Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua

Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP

IKLAN PROMO : VIRTUOSO ENTERTAIN " NUMBAY BAND ", info selengkapnya di www.ykpmpapua.org

IKLAN PROMO : VIRTUOSO ENTERTAIN " NUMBAY BAND ", info selengkapnya di www.ykpmpapua.org
Info Foto : 1) Virtuoso Entertain bersama Numbay Band saat melakukan penampilan bersama Artis Nasional Titi DJ. 2) Saat penampilan bersama Artis Diva Indonesia, Ruth Sahanaya. 3) Mengiringi artis Papua, Edo Kondologit dan Frans Sisir pada acara "Selamat Tinggal 2012, Selamat Datang 2013" kerjasama dengan Pemda Provinsi Papua di halaman Kantor Gubernur Provinsi Papua, Dok 2 Jayapura. 4) Melakukan perform band dengan Pianis Jazz Indonesia. 5) Personil Numbay Band melakukan penampilan di Taman Imbi, Kota Jayapura. Vitrtuoso Entertain menawarkan produk penyewaan alat musik, audio sound system dan Band Profesional kepada seluruh personal, pengusaha, instansi pemerintah,perusahaan swasta, toko, mal, kalangan akademisi, sekolah, para penggemar musik dan siapa saja yang khususnya berada di Kota Jayapura dan sekitarnya, serta umumnya di Tanah Papua. Vitrtuoso Entertain juga menawarkan bentuk kerjasama seperti mengisi Acara Hari Ulang Tahun baik pribadi maupun instansi, Acara Wisuda, Acara tertentu dari pihak sponsor, Mengiringi Artis dari tingkat Nasional sampai Lokal, Acara Kampanye dan Pilkada, serta Acara-Acara lainnya yang membutuhkan penampilan live, berbeda, profesional, tidak membosankan dan tentunya.... pasti hasilnya memuaskan........ INFO SELENGKAPNYA DI www.ykpmpapua.org

29 June 2006

Jayapura : Penanganan Kebersihan yang Dilakukan Warga Harus Didukung

( Cenderawasih Pos, Rabu 28 Juni 2006 )
Kepala Kelurahan Hedam, Distrik Abepura, Max M. Olua, S.Sos mengatakan, upaya penanganan kebersihan yang saat ini dilakukan warganya, harus didukung semua pihak termasuk dukungan fasilitas kebersihan.

"Kita harus mendukung upaya masyarakat dalam membersihkan lingkungannya,"jelasnya kepada Cenderawasih Pos di Taman Mesran Jayapura, Selasa (27/6) kemarin. Selaku kepala pemerintahan di kelurahan itu, dirinya meminta du­kungan dari DKP Kota untuk mengarahkan fasilitas armadanya guna mengangkut sampah-sampah yang telah dikumpulkan warganya, baik di jalan lingkungan maupun di jalan-jalan utama.

"Mari kita respon komitmen dari warga itu, karena ini adalah inisiatif warga sendiri, sampah-sampah yang telah dikumpulkan itu harus disikapi,"tandasnya. Menanggapi hal itu, Kepala DKP Kota Jayapura, Luhulima S, mengatakan, pada prinsipnya pihaknya siap mendukung pro­gram kebersihan yang dilakukan di tingkat RT/RW dan kelurahan, namun hendaknya pihak yang punya kegiatan itu menyediakan anggaran untuk pembelian bensin, sebab dana yang ada pada pihaknya hanya dana rutin operasional pengangkutan sampah dari tempat pembuangan sementara TPS ke tempat pembuangan akhir (TPA). (nls).

28 June 2006

Jayapura : Warga Kampung Puai Keluhkan Sulitnya Sarana Air Bersih

( Cenderawasih Pos, Selasa 27 Juni 2006 )
Warga Kampung Puai, Distrik Sentani Timur, kini mengeluhkan sulitnya mendapatkan bantuan air bersih di tempat mereka. Kesulitan mendapatkan air bersih ini sudah pernah disampaikan ke Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD ) Provinsi Papua dan Pemkab Jayapura dan direncanakan untuk membangun menara air, narnun hingga saat ini belum juga terealisasi.

Kesulitan mendapatkan air ber­sih ini disampaikan Sekretaris Kampung Puai Hendrik Y kepada Cenderawasih Pos, Senin (26/6) kemarin. Menurutnya, kondisi ini sudah dirasakan sejak 2 tahun lalu, namun terkesan diabaikan. "Yang masyarakat butuhkan saat ini adalah air bersih, bukan yang lain,"jelas Hendrik.

Selain mengeluhkan air bersih, warga juga mengeluhkan tentang bantuan rumah yang dinilai sangat tidak memenuhi standar kesehatan, dimana rumah yang dibangun jauh dari jangkauan air, malah tidak dilengkapi dengan kamar WC, sehingga banyak yang tidak menempati rumah tersebut dan memilih tetap di rumah yang berada di pinggir air.

"Kami memang dibantu rumah tapi tidak ada WC-nya, juga air, sehingga kami tambah kesulitan," ungkapnya dengan nada prihatin. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa ( BPMD ) Pro­vinsi Papua Drs Tedjo Soeprapto, saat dikonfirmasi mengenai hal ini, dirinya mengungkapkan akan mengecek kebenaran informasi itu ke Subdin terkait. " Namun yang saya tahu, program BPMD di Kampung Puai hanya pembangunan rumah dan tidak ada program pengadaan air bersih. Tapi, saya berterima kasih ada masukan mengenai hal itu, nanti kami kaji kembali,"terangnya.

Masyarakat Kampung Puai diminta agar tidak hanya bicara, tetapi juga harus membuat pro­posal permintaan pengadaan air bersih dan WC yang ditujukan kepada Bupati, agar memiliki bukti tertulis untuk selanjutnya ditindak lanjuti. ( yom )

Jayapura : Tumpukan Sampah di Terminal Youtefa dan Padang Bulan, Dikeluhkan

( Cenderawasih Pos, Selasa 27 Juni 2006 )
Tumpukan sampah di sekitar Terminal Pasar Youtefa Kotaraja, mulai dikeluhkan baik pa­ra pedagang, sopir angkutan kota (Angkot) maupun para pengunjung. Pasalnya, keberadaan sampah itu, khususnya pada musim hujan mengeluarkan bau tak sedap. Salah seorang sopir Angkot bernama Wawan menuturkan, tumpukan sampah itu mulai ada sejak pasar dan terminal itu difungsikan. "Awalnya tempat itu merupakan tempat campuran bahan bangunan, namun lama-lama menjadi tempat pembuangan sampah,"ujarnya kepada Cenderawasih Pos, kemarin.

Diungkapkan, salah satu faktor terjadinya tumpukan sampah itu, adalah dimana di sekitar terminal itu, tidak pernah adanya bak kontainer sehingga warga setempat (peda­gang) dengan seenaknya membuang sampah di tempat itu.

"Selama ini, sampah yang diangkut hanya yang ada di kontainer dekat los-los pasar, sedangkan di terminal ini, tidak pernah diangkut. Sampah-sampah di diterminal ini, umumnya berasal dari pedagang,"jelasnya, sambil diiyakan oleh salah seorang rekannya.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pemakaman Kota Jayapura, Luhulima S saat dikonfirmasi terkait hal tersebut mengatakan, untuk menyikapi persoalan itu, pihaknya telah mempunyai konsep penanganan yang baik terhadap tumpukan sampah itu. Diantaranya, dalam waktu dekat ini akan mengganti semua bak kontainer yang ada, dengan kontainer yang baru sebanyak 6 buah. Dan salah satunya akan ditempatkan di ter­minal itu. Selain itu akan lebih mengefektifkan para petugas kebersihan yang ada.

Terkait dengan itu, pihaknya mengharapkan partisipasi dari seluruh komponen masyarakat agar di dalam membuang sampah pada bak-bak sampah yang telah disediakan, termasuk bak kontainer sampah di areal pasar dan terminal.

Hal yang sama juga dikeluhkah oleh warga Padang Bulan, Kelurahan Hedam, Distrik Abepura. "Sampah ini sudah menumpuk selama satu minggu, namun belum diangkut, padahal sudah sangat membusuk,"ujar Akdamina, Ketua RW 08/RT 03 Kelurahan Hedam saat ditemui Cenderawasih Pos, Senin (26/6).

Dikatakan, warga di lingkungan tersebut sudah berupaya un­tuk mengumpulkan dana secara swadaya dan selanjutnya diberikan kepada dirinya selaku ketua RT. (ito)

Jayapura : Dinas Perkebunan Dapat Alokasi APBN Rp. 22 Miliar

( Cenderawasih Pos, Selasa 27 Juni 2006 )
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Papua Ir. Leonard Rumbarar mengatakan, pada anggaran 2006 ini, pihaknya mendapatkan alokasi dana dari APBN sebesar Rp 22 miliar. Dana itn lebih banyak digunakan untuk mendanai program yang turun langsung ke masing-masing kabupaten/kota.

"Dana yang diberikan ini akan difokuskan ke kabupaten/kota yakni sekitar 80 persen. Diharapkan dana ini benar-benar dapat dimanfaatkan di lapangan,"ujarnya kepada Cenderawasih Pos pada acara pelepasan anak TK GKI Pniel Kotaraja di Aula Serbaguna Gereja Diaspora, Senin (26/6) kemarin.

Dikatakan, dana - dana itu akan digunakan untuk membiayai pro­gram pembangunan perkebunan dengan membuat jalan-jalan produksi, pengembangan komoditas-komoditas yang strategis. Misalnya tanaman jarak, kakao, kopi, kelapa dan sejumlah tanaman perkebunan lainnya.

Dalam reaslisasisinya, pengem­bangan tanaman perkebunan ini akan melibatkan masyarakat sebagai pelaku utama di lapangan. "Dalam program pembangunan perkebunan, kami akan melibat­kan masyarakat. Tentunya, pro­gram ini juga tidak terlepas dari program pemberdayaan masyarakat,"kata Rumbarar.

Disinggung soal besarnya APBD tahun 2006 diperoleh, Rumbarar mengatakan APBD yang diperoleh pihaknya hanya sebesar Rp 10 miliar. Dana tersebut akan dialokasikan ke kabupa­ten/kota sebesar 60 persen. "Ang­garan ini sebenarnya masih sangat kecil jika dibandikan dengan pro­gram pembangunan perkebunan yang harus dilakukan. Membangun perkebunan di daerah ini membutuhkan anggaran yang cukup besar mengingat potensi per­kebunan yang dimiliki juga cukup besar,"tandasnya. (ito)

Jayawijaya : Anggota Polri/TNI dan Masyarakat Kerja Bhakti Bersama

( Cenderawasih Pos, Selasa 27 Juni 2006 )
Polres Jayawijaya Sabtu pekan kemarin menggelar Kerja Bhakti membersihan jalan-jalan utama di Kota Wamena. Kegiatan ini melibatkan anggota Polri, TNI, Berbagai kelompok dan elemen masyarakat dan warga kota Wamena pada umunnya. Dengan bahu membahu dan penuh semangat, dalam suasana kekeluargaan dan kebersamaan, aparat bersama warga membersihan jalan, parit, sampah, memotong rumput dan sebagainya.

Kapolres Jayawijaya, AKBP Robert Djoenso kepada Cenderawasih Pos mengatakan, kegiatan itu dimaksudkan agar tertanam rasa kebersamaan sesama warga kota Wamena untuk saling mendukung dan penuh kesadaran membersihkan lingkungannya.


Tujuan kegiatan kerja bhakti membersihkan kota ini agar tertanam rasa tanggungjawab dan rasa kepedulian bersama menciptakan Kota Wamena yang bersih dan indah, jelasnya. Menurut Robert Djoenso, dengan adanya rasa kepedulian, maka dengan sendirinya akan ada rasa memiliki dan tanggungjawab dari warga kota wamena untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan demi keindahan Kota Wamena.

Polres Jayawijaya menggelar kegiatan ini juga dalam rangka menyongsong HUT Bhayangkari ke 60 yang pada 1 Juli mendatang. (luc)

27 June 2006

Merauke : Giliran Km Andatu Utama, Dituntut Perampasan

( Cenderawasih Pos, Rabu 26 Juni 2006 )
Selain MV Zhe Pu Yu Leng-126 yang dituntut dirampas untuk negara, kini giliran KM Andatu Utama mengalami nasib yang sama. Kapal pengangkut ikan asal China tersebut dituntut dirampas untuk negara.
Jaksa Penuntut Umum Rifki Firmansyah, SH, menyatakan, kapal berbendera negara China tersebut terbukti bersalah melakukan kegiatan operasional di Perairan Indonesia tanpa dilengkapi dengan Surat Izin Usaha Penangkapan (SIUP) dan Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI) sebagaimana diatur dalam pasal 92 Jo Pasal 26 ay at (1) UU Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan, Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Pasal 94 Jo Pasal 28 ayat (1) UU Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Selain perampasan kapal, barang bukti berupa 10 ton ikan campuran juga dirampas serta 1 bundel dokumen. Tak hanya itu, Nahkoda kapal Lin Sao Feng (56) sebagai terdakwa I dan KKM Chan Nayan yang menjadi terdak­wa II dituntut pidana penjara masing-masing selama 5 tahun ditambah dengan masing-masing Rp 1,5 miliar subsidair 6 bulan kurungan. Selain itu, kedua terdakwa juga dibebani untuk membayar biaya perkara masing-masing Rp 5.000.

Sama halnya dengan nahkoda dan KKM Kapal Zhe PU YU Leng-126, yang minta keringanan hukuman, kedua terdakwa terse­but melalui alih bahasanya secara lisan menyampaikan permohonan keringan hukuman dengan alasan memiliki tanggungan keluarga.

Majelis Hakim diketuai Eduar Manalip, SH dengan Hakim Anggota Zauifi Amri, SH, dan Reza Tyrama, SH menyatakan akan mempertimbangkan permintaan tersebut. Sebagaimana yang terungkap dalam persidangan tersebut, Kapal Andatu Utama ditangkap oleh KRI Multatuli MA-561 di sekitar Laut Arafura pada 7 Mei 2006 sekitar puklul 05.30 WIT. Sebelum ditangkap, kapal yang dinakhodai Lin Sao Feng itu melakukan kegiatan operasional dengan cara membeli ikan dari kapal-kapal kecil kemudian mengangkutnya ke Wanam untuk dijual kembali ke perusahaan ikan di daerah tersebut. Kapal itu, sudah tercatat sekitar 1 tahun melakukan kegiatan pengangkutan tanpa dilengkapi dengan dokumen yang sah sebagaimana yang diatur dalam UU Nomor 31 tahun 2004 tentang perikanan. (ulo)

Fak-Fak : Di Fakfak, Ribuan Kubik Kayu Mix Rusak Parah, Semuanya Hasil Operas! Hutan Lestari II Tahun 2004 Lalu

( Cenderawasih Pos, Senin 26 Juni 2006 )
Sekitar 6000 meter kubik kayu mix di log pound Sahrey, dinyatakan rusak total setelah sekian lama tidak pernah diurus oleh pihak terkait sejak digelarnya OHL tahun 2004 silam. Ribuan kubik kayu mix tersebut, setelah dilakukan penebangan oleh pihak PT. Citra Graha Multi Sentosa (CGMS) bekerjasama dengan Kopermas Tenatoni di lokasi Kampung Sahrey Distrik Fakfak Timur.

Pantauan Fakfak Expres (group Cenderawasih Pos), ribuan kayu tersebut yang saat ini menjadi si­taan Pengadilan Negeri Fakfak, hanya tersusun di pesisir pantai areal log pound Sahrey. Selain kayu Mix sekitar 6000 meter kubik tersebut, juga alat berat sebanyak 21 unit juga disertakan dalam berkas sitaan pihak Pengadilan Negeri.

Kepada Fakfak Expres di lokasi log pound, salah seorang staf PT. Citra Graha Multi Sentosa (CGMS), Lukas Pelupessi mengatakan, pihaknya mengalami kerugian miliaran rupiah setelah adanya Operasi Hutan Lestari II tahun 2004 lalu. Dia juga mengatakan, selain barang sitaan tersebut juga sebanyak 1000 meter kubik kayu Merbau di areal log pound dan sekitar ribuan lagi di lokasi penebangan sekitar 10 km arah utara kampung Sahrey yang hingga saat ini belum diidentifikasikan berapa jumlahnya. Dia juga mengatakan, setelah dilakukan peninjauan lokasi oleh pihak Kejaksaan Negeri dan Pihak Pengadilan Negeri, maka semuu barang sitaan tersebut khususnya ribuan kayu merbau yang diperkirakan jumlahnya sekitar 6000 meter kubik tersebut akan digerakan pihaknya dengan menggunakan alat berat dari lokasi penebangan hingga ke log pound.

Sementara itu, Kepala Kejak­saan Negeri Fakfak melalui Jaksanya, Bambang Supono, SH dan Akhyar Sugeng, SH di lokasi log poung mengatakan, berkaitan peninjauan lokasi tersebut dilakukan oleh pihaknya bersama dengan pihak Pengadilan Negeri Fakfak karena saat ini telah berakhir persidangan kasus tersebut di Pengadilan Negeri Fakfak.

Untuk itu, pihaknya sedang mempersiapkan beberapa hal penting yang nantinya akan dikoordinasikan dengan pihak Pengadilan Negeri untuk dikemanakan ribuan kayu tersebut.

Dalam kegiatan peninjauan lokasi tersebut, disertakan pula dua staf dari Dinas Kehutanan Kabupaten Fakfak dan dua orang hakim dari Pengadilan Negeri Fakfak. (ani)

Merauke : Lagi MV Zhe Pu Yu Leng-126, Dituntut Dirampas

( Cenderawasih Pos, Senin 26 Juni 2006 )
Rampasan atas kapal asing yang melakukan penangkapan ikan di perairan Indonesia tepatnya di Laut Arafura beberapa waktu lalu, terus bertambah. Kali ini, Zhe Pu Yu Leng-126, kapal pengangkut ikan dituntut Jaksa Penuntut Umum I Wayan Sutarjana, SH, dirampas untuk negara dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Merauke, Sabtu (24/6) pekan kemarin.

Selain kapal, barang bukti berupa 10 ton ikan campuran dan 1 bundel dokumen juga dirampas untuk negara. Tak hanya itu, Nahkoda kapal Leng-126, Lin Dian Dian (49) yang menjadi terdakwa I dan KKM Lindai Yu (51) yang menjadi terdakwa II ju­ga dituntut pidana masing-masing 5 tahun penjara ditambah denda ma­sing-masing Rp 1,5 miliar subsidair 6 bulan kurungan, serta biaya perkara masing-masing Rp 5 ribu. Kedua terdakwa tersebut, oleh Jaksa Penuntut Umum dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah dan segaja melakukan pengangkutan ikan tanpa dilengkapi dengan doku­men yang sah dari Pemerintah Republik Indonesia sebagaimana diatur dalam Pasal 92 Jo Pasal 26 ay at (1) UU Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan, Jo Pasal55 ayat (l) ke-l KUHP.

Pasal 94 Jo Pasal 28 ayat 1 UU Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Jaksa juga mempertimbangkan hal yang memberatkan dan meringankan kedua terdakwa tersebut. Memberatkan, kedua terdakwa tidak mematuhi aturan hukum Indonesia. Sedangkan meringankan, kedua terdakwa berlaku sopan selama persidangan, terus terang dan menyesali perbuatannya. Merasa tuntutannya terlalu berat, kedua terdakwa melalui alih bahasanya secara lisan menyampaikan permintaan keringanan hukuman. Alasannya, karena kedua ter­dakwa mengaku sama sekali tidak tahu kalau kapal yang dioperasikan itu belum memiliki dokumen. Selain itu, keduanya mengaku memiliki tanggungan keluarga yang anaknya masih sekolah. Atas permintaan tersebut, Majelis Hakim yang diketuai Eduar Manalip, SH, dengan Hakim Anggota Mathius, SH dan Wempi WJD, SH menyatakan akan mempertimbang­kan permintaan tersebut dalam putusan nanti. Untuk diketahui, Kapal MV Zhe Pu Yu Leng-126 tersebut ditangkap KRI Multatuli MA-561 di sekitar Perairan Laut Arafura pada 4 Mei 2006 sekitar pukul 12.30 WIT saat kapal tersebut sedang melaku­kan penangkutan ikan yang dibelinya dari kapal-kapal kecil untuk selanjutnya di jual di perusahaan ikan yang bermarkas di Wanam, Distrik Kimaam Merauke. (ulo)

Merauke : Lagi MV Zhe Pu Yu Leng-126, Dituntut Dirampas

( Cenderawasih Pos, Senin 26 Juni 2006 )
Rampasan atas kapal asing yang melakukan penangkapan ikan di perairan Indonesia tepatnya di Laut Arafura beberapa waktu lalu, terus bertambah. Kali ini, Zhe Pu Yu Leng-126, kapal pengangkut ikan dituntut Jaksa Penuntut Umum I Wayan Sutarjana, SH, dirampas untuk negara dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Merauke, Sabtu (24/6) pekan kemarin.

Selain kapal, barang bukti berupa 10 ton ikan campuran dan 1 bundel dokumen juga dirampas untuk negara. Tak hanya itu, Nahkoda kapal Leng-126, Lin Dian Dian (49) yang menjadi terdakwa I dan KKM Lindai Yu (51) yang menjadi terdakwa II ju­ga dituntut pidana masing-masing 5 tahun penjara ditambah denda ma­sing-masing Rp 1,5 miliar subsidair 6 bulan kurungan, serta biaya perkara masing-masing Rp 5 ribu. Kedua terdakwa tersebut, oleh Jaksa Penuntut Umum dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah dan segaja melakukan pengangkutan ikan tanpa dilengkapi dengan doku­men yang sah dari Pemerintah Republik Indonesia sebagaimana diatur dalam Pasal 92 Jo Pasal 26 ay at (1) UU Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan, Jo Pasal55 ayat (l) ke-l KUHP.

Pasal 94 Jo Pasal 28 ayat 1 UU Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Jaksa juga mempertimbangkan hal yang memberatkan dan meringankan kedua terdakwa tersebut. Memberatkan, kedua terdakwa tidak mematuhi aturan hukum Indonesia. Sedangkan meringankan, kedua terdakwa berlaku sopan selama persidangan, terus terang dan menyesali perbuatannya. Merasa tuntutannya terlalu berat, kedua terdakwa melalui alih bahasanya secara lisan menyampaikan permintaan keringanan hukuman. Alasannya, karena kedua ter­dakwa mengaku sama sekali tidak tahu kalau kapal yang dioperasikan itu belum memiliki dokumen. Selain itu, keduanya mengaku memiliki tanggungan keluarga yang anaknya masih sekolah. Atas permintaan tersebut, Majelis Hakim yang diketuai Eduar Manalip, SH, dengan Hakim Anggota Mathius, SH dan Wempi WJD, SH menyatakan akan mempertimbang­kan permintaan tersebut dalam putusan nanti. Untuk diketahui, Kapal MV Zhe Pu Yu Leng-126 tersebut ditangkap KRI Multatuli MA-561 di sekitar Perairan Laut Arafura pada 4 Mei 2006 sekitar pukul 12.30 WIT saat kapal tersebut sedang melaku­kan penangkutan ikan yang dibelinya dari kapal-kapal kecil untuk selanjutnya di jual di perusahaan ikan yang bermarkas di Wanam, Distrik Kimaam Merauke. (ulo)

Fak-Fak : Jaring Giok Akan Diatur Dengan Peraturan Bupati

( Cenderawasih Pos, Senin 26 Juni 2006 )
Sekretaris Kabupaten Fakfak, Drs. Haposan Lumban Radja, mengatakan, untuk menjawab keresahan masyarakat atas ulah nelayan non tradisional atas penggunaan jaring giok di dalam wilayah tangkapan nelayan tradisional maka untuk menertibkannya, Pemkab Fakfak sementara akan mengatur penggunaan jaring giok dengan Peraturan Bupati Kabupaten Fakfak.

"Peraturan Bupati Fakfak tersebut hanya bersifat sementara sambil menunggu diperdakannya aturan tentang penggunaan jaring Giok di tengah-tengah masyarakat dan nelayan. "ungkap Sekda Fakfak. Drs. Haposan Lumban Radja, di Bandara Torea Fakfak, ketika sedang mengantarkan rombongan wisata rohani.

Menurutnya, penggunaan peraturan Bupati untuk mengatur penggunaan jaring Giok, hanya bersifat sementara saja karena untuk mengatur hal ini agar tidak lagi meresahkan masyarakat nelayan tradisional akan ditindak lanjuti dengan Perda.

Namun untuk memberantas penggunaan jaring giok yang telah meresahkan masyarakat nelayan tradisional itu, Pemkab Fakfak tetap akan berupaya semaksimal mungkin untuk menertibkan penggunaan jaring tersebut, apalagi penggunaan jaring ini berada di wilayah tangkapan nelayan tradisional.

Ketika ditanya ada dugaan keterlibatan oknum PNS dan apa langkah yang akan diambil bila terbukti ada oknum PNS yang terlibat melakukan penangkapan di dalam yang dilarang dalam Undang - undang? dikatakan, bahwa atas keterlibatan oknum PNS dan siapaun pun tetap akan ditindak tegas. "Namun atas keterlibatan PNS janganlah dikait -kaitkan, karena penggunaan jaring giok itu bukan salah satu tugas dari PNS tetapi itu dilakukan atas pribadinya di luar PNS, dimana kegiatan tersebut untuk menambah penghasilan ekonomi keluarganya,"jelasnya.

Penggunaan jaring giok kata dia, sebenarnya tidak dilarang oleh negera tetapi hanya batas wilayah penggunaan jaring giok yang diatur."Yang dilarang bila pengguna jaring giok melakukan aktifitas penangkapannya di dalam wilayah tangkapan nelayan tradisional atau masih di dalam 1- 3 mil laut," jelasnya. (ric)

Jayapura Dewan Soroti Keramba Ikan yang Telantar, Even Tolok: Perlu Pembinaan Secara Kontinyu

( Cenderawasih Pos, Senin 26 Juni 2006 )
Meski sudah menghabiskan dana yang tidak sedikit dari pemerintah untuk membangun keramba bagi nelayan di Distrik Sentani Timur, namun keramba yang dibangun tersebut mulai tak terurus alias ditelantarkan begitu saja oleh nelayan. Kondisi ini menjadi perhatian dari DPRD Kabupaten Jayapura.
Anggota Komisi D DPRD Ka­bupaten Jayapura Even Tolok saat di konfirmasi Cenderawasih Pos, membenarkan hal tersebut. Hal ini diketahu berdasarkan laporan dari masyarakat. "Kami memang sudah menerima laporan dari masyarakat tentang hal tersebut. Pembangunan keramba ini memang dananya diambil dari dana program pemberdayaan kampung ataupun bantuan secara langsung dari pemerintah, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan, tapi malah ditelantarkan,"jelasnya.

Menurut Tolok, hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi, jika pemerintah memberikan per­hatian secara kontinyu dan berkelanjutan kepada kelompok nelayan ini. "Kita tidak bisa hanya sekadar membuat keramba, lalu membiarkan masyarakat mengurusnya sendiri. Mereka bukan para nelayan yang mahir atau nelayan modern, tetapi mereka rata-rata orang yang awam mengenai hal itu, sehingga sangat diperlukan pembinaan secara kontinyu, baik itu menyangkut pembibitannya, perawatannya, pemasarannya, bagi hasilnya maupun upaya pengembangannya,"jelas Even.

Jadi, lanjutnya, jangan salahkan masyarakat kalau akhirnya keramba ikan yang dibuat itu tidak berkembang bahkan akhir­nya ditelantarkan, karena memang kesalahannya ada pada Pemerintahan itu sendiri yang asal-asalan membuat program tanpa perencanaan.

"Saya sebenarnya sangat setuju dan mendukung dengan program itu, karena sesuai dengan potensi yang ada, selain itu prospeknya juga sangat menjanjikan untuk mengangkat perekonomian rakyat. Tapi itu tadi, perlu adanya perencanaan dan pembinaan yang baik dan berkelanjutan bagi kelompok nelayan setempat,"tandas Anggota DPRD Kabupaten Jayapura ini. (yom )

Jayapura : Keramba Ikan yang Ditelantarkan Tidak Pernah Dikoordinasikan, Tanggapan Kepala Dinas Perikanan Tentang Keramba Ikan di Sekitar Telaga Maya

( Cenderawasih Pos, Rabu 26 Juni 2006 )
Sorotan dari ketua Komisi B DPRD Kabupaten Jayapura Evensius Lusi Tolok, menyangkut sejumlah keramba yang ditelantarkan karena kurangnya pemahaman budidaya ikan dari nelayan di Distrik Sentani Timur, ditanggapi serius dari Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Jayapura Rehabean Kallem.

"Secara teknis memang kita yang menangani pembinaan kepada para nelayan ini. Tapi untuk keramba ikan yang ditelantarkan di daerah Telaga Maya ini dari dana pemberdayaan distrik, yang belum pernah dikoordinasikan dengan kita, sehingga kita juga tidak tahu,"ujar Rehabeam Kallem yang mengaku kaget adanya berita keramba yang ditelantarkan sebagaimana dimuat di Cepos edisi Senin (26/6) kemarin.
Menurut Rehabeam Kallem, tujuan bantuan karamba ikan dari dana pemberdayaan distrik ini memang bagus untuk peningkatan pendapatan masyarakat nelayan di pinggiran danau Sentani ini. Namun harusnya, bantuan tersebut harus jelas dan dikoordinasikan dengan dinas perikanan, supaya ada tindak lanjut untuk kegiatan pembinaan dan pendampingan usaha kepada para nelayan ini. "Sampai sekarang juga belum ada laporan yang disampaikan ke dinas,"ujarnya.

Dikatakan bahwa dari Dinas Perikanan Provinsi maupun kabupaten, tahun lalu memang sudah memberikan paket bantuan usaha karamba ikan bagi nelayan. Untuk pembinaan tersebut, pihaknya telah mem­berikan pelatihan budidaya dan managemen pakan kepada nelayan binaan, yakni untuk masyarakat penerima paket usaha karamba di Kampung Asei Kecil, Asei Besar, Netar dan Jembatan Dua. "Kalau dikoordinasikan dengan kita, pasti juga kita bina dan dampingi usaha mereka,"ujarnya. (tri)

26 June 2006

Jayapura : Sampah Hasil Pengerukan, Dikeluhkan, Karena Dibiarkan Menumpuk di Sepanjang Trotoar

( Cenderawasih Pos, Rabu 21 Juni 2006 )
Pengerukan drainase (saluran air) di wilayah Kelurahan Hedam, Distrik Abepura yakni di sepanjang jalan raya Abepura-Sentani, dikeluhkan. Pasalnya sampah bercampur lumpur dari hasil pengerukan itu, ditelantarkan alias tidak diangkut ke tempat pembuangan akhir sampah (TPA) Nafri. Dari pantauan Cenderawasih Pos, di lapangan material sampah yang lebih banyak dari tanah dan pasir dan biarkan di sepanjang trotoar SMP YPPK St Paulus Abepura hingga di depan pertigaan Padang Bulan Sosial.

Salah seorang warga bernama Alex menuturkan, tidak diangkutnya material sam­pah tersebut sangat mengganggu masyarakat khususnya para pengguna trotoar. "Masa matrial sampah setelah dikeruk tidak diangkut, ini jelas mengganggu masyarakat yang berjalan kaki, terutama para anak sekolah SMP YPPK St. Paulus Abepura,"jelasnya kepada Cenderawasih Pos di Kantor Kelurahan Hedam Distrik Abepura, Rabu (28/6) kemarin.

Material sampah itu, bukan hanya mengganggu para pejalan kaki, namun juga mengotori wajah Kota Jayapura. Untuk menyikapi persoalan itu, dirinya berharap agar pihak yang melakukan kegia­tan pengerukan drainase itu menuntaskan pekerjaannya, jangan hanya setengah-setengah.

Di tempat yang sama, Kepala Kelurahan Hedam Distrik Abepura, Max M. Olua, S.Sos mengatakan, menurut informasi yang pihaknya dapatkan, pengerukan itu dilakukan pihak kontraktof dengan program kerja Dinas Pekerjaan Umum Kota Jayapura.

"Kontraktor yang kerja itu harus bertanggungjawab. Kalau sudah model begini, jelas dipertanyakan. Material sampah itu harus segera diangkat,"tegasnya. Menyikapi hal itu, pihaknya berharap agar instasi teknis yang mempunyai program kegiatan pengerukan sampah itu, setidaknya memberikan sebagian kewenangan kepada pihaknya, khususnya mengenai kegiatan pengerukan sampah. (nls)

24 June 2006

Fak-Fak : Tradisional Pemkab Minta Perhatian Serius Pemkab Agar Tindak Penggunaan Jaring Giok

( Cenderawasih Pos, Jumat 23 Juni 2006 )
Merebaknya penggunaan jaring giok oleh nelayan-nelayan non tradisional di wilayah perairan Fakfak semakin marak dan selama ini jarang tersentuh tangan aparat, dengan semakin maraknya penggunaan jaring giok membuat para nelayan tradisional resah sampai-sampai beberapa waktu lalu melakukan aksi demo di gedung DPRD.

Karena masih meresa terusik dengan penggunaan jaring giok oleh para nelayan non tradisional membuat puluhan nelayan tradisional yang ada di kota pala Fakfak, kamis kemarin (22/6) melakukan aksi demo damai menuntut perhatian Pemkab Fakfak untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap nelayan pengguna jaring giok.

Puluhan warga nelayan tradi­sional dibawah pimpinan La Hitam Namudad dan Masyur Mandarai. kehadiran kelompok nelayan tradisional di lingkup kantor Bupati diterima lang-ung Sekda Kabupaten Fakfak, Drs. Haposan dan plh Kadis Kelautan dan Perikanan, Niko Teurupun.

Dihadapan kedua pejabat Pemkab Kabupaten Fakfak, yang menerima nelayan tradisional ini, melalui juru bicaranya, Muhamad Saleh Kutanggas, para nelayan tradi­sional ini meminta adanya perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Fak-fak, agar segera menindak tegas para nelayan non tradisional yang sering beroperasi di dalam wilayah tanggapan nelayan tradisional.

Dengan keterlibatan oknum PNS dan oknum aparat dalam penggunaan jaring giok yang semakin merebak di perairan Fakfak membuat para nelayan semakin terpuruk dalam melakukan mata pencahariannya, untuk itu Muhamad Saleh Kutanggas, sebagai jubir nelayan tradisional meminta Pemkab agar segera menindak tegas para PNS dan aparat yang sering menggunakan jaring giok.

Menyikapi tuntutan nelayan tradisonal di operation room Pemkab Fak-fak, Sekda Fakfak, Drs. Haposan Lumban Radja, yang didampingi plh. Kadis Kelautan dan Perikanan, Niko Teurupun, mengatakan, aspirasi nelayan tradisional yang telah disampaikan beberapa waktu lalu di DPRD Fak-fak dimana aspirasi tersebut telah direkomendasikan Dewan ke Pemkab fakfak sudah ditindak lanjuti.

Pemkab Fak-fak tidak akan mentolelir penggunaan jaring giok, bahan peledak, bahan kimian lainnya untuk menangkap ikan, sedangkan untuk penggunaan jaring giok seharusny a 6 mil kearah laut dari batas permukaan air terendah, sehingga apa bila ditemukan akan dilangsung diambil tindakan tegas terhadap pengguna jaring giok. (ric)

Merauke : KM Haiwag-68 Dirampas Untuk Negara

( Cenderawasih Pos, Jumat 23 Juni 2006 )
Satu persatu kapal asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal di Laut Arafura dirampas untuk negara. Setelah KM Dong Yu-2012 dan Minfuziyu Ying Kho-602, maka giliran KM Hai-wang-68 dirampas untuk negara karena terbukti melakukan penangkapan ikan secara ilegal dalam wilayah perairan teritorial Indonesia tepatnya di Laut Arafura.

Kapal asing asal China tersebut oleh Majelis Ha­kim Pengadilan Negeri Merauke yang diketuai Eduar Manalip, SH dengan Hakim Anggota Frans Pangimanan, SH dan Reza Tyrama, SH, menyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan penangkapan ikan secara ilegal di perairan Indone­sia berupa Pair Trawl sebagaimana diatur dalam Pasal 85 Jo Pasal 9 Undang-Undang Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan, Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Selain kapal dinyatakan dirampas, barang bukti lainnya berupa 250 kg ikan campuran, 2 set jaring dan 1 bundel dokumen, juga disita untuk negara. Tak hanya itu, Nahkoda Kapal Huang Yong Kang yang menjadi terdakwa I dan KKM Wang Thaian yang menjadi terdakwa II dihukum pidana selama 2 tahun penjara ditambah denda masing-masing sebesar Rp 1 miliar rupiah.

Putusan Majelis Hakim tersebut sedikit lebih rendah dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum Rifki Firmansyah, SH, sebelumnya, yang menuntut terdakwa dengan pidana masing-masing 4 tahun penjara dengan masing-masing Rp 1 miliar subsidair 4 bulan.

Sebelum membacakan putusan, Majelis Hakim membacakan pertimbangan yang memberatkan dan meringankan. Memberatkan karena melanggar aturan hukum Indonesia. Sedangkan meringankan, berterus terang, belum pernah dihukum serta menyesali perbuatannya.

Sebagaimana yang terungkap dalam persidangan, kapal Haiwang-68 ditangkap oleh KRI Untung Suropati- 872 di laut Arafura. Penangkapan kapal ini hampir bersamaan dengan Kapal KM Dong Yu-2012 yang saat itu melakukan penangkapan secara bersama-sama dengan cara menarik satu jaring (Pair Trawl) yang sangat dilarang karena semua ikan baik besar maupun kecil akan terjaring yang dapat memusnahkan biota laut khususnya ikan di In­donesia. (ulo)

Jayapura : Tingkatkan Produksi Tanaman, OPT Harus Dicegah

( Cenderawasih pos, Jumat 23 juni 2006 )
Kepala Balai Karantina Tumbuhan Kelas II Jaya­pura, David Daud Suweny, SP mengatakan, karantina tumbuhan adalah suatu upaya pemerintah untuk mencegah masuk dan tersebarnya hama / penyakit atau organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dari luar negeri dan dari suatu area ke area lain di dalam negeri atau keluar dari wilayah Negara Republik Indonesia.

Hal itu diungkapkannya pada acara sosialisasi dan penyebarluasan informasi karantina tum­buhan Balai Karantina Tumbuhan Kelas II Jayapura di Hotel Axton Tasangkapura Jayapura, Kamis, (22/6), kemarin.
Acara ini dihadiri 50 orang peserta dari perwakilan instansi-instansi pemerintah terkait dan pengguna jasa karantina tumbuhan serta TNI/Polri.

"Pemahaman pengetahuan pentingnya karantina khususnya ka­rantina tumbuhan dimaksudkan untuk meningkatkan produksi tanaman buah-buah dan sayur mayur agar terhindar dari dari ancaman penyakit terutama dari luar negeri,"katanya kepada wartawan di sela-sela acara tersebut.

Menurutnya, ada 3 hal penting yang menjadi tugas dan fungsi karantina tumbuhan, pertama mencegah masuknya organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) dari luar negeri ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia (karantina luar Negeri), kedua mencegah tersebarnya organisme pengganggu tumbuh-tumbuhan dari suatu area ke area lain (antar pulau) di dalam wilayah negara Kesatuan Indonesia (karantina domestik). Ketiga, melakukan upaya pencegahan keluarnya OPT dari Ne­gara Indonesia dengan melaksanakan sertifikasi kesehatan ta­naman guna menunjang / jaminan kaualitas ekspor (karantina tum­buhan ekspor).

"Ada tiga hal penting yang harus dilakukan karantina tumbuhan,"paparnya. Dikatakannya, selama 2006 ini, ada 4 kasus yang ditangani karan­tina hewan, salah satunya adalah penyakit pada jeruk yang dapat menjatuhkan produksi jeruk, seperti yang terjadi di Aeng Mas Sorong dan Arso, tapi dari dinas tanaman pangan dan instansi terkait sudah mengambil tindakan tegas dengan memusnahkan tanaman tersebut dengan cara ditebang.

Ditambahkannya, bagi pemilik buah-buahan dan sayur yang berasal dari luar daerah (pulau) untuk terlebih dahulu meminta keterangan karantina tumbuhan setempat sebelum dikirim ke dae­rah lain. Selanjutnya, di daerah tujuan barang-barang tersebut diperiksa kembali dan diberikan keterangan pelepasan. "Di sini bisa diperiksa lagi dokumennya dan kesehatannya agar tidak terja­di kontanimasi penyakit dari dae­rah asal,"pungkasnya. (api)

22 June 2006

Merauke : Akhirnya, KM Dong Yu 2012 Dirampas Untuk Negara, Nahkoda dan KKM Masing-Masing Divonis 2 Tahun dan Denda Rp 500 Juta

( Cenderawasih Pos, Rabu 21 Juni 2006 )
Setelah kapal Min-fuzoyu, Ying Kho-602 asal China dinyatakan dirampas untuk negara karena terbukti menangkap ikan tanpa dilengkapi SIUP dan SIKPI, maka giliran KM Dong Yu 2012 mengalami nasib yang sama.

Kapal penangkap ikan asal China tersebut oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Merauke yang diketuai Eduar Manalip, SH dengan Hakim Anggota Zaufi Amri, SH dan,Wempi WJSD, SH, menyatakan terbukti melakukan penangkapan ikan de­ngan cara menggunakan satu jaring di tarik dua kapal (Pair Trawl) di dalam kawasan perairan Indonesia atau Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE), sebagaimana diatur dalam Pasal 85 Jo Pasal 9 Undang-Undang Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan, Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Selain kapal, Nahkoda kapal Wang Guo Qing (48) yang menjadi terdakwa I dan KKM Xia Ya Guo (46) divonis penjara masing-masing 2 tahun dan denda masing-masing Rp 500 juta. Selain kapal, barang bukti lainnya berupa 10 ton ikan campuran, 1 set jaring dan 1 bunder dokumen juga dinyatakan dirampas untuk negara.

Vonis yang diterima Nahkoda dan KKM kapal tersebut lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum Karimuddin, SH sebelumnya yang menuntut kedua terdakwa masing-masing pidana 4 tahun penjara, den­da masing-masing Rp 1 miliar dan subsidair selama 4 bulan kurungan. Dan barang bukti dirampas.
Sebelum pembacaan putusan, Ma­jelis Hakim mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan meringankan kedua terdakwa. Memberatkan, kedua terdakwa dinilai tidak mematuhi aturan penangkapan ikan di wilayah Republik Indonesia. Sedangkan meringankan, belum pernah dihukum, berterus terang dan menyesali perbuatannya.

Seperti yang terungkap dalam persidangan tersebut, penangkapan KM Dong Yu 2012 dilakukan KRI Untung Suropati 872 saat kapal patroli tersebut melakukan pengawasan laut di Perairan Arafura pada hari Jumat 3 Maret 2006 sekitar pukul 06.00 WIT. Saat itu, kapal berbendera asal negara China tersebut mela­kukan penangkapan ikan dengan cara menarik satu jaring dengan dua kapal (Pair Trawl) yakni KM Haiwang 68.

Saat kapal tersebut berusaha lari ke arah haluan berlawanan, lalu KRI Un­tung Suropati melakukan pengejaran dan berhasil menangkap KM Dong Yu 2011 Sedangkan Haiwang 68 saat itu berhasil kabur namun pada kesempatan lain akhirnya berhasil ditangkap kembali. (ulo)

Jayapura : Tingkat Kebocoran Air PDAM di Atas 40 Persen

( Cenderawasih Pos, Rabu 21 Juni 2006 )
Dirut PDAM Jayapura Ir. Gading Butar Butar mengungkapkan, tingkat kebocoran air PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) hingga saat ini masih di atas angka 40 persen."Memang betul ada kebocoran air, yang kita istilahkan sekarang air tak berekening karena ti­dak terbayar akibat kebocoran itu yakni mencapai 40 persen dari total air," kata Ir Gading Butar Butar usai upacara peringatan HUT ke-14 PDAM Jayapura, di halaman Kantor PDAM Jayapura, Selasa (20/6) ke­marin.

Diakui, pipa-pipa air milik PDAM Jayapura banyak yang sudah tua dan memang harus direkondisi atau diperbaiki, sehingga pipa-pipa yang bocor tersebut akan diperbaiki sesuai kemampuan PDAM Jayapura sendiri dalam rangka untuk meningkatkan pelayanan penyediaan air bersih kepada masyarakat, khususnya pelanggan.

Untuk mengurangi tingkat keboco­ran air atau air tak berekening ter­sebut, kata Gading, PDAM Jayapura telah membuat zona-zona pelayanan, seperti di Sentani ada zona khusus pelayanan di daerah Komba dengan memasang meter di induknya, untuk mengetahui berapa air yang masuk dan berapa air yang terjual, sehingga dapat diketahui tingkat kehilangan atau kebocoran air. Pihaknya juga akan membuat zona pelayanan terpadu di Jaya Asri, dengan memasang meter induk di lokasi tersebut.

Tingkat kebocoran air PDAM di atas 40 persen ini, jelas Gading, sangat merugikan PDAM Jayapura.
Memang diakui, untuk menekan tingginya kebocoran air ini cukup berat, karena PDAM mengalami kesulitan seperti di daerah Entrop, dimana dulunya dibangun pada posisi setengah meter tertanam, namun saat ini sudah semakin dalam lagi akibat ditimbun tanah sehingga posisinya 1-1,5 meter.

Ditanya butuh berapa tahun mengatasi kebocoran ini? Gading mengatakan, tergantung biaya, ka­rena sebenarnya pipa-pipa ini harus diganti semua dengan yang baru, namun menghabiskan biaya cukup besar yang diperkirakan mencapai Rp 8 miliar.

Meski demikian, pihaknya terus berusaha melakukan penertiban pemasangan pipa ilegal dan dari 2 tim penertiban yang dibentuk selalu menemukan adanya pemasangan pipa ilegal, sehingga sampai saat ini ditemukan sekitar 200 pemasangan pipa ilegal yang sudah dibongkar.

Di tempat yang sama Wakil Bupati Jayapura, Ir. Tunggul TH Simbolon MA mengatakan pendirian PDAM bertujuan untuk memberikan kontribusi bagi daerah, namun saat ini pihaknya melihat bahwa untuk me­ningkatkan pelayanan ini, PDAM ini masih perlu mengembangkan diri. (bat)

Jayapura : Dinas Peternakan Dapat Dana Otsus Rp 5,97 Miliar

( Cenderawasih Pos, Rabu 21 Juni 2006 )
Kepala Dinas Pe­ternakan Provinsi Papua drh. Didik Radjasa, M.MT mengatakan, pihaknya pada anggaran 2006 memperoleh anggaran dari dana otonomi khusus (Otsus) se­besar Rp 5,97 miliar. Anggaran itu secara rinci sudah dibagi dalam daftar anggaran satuan kerja (DASK) Dinas Peternakan Provinsi Papua ke masing-masing bidang.

Menurutnya, jumlah itu sudah termasuk anggaran kedua Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang dibawahi Dinas Peternakan Pro­vinsi Papua yakni Laboratorium dan Klinik Hewan dan Balai Pembibitan Hewan Kampung Harapan. Di Dinas Peternakan sendiri, lanjut dia, sudah dibagi ke masing-masing program yang telah dijelaskan sesuai DASK tahun 2006.

"Dana Otsus yang kami peroleh ini sudah termasuk untuk dua UPT yang dibawahi Dinas Peter­nakan. Dana ini tentunya diharapkan benar-benar dapat menyentuh langsung masyarakat,"ujarnya kepada Cenderawasih Pos, kemarin.

Secara rincinya, Didik tidak menjelaskan satu persatu tentang alokasi anggaran dari dana Otsus ini, namun ia mengatakan kalau dana sebesar itu akan disalurkan melalui program-program yang sifatnya memberdayakan masya­rakat khususnya masyarakat peternak.

Disinggung soal program di Disnak pada tahun secara menyeluruh, ia mengatakan kalau secara keseluruhan tidak terlalu berjubah. Misalnya, pengadaan sapi bakalan, pengadaan obat-obatan dan vaksin. (ito)

13 June 2006

Jayapura : Balai POM Pantau Penjualan Obat Nyamuk HIT

( Cenderawasih Pos, Senin 12 Juni 2006 )
Untuk menindak lanjuti surat Komisi Pestisida Departemen Pertanian (Deptan) No 1667 KOMPES/2004 tertanggal 28 April 2004 tentang pendaftaran pestisida berbahan aktif propoksur, klorpiripos dan diklorvos, diantaranya obat nyamuk HIT, Balai Pengawas Obat dan Makanan Jayapura, turun langsung ke pasaran guna memantau hal tersebut.

Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Jayapura, Drs Muhammad Ramli Bandu, Apt saat dikonfirmasi mengatakan, berdasarkan surat tersebut di atas, pihaknya menginformasikan kepada semua masyarakat bahwa produk perbekalan kesehatan rumah tangga yaitu obat nyamuk HIT yang mengandung diklorvos tidak boleh digunakan lagi seperti produk HIT 2,1A (propoksur 1,1 persen, diklorvos 1,1 persen, produksi PT. Megasari Makmur, Gunung Putri Bogor, No pendaftaran RI.
1331/H-97/T (Diterbitkan oleh DepTan), dengan No izin edar PD.070-6990006, dan nama produk HIT 17 L (propoksur 8,9 persen g/1 dan dik­lorvos 8,05 g/1), produksi PT. Megasari Makmur, Gunung Putri Bogor dengan No. pendaftaran RI 1331/11-97/T (diterbitkan oleh Dep Tan), dan No izin edar PD.0706990007

"Surat dari Balai POM RI lang­sung kami tindaklanjuti dengan menurunkan tim ke lapangan (semua toko dan pusat perbelanjaan) yang sebelumnya menjual HIT yang mengandung racun,"katanya kepada Cenderawasih Pos, Sabtu akhir pekan kemarin.

Dikatakan, dalam pantauan itu, pi­haknya menurunkan enam orang yang terbagi dua tim, di mana tiga orang di Jayapura dan sekitarnya dan tiga orang di Abepura dan sekitarnya. Tiga 3 orang yang tergabung dalam tim Abepura mendatangi sejumlah toko, diantaranya Multi Grosir Tanah Hitam, Sinar Mulia Tanah Hitam, Agro Supermarket, Fahri Paris, Sinar Gemilang, Adib Mart, Sumber Makmur, Onyx, SAGA Mall, Mega Abepura dan Waena dan Topaz. "Dari semua toko yang kami datangi itu, kami masili menemukan banyak obat nyamuk HIT yang dipajang di etalase toko seperti di Sumber Makmur Abepura dan Onyx Supermarket. Saat itu kami langsung melarang pemilik toko itu untuk menjual obat nyamuk HIT dengan produk HIT 2,1 A dan HIT 17 L karena sangat membahayakan manusia, "kata Ujang, Kepala Seksi Bidang Pemeriksa dan Penyidikan Ba­lai POM Jayapura.Terkait dengan itu, pihaknya kembali menghimbau agar pemilik toko tidalc lagi menjual produk-produk yang dimaksud itu, karena sangat membahayakan kesehatan manusia. (yan)

Malaysia : Malaysia Bekukan Izin Pengolahan Bio-Diesel

( Media Indonesia, Senin 12 Juni 2006 )
Malaysia mengatakan pihaknya telah membekukan penerbitan izin pendirian pabrik pengolahan bio-diesel. Pembekuan izin itu dimaksudkan sebagai upaya mencegah kurangnya pasokan minyak sawit mentah (CPO) yang menjadi bahan dasar pembuatan bio-diesel. Jika pengolahan bahan bakar nabati itu dilakukan secara besar-besaran, dikhawatirkan pasokan CPO untuk kebutuhan yang lain akan kurang.
Menteri Industri Pertanian dan Komoditi Peter Chin mengatakan dalam rapat kabinet, Senin, bahwa keputusan itu dibuat setelah persaingan di industri minyak sawit semakin ketat, yang digunakan untuk berbagai industri.

Menurut Chin, pemerinah Malaysia telah menerima 98 permohonan hingga 27 Juni lalu untuk penerbitan izin pembuatan bio-diesel. Dengan begitu banyaknya permohonan penerbitan izin pembuatan pabrik pengolahan bio-diesel, maka semakin meningkat pula kekhawatiran akan terjadi kekurangan pasok CPO untuk industri terkait, khususnya untuk industri makanan dan oleo-kimia.

Malaysia pertama kali mendirikan pabrik pembuatan bio-diesel pada Januari lalu sebanyak tiga unit, sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan pada penggunaan bahan bakar minyak fosil. Tingginya permintaan bio-diesel dari Eropa, Kolombia, India, Korea Selatan dan Turki, ikut mendorong pertumbuhan industri pengolahan bahan bakar nabati itu di Malaysia. (Tr/AFP/OL-03)

Manca Negara : China : Ratusan Warga China Tewas Akibat Banjir dan Longsor

( Metrotvnews.com, Senin 12 Juni 2006 )
Bencana banjir dan tanah longsor tidak hanya terjadi di tanah air. Sepanjang Juni silam, banjir yang disertai tanah longsor telah menewaskan 349 orang di China. Badan Meteorologi China memperkirakan hujan lebat akan terus terjadi hingga 10 hari mendatang. Hal itu menimbulkan kekhawatiran warga, terutama di China bagian selatan. Pasalnya, sepanjang Juni 2006 hujan lebat yang memicu tanah longsor dan bencana lainnya telah menewaskan 349 orang. Jumlah tersebut kemungkinan akan bertambah karena 99 orang lainnya masih dinyatakan hilang.

