(www.cenderawasihpos.com, 27-03-2008)
WAMENA - Sebanyak 40 petani dari Kampung Holkima, Distrik Asologaima mendapat pelajaran praktek di lapangan di Kampung Temia Rabu (26/3) siang, prakter ini untuk melengkapi teori yang mereka dapat sehari sebelumnya tentang tata cara bercocok tanam ubi jalar dan sistem ternak babi yang baik Staf International Potato Center (CIP) Wamena Triono Syahputra kepada Cenderawasih Pos disela-sela memberikan praktek lapangan kepada petanimenjelaskan, yang menjadi alasan untuk membudi dayakan ubi jalar (hipere) sebagai makanan pokok penduduk, karena Hipere tersebut mengandung nilai gizi yang tinggi.”Dalam tanaman hipere itu sendiri mengandung beta karoten yang berguna untuk mencegah penyakit mata,” ujarnya.
Disamping itu, Hipere dapat diolah menjadi bermacam-macam bentuk makanan dan bahan baku industri serta memiliki nilai ekonomis tinggi dengan input rendah.Sistem penanamannyapun relatif mudah, lahan yang sudah disiapkan ditanami dengan bibit yang sudah dipilih dan cara penanamanya tersembul kepermukaan tanah sekitar 5-7 cm. “ Sistem penanamannya sangat baik bila dilakukan pada sore hari agar bibit yang baru ditanam tidak terlalu banyak tersengat matahari,” ujar Triono. Setelah itu dilakukan pemupukan dengan pupuk kandang, kompos atau bokashi dan pegendalian hama penyakit dengan tujuan mendapatkan hasil panen yang baik. “ Masa panen pertama yang paling baik ketika tanaman menginjak umur 5 bulan,” ujarnya. (jk)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP