ini, kedua terdakwa meminta keringanan hukuman. "Saya minta hukumannya kalau bisa diringankan,"pinta H. Madjang.

Selanjutnya persidangan akan dilakukan tanggal 18 April mendatang, dengan agenda putusan oleh majelis hakim. Sekedar diketahui, kedua terdakwa harus duduk di kursi pesakitan atas dakwaan telah mengolah, mengangkut dan membawa hasil hutan tanpa seijin dari pihak yang berwenang. Yang mana dilakukan keduanya dengan cara sebagai berikut, sekitar bulan November 2004 bertempat di kampung Masso Distrik Arso, H. Madjang mulai mengelola hasil hutan. Dimana sebelumnya, dia bertemu pemilik hak ulayat bernama Petrus Syau untuk meminta ijin mengelola hasil hutan.

Setelah diberi ijin, selanjutnya H. Madjang memberikan tanggung jawab kepada Hatong sebagai pengawas lapangan dalam hal ini untuk mengawasi operator mesin chain shaw. Setelah Kayu diambil dari hutan, kemudian kayu diolah jadi balok, Selanjutnya kayu balok tersebut diangkut dengan menggunakan truk lalu dibawa ke Abe. Dari hasil pemeriksaaan petugas Kepolisian terhadap perusahaan kayu ini, ternyata berjalan tanpa ijin dari pihak yamg berewenang. ***