Hingga Selasa (4/7), banjir telah menggenangi Kota Heze di Provinsi Shandong, China. Rangkaian rel kereta yang menghubungkan Beijing dengan Hongkong juga terganggu akibat tanah longsor yang terjadi di sepanjang jalur kereta Jing Jiu. Kerugian akibat bencana ini diperkirakan mencapai US$ 2,5 miliar.
Sementara di Mumbai, India, korban banjir bertambah menjadi tujuh orang tewas. Sebagian besar korban tewas akibat terkena aliran listrik, tenggelam dan tertimpa bangunan yang runtuh. Banjir juga mengakibatkan terputusnya aliran listrik di sejumlah tempat. Berbagai aktivitas termasuk sekolah juga terpaksa dihentikan.

Sejauh ini belum ada upaya evakuasi dari pihak manapun. Pemerintah Kota hanya menyarankan warga agar tetap tinggal di rumah. Badan Meteorologi India memperkirakan hujan lebat akan terus turun hingga lima hari mendatang. Hingga Juli 2006, musim hujan yang terjadi di India sepanjang tahun 2006 sudah menewaskan sedikitnya 230 orang. (*/***)

10 June 2006

Merauke : Di Laut Arafura, Sekitar 860 Kapal Penangkap Ikan Beroperasi

( Cenderawasih Pos, Jumat 09 Juni 2006 )
Saat ini, tercatat 860-an kapal penangkap ikan dari berbagai perusahaan baik dalam maupun luar negeri melakukan kegiatan penangkapan ikan di sekitar laut Arafura. Jumlah tersebut, telah berkurang dari sebelumnya yang mencapai ribuan kapal, setelah dilakukan pendataan .

Hal itu diungkapkan Kepala Di­nas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Merauke Amari Sugianto, SE, pada rapat menyangkut pengawasan eksport ikan, Kamis kemarin. Rapat tersebut dipimpin langsung Bupati Merauke Drs Johanes Gluba Gebze.

"Data terakhir yang kami terima dari Departemen Kelautan dan perikanan yang sudah diterbitkan ijinnya secara resmi untuk Laut Arafura, kapal yang beroperasi maupun yang akan beroperasi melakukan penangkapan ikan sekitar 860 kapal yang gronstonnya diatas 60 GT,"ungkap Amari.

Menurut Amari, meski sudah di­lakukan pendataan ulang oleh Departemen Kelautan dan Perikanan, bukan berarti pencurian ikan atau ilegal fishing tidak ada lagi. Namun, hal itu masih saja terus terjadi. Terbukti dengan ditangkapnya sejumlah kapal yang kini mencapai lebih dari 20 unit kapal.

Amari melaporkan, untuk pengawasan eksport dibidang perika­nan tahun 2005 telah diekspor
sebanyak 145.000 ton ikan dengan .kontribusi pajak/retribusi baik yang dipungut melalui provinsi maupun kabupaten sebesar Rp 3,045 miliar. Dari jumlah tersebut, Provinsi mendapat bagian 60 persen atau sedangkan sisanya 40 persen adalah Kabupaten Merauke.

Sementara pada tahun 2006, sampai Mei produksi baru mencapai 62.000 ton dengan kontribusi pemasukan hampir Rp 2 miliar. "Namun, dari jumlah tersebut ma­sih terjadi tunggakan dari beberapa perusahaan berkisar sekitar Rp 400 juta,"jelasnya.

Amari menyebutkan, untuk kegiatan ekspor dan laoding di Me­rauke, Departemen Perikanan dan
Pemerintah Kabupaten Merauke telah menetapkan dua lokasi yakni Kolam Bandar Pelabuhan Merauke dan Pelabuhan Bascam Wanam Kimaam.

Meski demikian, sebagian besar kapal-kapal yang melakukan pe­nangkapan ikan di Laut Arafura tersebut tidak melakukan kegiatan eksport dan laoding di dua lokasi tersebut tapi di daerah pelabuhan lain seperti Tual, Bitung, Kendari dan daerah lainnya sesuai surat ijinnya, yang tentunya merugikan Pemda Merauke. "Kita harap, kedepan, semua kapal yang mengambil hasil dari Laut Arafura melakukan eksport laoding di Merauke,"harapnya.

Sementara itu, Bupati Merauke Drs Johanes Gluba Gebze, mengatakan tidak sedikit kapal yang tidak terpantau karena luasnya lautan yang tidak dibarengi dengan peralatan yang memadai."Secara for­mal, yang dapat ijin itu sekitar 800-an, tapi jangan sampai kapal-kapal ilegal lebih besar dari jumlah tersebut,"harapnya.

Terkait dengan pemberian ijin kepada sekitar 800 lebih kapal tersebut, Bupati memerintahkan Dinas Perikanan dan Kelautan Ka­bupaten Merauke untuk segera menyurat ke Departemen Kelautan dan Perikanan agar kapal-kapal yang sudah mendapat ijin itu ditembuskan ke daerah sehingga daerah bisa melakukan pengawasan. (ulo)

09 June 2006

Jayapura : Berkas Kapal Philipina Segera Diserahkan ke Jaksa

( Cenderawasih Pos, Kamis 08 Juni 2006 )
Masih ingat dengan kasus tertangkapnya kapal penangkap ikan asing Philipina oleh jajaran Satroltas Lantamal V Jayapura, Rabu (19/5), karena melakukan penangkapan ikan di wilayah perairan Indo­nesia (Papua), ternyata hingga kini kasus tersebut masih dalam proses penyidikan intensif penyidik Lanta­mal.
Diperkirakan dalam minggu ini, proses penyidikannya rampung dan BAPnya segera diserahkan ke kejaksaan. Dansatroltas Lantamal V Papua Mayor Laut (P) Yanni mengatakan, saat ini proses penyidikannya telah memasuki tahap resume. Untuk melengkapi berkas acara penyidikan (BAP), pihaknya tengah mengumpulkan alat-alat bukti, termasuk ikan hasil tangkapannya yang dsimpan didalam kotak penyimpanan.

Apakah dalam penyidikan menghadapi kendala, menurut Yanni, secara umum proses penyidikan berjalan lancar. Hanya saja, untuk mempermudah dan memperlancar pemeriksaan awak kru kapal, penyidik harus mendatangkan bantuan orang yang bisa berbahasa Inggris Tagalok (philipina) sesuai bahasa mereka. "Tapi kadang kala, mereka agak sulit menjawab ditanyakan penyidik. Namun secara umum, semua pemeriksaan berjalan lancar. Kita berharap dalam minggu ini semua berkas telah lengkap, sehingga dapat segera di­serahkan ke jaksa,"harapnya saat dihubungi Cenderawasih Pos, kemarin.

Dalam perkara ini, kapten kapal bersama krunya, dijerat Undang-undang perikanan, khususnya mengenai pasal pelanggaran memasuki wilayah perairan negara lain tanpa memiliki dokumen atau izin. Untuk kepentingan sebagai barang bukti, kapal maupun ikan hasil tangkapan­nya, saat ini masih diamankan di Pelabuhan Porasko, Jayapura.

Seperti diketahui, kapal berbendera Philipina bernama Golden Blishing ditangkap KRI Kalakay di wilayah perairan Papua, Rabu (17/5) pagi. Penangkapan itu dilakukan saat KRI Kalakay dikomandani Kapten Laut (P) Tunggul melakukan patroli rutin di perairan Indonesia (Papua). Saat berpatroli itu, kru melihat kapal asing itu dari jarak kejauhan atau sekitar 7 mil dari posisi KRI Kalakay, Saat itu juga, kapal asing itu langsung digiring ke Pelabuhan Porasko Jayapura untuk proses hukum lebih lanjut. (mud)

Merauke : Karantina Hewan, Sita Kucing Asal Kalimantan

( Cenderawasih Pos, Kamis 08 Juni 2006 )
SEEKOR kucing asal Kalimantan Timur yang dibawa oleh salah satu penumpang KM Kalimutu yang sandar di Dermaga Pelabuhan Merauke, Rabu (7/6) siang kemarin, berhasil disita pihak Karantina Hewan Merauke. Kucing tersebut sengaja untuk dipelihara karena memiliki keunikan dan buluh yang indah, lain dari kucing pada umumnya.

Meski disita, namun pemiliknya terus merengek-rengek (berusaha,red) agar hewan yang sudah dibawahnya jauh-jauh itu dikembalikan. Namun pihak Karantina Hewan tetap bersikeras, kucing yang masuk apalagi tanpa memiliki surat ijin dari daerah asal harus dimusnahkan. Rencananya, hari ini Kamis (8/6), kucing tersebut akan dimusnahkan pihak Karantina Hewan setelah berita acaranya dibuatkan.

Kepala Karantina Hewan Merauke Djalil, disela-sela penyitaan tersebut mengungkapkan jika hewan tersebut dilarang masuk untuk menghindari masuknya rabies kucing masuk ke Merauke. "Kita akan musnahkan, karena kucing tidak boleh masuk,"terangnya.

Kucing yang berhasil disita tersebut merupakan hasil pemeriksaan barang yang dilakukan terhadap setiap penumpang KM Kalimutu yang turun. Jadi setiap ada kapal putih masuk, kita periksa jangan sampai ada hewan yang dilarang ikut dibawa penumpang,"tandasnya. Selain petugas Karantina Hewan yang rutin melakukan pemeriksaan barang setiap kapal putih masuk, juga petugas Karan­tina Tumbuhan dan Ikan dan Petugas kepolisian.

"Kita periksa jangan sampai ada barang-barang larangan seperti minuman keras ilegal, obat-obat terlarang dibawa penumpang yang turun. Dan kita cegah di pelabuhan ini," ungkap Kemandan KP3 Laut Iptu Martin Kougauw, tentang pemeriksaan barang dan penumpang tersebut. (ulo)

08 June 2006

Tips & Trik : Jahe Berpotensi Mencegah Infeksi Virus

( Suara Karya Online, Kamis 07 Juni 2006 )
Fransiska Rungkat-ZakariaJahe yang punya nama ilmiah Zingiber officinale roscoe merupakan tanaman tropis yang dapat tumbuh dengan mudah di Indonesia. Sebagai bahan bumbu masak, jahe umum sekali digunakan di dapur-dapur keluarga Indonesia maupun negara-negara Asia lainnya. Selain sebagai bumbu masak, jahe juga banyak sekali digunakan sebagai bahan pembuat jamu dan obat-obatan tradisional. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di banyak negara Asia lain. Salah satu khasiat jahe yang paling sering dibicarakan adalah kemampuannya dalam meningkatkan daya tahan tubuh untuk menangkal gejala masuk angin. Khasiat ini terlihat dari banyaknya resep yang menggunakan jahe sebagai penghangat badan di kala cuaca buruk. Minuman jahe merupakan suguhan penting pada acara-acara begadang di lingkungan tetangga, seperti saat menunggu jenazah di malam hari atau menyiapkan pesta perkawinan dan kegiatan lain sejenisnya. Minuman ini dipercaya dapat menghindarkan masuk angin dan menjaga tubuh tetap bugar walaupun menghadapi stres, cuaca buruk, dan kegiatan fisik yang melelahkan. Pada resep-resep tradisional China, jahe dipercaya dapat menguatkan tubuh pada saat penyembuhan, misalnya resep sup ayam jahe yang wajib dimakan perempuan pada saat baru melahirkan.Masuk angin
Masuk angin secara ilmiah merupakan gejala melemahnya sistem kekebalan tubuh sehingga memungkinkan virus yang senantiasa berada pada tubuh kita mulai menang dan berada di atas angin. Sistem imunitas kita melemah sehingga perlawanan menjadi goyah. Bila kondisi ini terus berlanjut, kemenangan virus dalam menjajah tubuh kita akan segera diikuti oleh kemenangan bakteri lainnya sehingga tubuh kita akan bereaksi dengan menghasilkan demam tinggi yang dikenal dengan infeksi. Infeksi ini bisa dimulai dari saluran pernapasan dan berlanjut sampai ke saluran pencernaan. Apabila tidak tertahan, dapat bersifat fatal.
Hubungan antara melemahnya sistem imun tubuh dan kepercayaan mengonsumsi minuman jahe telah menarik perhatian banyak peneliti. Hasil penelitian ilmiah mengenai khasiat jahe telah mulai dipublikasikan semenjak 20 tahun yang lalu.
Jahe ternyata mengandung berbagai senyawa fenolik yang dapat diekstrak dengan pelarut organik dan menghasilkan minyak yang disebut oloeresin. Dalam oloeresin jahe banyak terkandung senyawa fenolik seperti gingerol dan shogaol yang mempunyai aktivitas antioksidan yang tinggi melebihi aktivitas antioksidan vitamin E. Penelitian yang dilakukan di Institut Pertanian Bogor dan didanai dengan dana proyek hibah Pascasarjana mengamati dampak jahe pada sel-sel imun tikus percobaan yang dilanjutkan dengan penelitian pada manusia. Pada tikus percobaan, hewan diberi minuman jahe setara dengan dua atau tiga gelas minuman jahe dengan rasa yang dapat diterima manusia selama enam minggu. Pada akhir percobaan, sel-sel imun dari limfa tikus dikeluarkan lalu dikultur secara in vitro dengan media pertumbuhan sintetik. Dengan cara ini performa sel-sel imun tikus yang telah diberi minuman jahe dapat diamati.

Hasil pengamatan menunjukkan terjadi peningkatan kemampuan pertumbuhan sel imun secara sangat signifikan dari tikus yang mendapat minuman jahe. Adapun jenis sel imun yang peningkatan pertumbuhannya paling tinggi adalah jenis sel imun yang disebut natural killer (NK). Sel imun ini amat penting karena NK merupakan sel imun yang bertugas menghancurkan sel-sel tubuh yang terinfeksi virus sehingga virus ikut mati. Selain itu, sel NK juga bertugas menghancurkan sel-sel tubuh yang telah mengalami mutasi genetik. Sebagaimana diketahui, satu saja sel tubuh yang mengalami mutasi dan berkesempatan untuk hidup terus dapat menjadi cikal bakal sel-sel kanker.
Penemuan khasiat jahe pada tikus dinilai perlu mendapat perhatian sehingga penelitian yang setara dilanjutkan dengan percobaan pada manusia. Penelitian pada manusia melibatkan 22 mahasiswa pria sehat sebagai responden yang dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama sebagai placebo, yaitu tidak mendapat minuman jahe, sedangkan kelompok kedua adalah kelompok yang mendapat minuman jahe. Mereka menyetujui dan menandatangani kontrak penelitian yang meliputi kewajiban meminum minuman jahe setiap sore hari selama tiga puluh hari dan tidak mengonsumsi makanan jajanan kecuali yang disediakan. Sebagai imbalan, mereka mendapat makanan secara gratis dan kenang-kenangan. Resep minuman jahe yang diberikan tidak banyak berbeda dengan resep minuman jahe yang umum dibuat di dapur keluarga Indonesia, yaitu jahe diparut, dimasak dengan air sampai mendidih, disaring, lalu diberi gula pasir secukupnya. Minuman jahe disiapkan setiap sore dan diberikan pada mahasiswa responden secara segar. Sebelum dan sesudah penelitian, para mahasiswa diperiksa oleh dokter umum di klinik lokal di Bogor sehingga dapat dipastikan bahwa semua berada dalam keadaan sehat. Darah mahasiswa diambil secara steril di klinik, lalu sel-sel imun dalam darah dipisahkan dan dikultur untuk diamati kemampuannya.

Hasil yang diperoleh memperlihatkan sifat yang sama dari jahe, yaitu sel-sel imun dari mahasiswa yang mendapat minuman jahe setiap sore tumbuh lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak mendapat minuman jahe. Lebih lanjut lagi, sel NK diuji secara in vitro dengan cara diadu dengan sel-sel kanker darah atau leukemia. Hasilnya sekali lagi menunjukkan kemampuan sel NK membunuh sel kanker yang dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan sel NK dari mereka yang tidak mendapat minuman jahe.
Seperti telah dijelaskan di atas, sel NK adalah sel imun yang tugas utamanya adalah membasmi virus yang telah berhasil masuk dalam sel tubuh dan menghancurkan sel yang telah termutasi sehingga bahan atau senyawa yang dapat meningkatkan kemampuan sel imun ini dapat diartikan meningkatkan pencegahan terhadap virus dan penyakit kanker. Perlu diperhatikan bahwa kemampuan sel-sel imun yang terlihat pada kedua hasil penelitian ini tidak ditentukan hanya oleh minuman jahe saja. Baik tikus percobaan maupun mahasiswa responden yang terlibat penelitian ini mendapat perlakuan yang baik, artinya tenteram, tidak stres, dan mendapat makanan yang bergizi seimbang. Kemampuan sel-sel imun sangat tergantung pada zat-zat gizi yang dibawa oleh makanan. Bila zat-zat gizi telah cukup, tambahan suplemen seperti minuman jahe akan lebih meningkatkan kemampuan sel-sel imun dalam usahanya melawan berbagai mikro-organisme yang masuk dalam tubuh kita, yaitu virus dan bakteri.Mikro-organisme
Dalam upaya mempertahankan diri terhadap berbagai jenis mikro-organisme, termasuk virus flu burung, syarat pertama adalah mengusahakan makanan yang seimbang, artinya membawa semua zat-zat gizi yang diperlukan, seperti protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat yang cukup. Seimbang berarti tidak ada yang kurang dan tidak ada yang lebih. Selanjutnya menjaga kebersihan, istirahat yang cukup, dan menghindari stres. Tambahan minuman jahe setiap sore telah terbukti, dari penelitian ini, dapat lebih meningkatkan sistem imun, khususnya kemampuan sel-sel NK dalam melisis sel-sel yang terinveksi virus dan sel-sel yang termutasi.Komponen bioaktif utama dalam jahe, yaitu gingerol, merupakan senyawa yang tahan panas sehingga sajian jahe tidak selalu harus berupa minuman. Bentuk sajian lain yang menggunakan jahe, seperti sup ayam jahe, soto bening jahe, bubur kacang jahe, juga dapat memberikan khasiat yang sama. Yang penting adalah jumlahnya harus cukup banyak untuk mampu bekerja. Penelitian ini membuktikan bahwa pengamatan tradisional terhadap khasiat jahe dapat dibuktikan secara ilmiah sehingga manfaatnya perlu disebarluaskan.

Jayapura : Pemkab Jayapura dan PAN Tanam Seribu Pohon Kemiri

( Papua Pos, Rabu 07 Juni 2006 )
Hari Lingkungan Hidup Dunia yang jatuh tanggal 5 Juni lalu disikapi positif oleh Partai Amanat Nasional (PAN) bersama Pemkab Jayapura dan didampingi Club Pencinta Alam (CPA) Hirosi dengan melakukan penanaman Seribu pohon Kemiri diwilayah konservasi kaki Gunung Cyclop, Selasa (6/6) kemarin. Bupati Jayapura Habel Melkias Suwae S,Sos MM mengajak seluruh masyarakat agar lebih peduli terhadap alam Gunung Cyclop yang merupakan sumber mata air di Jayapura.' 'Marilah kita secara bersama menjaganya dengan melibatkan berbagai lapisan masyarakat,"katanya.

Dengan adanya kepedulian dari CPA Hirosi patut diteladani dan dijadikan contoh. CPA Hirosi yang terdiri dari siswa SMA 1 Negeri Sentani dapat memberikan dampak yang baik kedepannya sehingga
dapat dijaga kelestarian hutan terlebih lagi daerah sumber mata air Gunung Cyclop.

Sementara Ketua DPW PAN Provinsi Papua Andi Ondi menyampaikan rasa kepedulian terhadap daerah konserpasi Gunung Cylop. PAN sangat mendukung dan akan terus terlibat dengan melindungi Gunung Cylop.

Selayaknya semua lapisan masyarakat dapat secara optimal mencurahkan perhatian pada daerah konsepasi tersebut yang merupakan daerah sumber mata air bersih bagi penduduk di di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura.

Masih ditempat yang sama Ketua CPA Hirosi, Mashall Suebu SH mengatakan bahwa CPA Hirosi
akan coba terus menjaga daerah konserpasi tersebut sehinga akan terus berkelanjutan. Dengan pembinaan terhadap siswa SMU diharapkan akan menumbuhkan kepedulian terhadap lingkunan sekitarnya. "Bila sudah mencintai alam dengan sendirinya akan lebih mudah membimbingnya sehingga bukan hanya daerah konserpasi saja yang terus dijaga akan tetapi di daerah tempat tinggal siswa pun dapat terjaga dengan menanam berbagai macam pepohonan," jelas Marshall saat ditemui wartawan.**

Tips & Trik : Sehat dengan Jus Buah ( I )

( Suara Karya Online, Kamis 07 Juni 2006 )
Oleh Prof Hembing Wijayakusuma
Era globalisasi ini membutuhkan segala sesuatu yang serba instan dan praktis. Hal ini tidak saja terjadi pada ilmu pengetahuan, informasi dan teknologi, tetapi juga terhadap pengobatan tradisional dalam dunia kesehatan.

Menghadapi arus modernisasi dalam pengobatan tradisional dilakukan berbagai cara. Di antaranya adalah pengobatan praktis dan sistematis yaitu melalui penyembuhan dengan jus-buah-buahan yang dihaluskan dengan alat bernama blender. Jus saat ini telah menjadi konsumsi minuman yang akrab dalam kehidupan sehari-hari di berbagai tingkat masyarakat.

Penyembuhan dengan jus merupakan solusi yang tepat untuk menyiasati agar jus yang dibuat dengan pemanfaatan tanaman obat tetap enak dinikmati, tanpa mengurangi khasiat obatnya. Hal-hal yang perlu dperhatikan dalam mengkonsumsi bahan-bahan alami untuk jus adalah sebelum digunakan, sebaiknya semua alat dan buah dicuci bersih, kecuali bahan-bahan kering yang dibeli di toko obat (Tionghoa).

Untuk bahan-bahan yang akan direbus, sebelumnya dipotong/diiris-iris terlebih dahulu, agar zat yang terkandung lebih cepat meresap ke dalam rebusan. Sedangkan untuk bahan yang berbentuk bubuk yang didapatkan dari proses pengeringan dengan sinar matahari, oven, atau diangin-anginkan kemudian digiling hingga menjadi bubuk.

Terapi jus untuk penyembuhan, antara lain, untuk mengobati demam berdarah. Caranya, gunakan 30 gram buah jambu biji/klutuk yang matang diblender tambahkan air panas secukupnya hingga tertampung satu gelas dan diminum selagi hangat.

Selain itu bisa gunakan 15 Butir angeo (dibuang bijinya), 1 buah kesemek diblender dengan air secukupnya dan diminum. Atau ambil 30 gram temulawak, 10 butir angeo dibuang bijinya, 100 gr akar teratai, 1 buah jambu biji diblender dengan air secukupnya lalu diminum. Bahan lainnya adalah 40 gram umbi daun dewa (tien chi) segar diblender dengan air secukupnya dan diminum.

Mengobati kolesterol tinggi dengan menggunakan 75 r kacang tanah (direndam hingga lembut), 50 gr biji jagung, dikukus hingga matang kemudian kedua bahan tersebut diblender dan tambahkan air secukupnya lalu diminum. Selain itu, bisa menggunakan 30 gram jamur kuping hitam direndam hingga lembut dan dikukus hingga matang, kemudian diblender dengan air secukupnya dan diminum.

Cara lain dengan menggunakan 100 gram kulit kacang kering dan 5 lembar daun salam segar direbus dengan 200 cc hingga tersisa 100 cc saring airnya, 200 gr buah anggur diblender dan tambahkan air rebusan tadi serta tambahkan 1 sendok makan madu, lalu aduk rata dan diminum.

Atasi ejakulasi dini dengan menggunakan 10 Buah ginkgo biloba dikupas kulitnya dan disaring hingga berwarna kekuningan, 1 buah delima kupas kulitnya, 1 buah jambu klutuk/biji setengah matang (bijinya dibuang) di blender dan tambahkan air secukupnya lalu diminum.
Selain itu bisa menggunakan 60 gram sulur pohon beringin direbus dengan 300 cc air hingga tersisa 150 cc, kemudian disaring airnya dan gunakan untuk memblender 5 butir lakci yang telah disangrai hingga berwarna kekuningan lalu diminum. Cara lain adalah ambil 150 gram daun kacang tanah yang telah dikukus hingga matang, 10 butir ginkgo biloba (pak ko) dikupas kulitnya dan direndam hingga lembut kemudian disaring hingga kekuningan, semua bahan diblender dengan air secukupnya.

Mengobati frigiditas dengan menggunakan 20 gram kie cie dikukus hingga matang, 10 butir angco (dibuang bijinya), 6 butir buah lengkeng, 15 gr jahe, 1 butir bunga lawang, 1 buah delima dikupas kulitnya, kemudian diblender dan tambahkan air secukupnya lalu diminum.

Cara lain adalah dengan menggunakan 5 gram jinten, 10 gr kencur, 10 gr bangle, 10 gr lempuyang, 1 buah delima di buang kulitnya diblender dengan air secukupnya dan tambahkan 1 sendok makan dan diminum. Atau gunakan 65 gram seledri kecil dan 10 gr jahe, diblender dengan air secukupnya lalu diminum.

Untuk meningkatkan stamina, gunakan 100 gram kacang tanah (kukus hingga matang), 50 gr kuaci biji labu kuning/parang kupas kulitnya, diblender dengan air secukupnya, kemudian tambahkan madu secukupnya, aduk rata dan diminum.

Cara lain adalah ambil 150 gram buah anggur, 40-50 gr lengkeng kering, diblender dengan air secukupnya. Tambahkan 1 sendok makan madu aduk rata dan diminum. Atau gunakan 10 butir buah lengkeng dibuang bijinya diblender dengan air secukupnya. Tambahkan madu secukupnya aduk rata dan diminum.

Bisa juga menggunakan 10 butir angco dibuang bijinya, 2 buah kiaboi/sun boi dibuang bijinya, 25 gr kencur, 3 gr jahe diblender dengan air secukupnya lalu diminum.

Catatan:
Untuk penyakit yang serius dianjurkan tetap konsultasi ke dokter. Lakci dan ginkgo biloba dapat dibeli di toko obat Tionghoa. Saat ini telah tersedia buku berjudul "Penyembuhan dengan Jus" yang ditulis oleh Prof Hembing Wijayakusuma. (Hiptri)

Prof HM Hembing Wijayakusuma, ahli pengobatan tradisional dan akupunktur; Ketua Umum Himpunan Pengobat Tradisional & Akupunktur se-Indonesia

Tips & Trik : Sehat dengan Jus Buah ( II )

( Suara Karya Online, Kamis 07 Juni 2006 )
Sehat dengan Juice
1. Juice Mangga
Obat asma, bronkhitis, sesak nafas, dan influensa berat
Bahan: 200 g mangga masak pohon, 100 g air, 1/4 sendok makan jeruk
nipis, 2 sendok makan madu.
Cara: Semua bahan dimasukkan ke dalam juicer.

2. Juice Kombinasi Buah
Melancarkan pencernaan, sembelit, dan kembung perut.
Bahan: 100 g pepaya, 100 g apel, 100 g nenas, 2 sendok makan jeruk
nipis, 2 sendok makan madu, 200 cc air es.
Cara: Semua bahan dimasukkan ke dalam juicer.

3. Juice Melon
Membantu sistem pembuangan, mencegah kanker, mencegah penyakit
jantung dan stroke, dan mencegah penggumpalan darah.
Bahan: 200 g melon, 2 sendok makan jeruk nipis, 2 sendok makan madu,
1 sendok makan sari jahe, 100 cc air es.
Cara: Pembuatan sari jahe: jahe diparut, kemudian diperas untuk
diambil sarinya. Semua bahan dimasukkan ke dalam juicer.

4. Juice Sirsak Nenas Pepaya
Memperlancar pencernaan makanan, anti sembelit, dan meningkatkan
nafsu makan.
Bahan: 250 g sirsak, 100 g nenas, 100 g pepaya, 2 sendok makan air
jeruk nipis, 2 sendok makan madu, 100 cc air es.
Cara: Sirsak dan air dibuat juice, diberi madu, dan air jeruk nipis.
Nenas dan pepaya dipotong-potong berbentuk dadu kecil, campurkan
potongan nenas dan pepaya dengan juice sirsak.

5. Wedang Melon dan Anggur
Membantu pembentukan darah, mencegah kerusakan gigi, dan menurunkan
kolesterol.
Bahan: 250 buah melon, 1/2 gelas air, 1/2 gelas gula pasir, 1/4
gelas sari jahe, 200 g anggur hijau.
Cara: Melon dibuat bentuk bulat-bulat kecil, dinginkan dalam lemari
es. Campurkan air, gula, dan sari jahe, didihkan hingga gula hancur.
Setelah dingin masukkan ke dalam lemari es. Anggur dicuci bersih,
lalu campur dengan melon dan larutan sari jahe.

6. Punch Asam Segar
Menurunkan tekanan darah tinggi, menurunkan kadar kolesterol darah,
memperlancar pencernaan, dan anti kanker.
Bahan: 250 g belimbing masak, 2 sendok makan air jeruk lemon, 4
sendok makan madu, 300 ml sari jahe dingin, 250 ml air dingin, 1
buah jeruk manis, 200 ml es krim vanili.
Cara: Potongan belimbing, sari jeruk lemon, dan madu diblender
hingga halus; campurkan dengan sari jahe dan air dingin, kemudian
diaduk hingga rata. Tuangkan dalam gelas-gelas saji dan diberi
potongan jeruk manis serta es krim vanili.

7. Koktail Buah Berempah
Menurunkan tekanan darah tinggi, memperlancar pencernaan,
menstabilkan kadar gula darah, dan mencegah penyakit jantung.
Bahan: 1 l air, 150 cc madu, 50 g gula merah, 4 butir cengkeh, 10
cm kayu manis, 1/2 butir pala, 5 iris jahe (memarkan), 3 lembar daun
pandan, 5 buah apel hijau, potong dadu, 150 g anggur hijau, 150
nanas, potong-potong kecil.
Cara: Air dididihkan kemudian tambahkan madu, gula merah, cengkeh,
kayu manis, pala, jahe, dan daun pandan. Campuran tersebut dimasak
sampai mendidih dan gulanya larut. Selanjutnya adonan diangkat dan
disaring. Masukkan potongan apel, nanas, dan anggur selagi larutan
gula masih panas, kemudian ditutup. Sajikan dalam kondisi hangat.

8. Disko Apel
Mencegah dan menyembuhkan penyakit jantung, membantu sistem
pencernaan, dan antikanker.
Bahan: 400 ml juice apel, 200 ml juice melon, 200 ml juice jambu
biji, 100 cc madu, potongan buah apel dan belimbing.
Cara: Semua bahan dimasukkan dalam blender, kemudian diproses sampai
halus. Hasilnya disimpan dalam lemari pendingin. Tuangkan ke dalam
gelas saji.

9. Sari Bayam Alpukat
Antikanker, mencegah kurang darah, dan memelihara kesehatan kulit.
Bahan: 200 g alpukat, 50 g daun bayam, 400 ml air, 1 sendok makan
madu.
Cara: Bayam direbus dengan 400 ml air hingga sisa 200 ml. Masukkan
alpukat, bayam, dan air kemudian diblender bersama sampai halus.
Selanjutnya disaring tanpa diberi madu terlebih dahulu. Masukkan ke
dalam lemari es supaya dingin.

Tips & Trik : Sehat dengan Jus Buah ( III )

( Suara Karya Online, Kamis 07 Juni 2006 )
Fransiska Rungkat-ZakariaJahe yang punya nama ilmiah Zingiber officinale roscoe merupakan tanaman tropis yang dapat tumbuh dengan mudah di Indonesia. Sebagai bahan bumbu masak, jahe umum sekali digunakan di dapur-dapur keluarga Indonesia maupun negara-negara Asia lainnya. Selain sebagai bumbu masak, jahe juga banyak sekali digunakan sebagai bahan pembuat jamu dan obat-obatan tradisional. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di banyak negara Asia lain. Salah satu khasiat jahe yang paling sering dibicarakan adalah kemampuannya dalam meningkatkan daya tahan tubuh untuk menangkal gejala masuk angin. Khasiat ini terlihat dari banyaknya resep yang menggunakan jahe sebagai penghangat badan di kala cuaca buruk. Minuman jahe merupakan suguhan penting pada acara-acara begadang di lingkungan tetangga, seperti saat menunggu jenazah di malam hari atau menyiapkan pesta perkawinan dan kegiatan lain sejenisnya. Minuman ini dipercaya dapat menghindarkan masuk angin dan menjaga tubuh tetap bugar walaupun menghadapi stres, cuaca buruk, dan kegiatan fisik yang melelahkan. Pada resep-resep tradisional China, jahe dipercaya dapat menguatkan tubuh pada saat penyembuhan, misalnya resep sup ayam jahe yang wajib dimakan perempuan pada saat baru melahirkan.Masuk angin
Masuk angin secara ilmiah merupakan gejala melemahnya sistem kekebalan tubuh sehingga memungkinkan virus yang senantiasa berada pada tubuh kita mulai menang dan berada di atas angin. Sistem imunitas kita melemah sehingga perlawanan menjadi goyah. Bila kondisi ini terus berlanjut, kemenangan virus dalam menjajah tubuh kita akan segera diikuti oleh kemenangan bakteri lainnya sehingga tubuh kita akan bereaksi dengan menghasilkan demam tinggi yang dikenal dengan infeksi. Infeksi ini bisa dimulai dari saluran pernapasan dan berlanjut sampai ke saluran pencernaan. Apabila tidak tertahan, dapat bersifat fatal.
Hubungan antara melemahnya sistem imun tubuh dan kepercayaan mengonsumsi minuman jahe telah menarik perhatian banyak peneliti. Hasil penelitian ilmiah mengenai khasiat jahe telah mulai dipublikasikan semenjak 20 tahun yang lalu.
Jahe ternyata mengandung berbagai senyawa fenolik yang dapat diekstrak dengan pelarut organik dan menghasilkan minyak yang disebut oloeresin. Dalam oloeresin jahe banyak terkandung senyawa fenolik seperti gingerol dan shogaol yang mempunyai aktivitas antioksidan yang tinggi melebihi aktivitas antioksidan vitamin E. Penelitian yang dilakukan di Institut Pertanian Bogor dan didanai dengan dana proyek hibah Pascasarjana mengamati dampak jahe pada sel-sel imun tikus percobaan yang dilanjutkan dengan penelitian pada manusia. Pada tikus percobaan, hewan diberi minuman jahe setara dengan dua atau tiga gelas minuman jahe dengan rasa yang dapat diterima manusia selama enam minggu. Pada akhir percobaan, sel-sel imun dari limfa tikus dikeluarkan lalu dikultur secara in vitro dengan media pertumbuhan sintetik. Dengan cara ini performa sel-sel imun tikus yang telah diberi minuman jahe dapat diamati.

Hasil pengamatan menunjukkan terjadi peningkatan kemampuan pertumbuhan sel imun secara sangat signifikan dari tikus yang mendapat minuman jahe. Adapun jenis sel imun yang peningkatan pertumbuhannya paling tinggi adalah jenis sel imun yang disebut natural killer (NK). Sel imun ini amat penting karena NK merupakan sel imun yang bertugas menghancurkan sel-sel tubuh yang terinfeksi virus sehingga virus ikut mati. Selain itu, sel NK juga bertugas menghancurkan sel-sel tubuh yang telah mengalami mutasi genetik. Sebagaimana diketahui, satu saja sel tubuh yang mengalami mutasi dan berkesempatan untuk hidup terus dapat menjadi cikal bakal sel-sel kanker.
Penemuan khasiat jahe pada tikus dinilai perlu mendapat perhatian sehingga penelitian yang setara dilanjutkan dengan percobaan pada manusia. Penelitian pada manusia melibatkan 22 mahasiswa pria sehat sebagai responden yang dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama sebagai placebo, yaitu tidak mendapat minuman jahe, sedangkan kelompok kedua adalah kelompok yang mendapat minuman jahe. Mereka menyetujui dan menandatangani kontrak penelitian yang meliputi kewajiban meminum minuman jahe setiap sore hari selama tiga puluh hari dan tidak mengonsumsi makanan jajanan kecuali yang disediakan. Sebagai imbalan, mereka mendapat makanan secara gratis dan kenang-kenangan. Resep minuman jahe yang diberikan tidak banyak berbeda dengan resep minuman jahe yang umum dibuat di dapur keluarga Indonesia, yaitu jahe diparut, dimasak dengan air sampai mendidih, disaring, lalu diberi gula pasir secukupnya. Minuman jahe disiapkan setiap sore dan diberikan pada mahasiswa responden secara segar. Sebelum dan sesudah penelitian, para mahasiswa diperiksa oleh dokter umum di klinik lokal di Bogor sehingga dapat dipastikan bahwa semua berada dalam keadaan sehat. Darah mahasiswa diambil secara steril di klinik, lalu sel-sel imun dalam darah dipisahkan dan dikultur untuk diamati kemampuannya.

Hasil yang diperoleh memperlihatkan sifat yang sama dari jahe, yaitu sel-sel imun dari mahasiswa yang mendapat minuman jahe setiap sore tumbuh lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak mendapat minuman jahe. Lebih lanjut lagi, sel NK diuji secara in vitro dengan cara diadu dengan sel-sel kanker darah atau leukemia. Hasilnya sekali lagi menunjukkan kemampuan sel NK membunuh sel kanker yang dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan sel NK dari mereka yang tidak mendapat minuman jahe.
Seperti telah dijelaskan di atas, sel NK adalah sel imun yang tugas utamanya adalah membasmi virus yang telah berhasil masuk dalam sel tubuh dan menghancurkan sel yang telah termutasi sehingga bahan atau senyawa yang dapat meningkatkan kemampuan sel imun ini dapat diartikan meningkatkan pencegahan terhadap virus dan penyakit kanker. Perlu diperhatikan bahwa kemampuan sel-sel imun yang terlihat pada kedua hasil penelitian ini tidak ditentukan hanya oleh minuman jahe saja. Baik tikus percobaan maupun mahasiswa responden yang terlibat penelitian ini mendapat perlakuan yang baik, artinya tenteram, tidak stres, dan mendapat makanan yang bergizi seimbang. Kemampuan sel-sel imun sangat tergantung pada zat-zat gizi yang dibawa oleh makanan. Bila zat-zat gizi telah cukup, tambahan suplemen seperti minuman jahe akan lebih meningkatkan kemampuan sel-sel imun dalam usahanya melawan berbagai mikro-organisme yang masuk dalam tubuh kita, yaitu virus dan bakteri.Mikro-organisme
Dalam upaya mempertahankan diri terhadap berbagai jenis mikro-organisme, termasuk virus flu burung, syarat pertama adalah mengusahakan makanan yang seimbang, artinya membawa semua zat-zat gizi yang diperlukan, seperti protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat yang cukup. Seimbang berarti tidak ada yang kurang dan tidak ada yang lebih. Selanjutnya menjaga kebersihan, istirahat yang cukup, dan menghindari stres. Tambahan minuman jahe setiap sore telah terbukti, dari penelitian ini, dapat lebih meningkatkan sistem imun, khususnya kemampuan sel-sel NK dalam melisis sel-sel yang terinveksi virus dan sel-sel yang termutasi.Komponen bioaktif utama dalam jahe, yaitu gingerol, merupakan senyawa yang tahan panas sehingga sajian jahe tidak selalu harus berupa minuman. Bentuk sajian lain yang menggunakan jahe, seperti sup ayam jahe, soto bening jahe, bubur kacang jahe, juga dapat memberikan khasiat yang sama. Yang penting adalah jumlahnya harus cukup banyak untuk mampu bekerja. Penelitian ini membuktikan bahwa pengamatan tradisional terhadap khasiat jahe dapat dibuktikan secara ilmiah sehingga manfaatnya perlu disebarluaskan.

Manca Negara : Kolombia : Dua Spesies Katak Langka Ditemukan di Kolombia

(www.kompas.com, Rabu 7 Juni 2006)

Dua spesies katak yang nyaris punah ditemukan kembali di kawasan El Dorado, Kolombia. Para peneliti sedang bekerja keras untuk melindungi amfibi-amfibi langka tersebut dari serangan jamur penyakit yang mematikan. "Temuan ini menunjukkan masih adanya harapan (meskipun ) banyak sekali catatan mengenai spesies-spesies ini yang telah hilang," kata Claude Gascon, wakil presiden senior Conservation International (CI) di Washington, Selasa (6/6).


Spesies-spesies yang baru ditemukan adalah katak jenis Santa Marta Harlequin dan katak San lorenzo Harlequin. Kedua jenis katak telah dimasukkan ke dalam daftar spesies terancam punah (critically endangered). Selama 14 tahun, katak-katak tersebut tidak terlihat lagi di habitatnya yang berada pada perbukitan Sierra Nevada de Santa Maria dekat pantai Karibia.
Jamur penyakit yang menyerang kulit amfibi dituding sebagai biang musnahnya lusinan spesies katak berwarna di Amerika Tengah dan Selatan. Penyakit tersebut berkembang karena dipicu polusi, perubahan iklim, penggundulan hutan, dan meluasnya daerah perkotaan.

Bangsa amfibi seperti katak, kodok, salamander, dan sesilia sangat rentan terhadap penyakit, polusi, dan perubahan suhu. Sebab, mereka hidup di darat dan di air serta memiliki kulit berpori untuk menyerap oksigen. Jamur penyakit telah membunuh katak-katak yang hidup di daerah berjarak sekitar 40 kilometer dari lokasi ditemukannya katak-katak tersebut. Namun, masih belum dapat dipastikan apakah katak-katak tersebut telah tahan terhadap jamur kulit chytridiomycosis atau lokasi tersebut memang tidak terkena serangan.

Krisis kepunahan
Menghadapi ancaman kepunahan, para pakar amfibi telah mengumpulkan dana 400 juta dollar untuk mengembangkan pusat penangkaran di kebun binatang dan akuarium. Sejauh ini sudah ada 35 spesies yang berhasil dipulihkan. Meskipun demikian, katak-katak tersebut tidak mungkin dilepas ke alam karena masih ada ancaman penyakit.
"Kami dapat mengatasi penyakit di tempat penangkaran namun tiap kali dicoba dilepas ke alam selalu gagal," kata Joe Mandelson, seorang kurator di KB Atlanta yang juga mengepalai kelompok spesialis amfibi di World Conservation Union.

Menurut Mandelson, program penangkaran adalah upaya mendukung kelangsungan hidup spesies-spesies tersebut. Melalui penangkaran jumlah populasi dalam ditingkatkan hingga ratusan bahkan ribuan sebab penanganan terhadap penyakit dapat dilakukan secara intensif.
Para ilmuwan mengatakan amfibi adalah kelompok yang sedang mengalami krisis kepunahan baru seperti yang dialami dinosaurus sebelum akhirnya musnah 65 juta tahun lalu. Padahal, beberapa spesies katak memiliki kemampuan yang mungkin bermanfaat bagi manusia.
Katak berlambung pintar di bagian utara Australia, misalnya, dapat menghentikan produksi asam lambungnya sementara sehingga anak-anaknya dapat dipelihara dalam lambungnya. Namun, spesies tersebut dinyatakan punah sejak 1985.

"Anda dapat membayangkan kemampuan seperti itu bisa diterapkan untuk membantu penderita maag atau pendarahan lambung," kata Gascon. Gascon yakin penemuan kembali katak-katak yang telah lama hilang bisa menjadi petunjuk untuk menyelamatkan spesies-spesies lain yang terancam punah.
Kelompok aktifis yang tergabung dalam Alliance for Zero Extinction mengatakan telah melindungi 595 lokasi untuk mencegah kepunahan 794 spesies yang terancam punah.
Sumber: reuters Penulis: Wah

07 June 2006

Merauke : Stop Pengrusakan Lingkungan, Pesan KPA Arafura, Pada Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Kemarin, di Merauke

( Cenderawasih Pos, Selasa 06 Juni 2006 )
Dalam memperingati hari Lingkungan Hidup Sedunia, Senin 5 Juni kemarin, Komunitas Pencinta Alam (KPA) Alam Raya Fajar Nusantara (Arafura) menggelar aksi penggalangan dengan membawa sebuah spanduk dan membagi-bagikan sekitar 400 stiker yang berisi tentang ajakan dan menghentikan pengrusakan hutan yang dapat merusak.

"Stop ilegal logging, illegal fishing, bakar-bakar hutan, buang limbah sembarangan, ambil pasir di pantai karena meru­sak lingkungan. Hijaukan Bumi hari ini untuk hari generasi esok,"bunyi spanduk tersebut.

Penggalangan yang dilakukan KPA Ara­fura tersebut dipusatkan di perepatan Jalan Raya Mandala-Jalan Parakomando Merauke. Koordinator aksi, Darul kepada Cenderawasih Pos mengungkapkan, aksi yang dilakukan ini untuk mengajak masyarakat sekaligus mengingatkan agar tidak merusak alam karena akan menyengsarakan generasi yang akan datang. "Kita mengajak masyakarat akan pentingnya pelestarian lingkungan hidup,"jelasnya.

Menurutnya, kerusakan lingkungan yang terjadi akan dan telah membawa dampak yang cukup besar bagi kehidupan masya­rakat. Komunitas ini juga menyoroti.penggalian pasir secara tidak terkendali yang dilakukan masyarakat di sekitar Pantai Payum sampai Lampu Satu Merauke.

Sebab, akibat penggalian yang dilakukan se­cara terus menerus tersebut membuat Kota Rusa Merauke terancam air laut yang suatu saat kalau tidak ditangani mulai saat ini secara serius bisa membuat kota Merauke hilang.

Sebenarnya, kata Darul, pihaknya akan ke DPRD, namun karena bertepatan dengan hari libur fakultatif sehingga aksi tersebut dilakukan di tempat keramaian, Tujuannya, lanjut dia, untuk mempertanyakan langkah-langkah yang akan diambil pihak DPRD dan pemerintah untuk menangani abrasi pantai yang terus mengancam tersebut. "Sebenarnya Perda dan penerapan UU lingkungan Hidup sudah ada. Hanya kami lihat pemerintah belum tegas dalam menerapkannya, "jelasnya. (ulo)

Jayapura : Dinas Kelautan Prioritaskan Budi Daya Ikan Tawar dan Laut

( Cenderawasih Pos, Selasa 06 Juni 2006 )
Pada anggaran 2006 ini, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Papua mengelola dana sekitar Rp 19.9 miliar. Dana tersebut diprioritaskan untuk kegiatan budi daya ikan tawar dan ikan laut di sejumlah kabupaten dan kota se-Papua. "Tahun ini DKP memprioritaskan kegiatan budidaya,"ungkap Kepala Dinas DKP Provinsi Papua, Ir Astiler Maharadja kepada Cendrawsih Pos, kemarin.

Ia mengatakan, dana sekitar Rp 19,9 miliar tersebut akan membiayai kegiatan-kegiatan prioritas. Salah satunya adalah kegiatan budi daya ikan. Kegiatan budi daya ini antara lain akan dikembangkan di Kabupaten Jayapura, Koya, dan sejumlah kabu­paten lainnya yang ada di pedalaman.

Selain budi daya ikan air tawar dan air laut, DKP juga akan mem­prioritaskan kegiatan lainnya yakni motorisasi perahu nelayan di sejumlah kabupaten dan kota yakni Mimika, Agats (Asmat), Mappi dan Kota Jayapura.

"Kita mengadakan kegiatan motorisasi perahu nelayan ini karena banyak perahu nelayan yang belum memiliki motor sehingga tingkat produktivitas mereka masih jauh dari memadai,"jelasnya. Apalagi di daerah seperti Asmat dan Mappi, nelayan di daerah ter­sebut masih melakukan kegiatan nelayan dengan cara yang sederhana sehingga sangat penting untuk fasilitasi dengan motor pada perahu mereka. Karena itu, pengadaan motor perahu nelayan ini hanya diutamakan pada nela­yan yang belum memiliki motor.

Hanya saja, Astiler enggan menyebutkan berapa anggaran yang dialokasikan untuk pengadaan motor bagi perahu nelayan ini. Tak hanya itu yang juga menjadi prioritas dalam tahun anggar­an 2006 ini adalah peningkatan aktivitas dan fungsi laboratorium umum untuk ekspor. Untuk labo­ratorium ini, dialokasikan dana sebesarRp 1,5 miliar. Tujuannya adalah untuk menguji mutu dan kualitas ikan-ikan yang akan menjadi bahan ekspor. "Potensi laut kita sangat kaya, sehingga peluang untuk ekspor juga cukup besar, karena itu, untuk ekspor nanti, terlebih dulu harus dilakukan uji pada laboratorium mutu ini," katanya. Ia berharap, kegiatan di labora­torium bisa terlaksana dengan baik sehingga fungsinya bisa lebih optimal. (ta)

06 June 2006

Jayapura : Jutaan Hektar Lahan Kering Belum Dikelola Secara Baik

( Cenderawasih Pos, Senin 05 Juni 2006 )
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Papua DR Ir. Abra­ham Werimon MEd mengatakan sekitar 3.752.001 hektar lahan di Papua belum dikelola secara baik. "Persoalan yang dihadapi sangat beragam, selain karena faktor alam, keterisolasian beberapa daerah di Papua yang sangat sulit dijangkau dengan transpotasi darat, juga akibat lain yakni dari faktor manusianya, dimana status kepemilikan lahan seringmenjadi masalah besar, disamping faktor tenaga teknis dan tanaman itu sendiri,"ungkapnya kepada Cenderawasih Pos usai menerima kunjungan dari Direktur Tanaman Buah dan Direktur Sayuran dan Bio-farmaka Departemen Pertanian Pusat Jakarta di Jayapura bebe­rapa waktu lain..

Dikatakan, sebenarnya prospek pengembangan komoditi Pertanian di Papua sangat besar, dimana tersedia lahan yang luas, akan terjadi pemekaran wilayah, pertambahan penduduk setiap tahun, perkembangan industri pertambangan, perkayuan, perikanan dan perkebunan besar serta adanya Otonomi Khusus. Menurutnya, pertanian di Tanah Papua ini tidak akan berkembang, kalau tidak ditunjang oleh kerjasama yang baik dari semua pihak, baik masyarakat adat, Pemerintah maupun swasta. "Saya berharap ada keterbukaan dari masyarakat untuk menerima pembangunan, serta juga harus ada ketekunan dan kejujuran dari pemerintah dan swasta untuk melihat masyarakat adat, sehingga hubungan ini bisa menjadi hubungan yang saling menguntungkan demi kesejahteraan dan kemakmuran .rakyat Papua ke depan," tandasnya. (yom)

05 June 2006

Jayapura : Ketika Dekopinwil Papua Menggagas Pengembangan Budidaya Ikan Keramba Untuk Menghidupkan Ekonomi Rakyat, Akan Gunakan Pasar Ikan Hidup di Se

( Cenderawasih Pos, Sabtu 04 Maret 2006 )
Untuk memacu pertumbuhan ekonomi rakyat, sejak tahun lalu dicanangkan revolusi gerakan koperasi, namun sampai saat ini belum menunjuklcan adanya kemajuan, sehingga mem­buat Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Wilayah Papua mengga­gas untuk mewujudkannya.

Bersama dengan Pemda Jayapura, Dekopinwil Papua melakukan terobosan baru untuk mewujukan
tumbuhnya perekonomian rakyat ini dengan melihat potensi yang besar di Danau Sentani yang belum dikelola secara baik. Ketua Dekopinwil Papua, Drs H Sulaeman Hamzah mengatakan, seiring dengan pencanangan kebangkitan ekonomi rakyat ini, baru-baru ini telah dilakukan kerjasama antara Dekopin pusat dengan 17 BUMN dan BUMD sehingga secara nasional ekonomi kerakyatan bangkit lagi "Petani juga diharapkan bangkit untuk memperkuat perekonomian nasional supaya tidak terikat dengan produk dari luar,"ujarnya di Pasar Ikan Hidup, Sentani, kemarin.

Dalam hal ini, Dekopin wilayah Papua menggagas pengembangan usaha perikanan air tawar di Danau Sentani dengan system budidaya dengan keramba. Menurut Sulae­man, Dekopinwil Papua juga akan bekerjasama dengan Pemda Jaya­pura untuk penggunaan Pasar Ikan Hidup di Sentani guna menghidupkan perekonomian rakyat.

Apalagi, Dekopinwil Papua telah menyiapkan kerjasama itu dengan mendata seluruh potensi yang ada di Danau Sentani, baik petani karamba, sumber daya ikan yang tersedia dan perkiraan produksinya.
"Dalam pengembangan budidaya ikan dengan system keramba ini, petani keramba dapat difasilitasi Dekopinwil Papua dalam rangka produksi dan pemasarannya,"kata Sulaeman.

Diungkapkannya, dari data hasil survey produksi budidaya ikan ke­ramba di Danau Sentani ini, sedikitnya ada sekitar 177 petani, de­ngan jumlah keramba sebanyak 556 petak dan dengan jumlah ikan siap panen sekitar 18 ton ikan dan juga panen untuk seterusnya dalam 2 bulan ke depan sebanyak 937 ribu ekor siap di panen yakni ikan mas, ikan mujaer dan ikan nila.

"Ini dari hasil survey produksi ikan keramba di Distrik Sentani se­banyak 36 orang dengan jumlah keramba dan 91 petak, di Distrik Sen­tani Timur sebanyak 64 petani de­ngan jumlah keramba sebanyak 243 petak, di Distrik Ebungfau se­banyak 58 petani dengan jumlah keramba sebanyak 167 petak dan Distrik Waibu ada sekitar 16 petani dengan keramba sebanyak 55 pe­tak,"ungkapnya.

Untuk itu, pihaknya menargetkan setiap harinya nanti akan bisa panen sekurang-kurangnya 1 ton ikan dan setiap hari juga akan diiringi dengan pemasukan bibit sebanyak 5.000 ekor ikan yang akan terus berlanjut.

Dari panen ikan ini nantinya, ujar Sulaeman, bisa memenuhi permintaan pasar lokal di Kota Jaya­pura. Setahun kemudian, pihaknya mengharapkan petani keramba ini dapat menghasilkan 5 ton ikan tiap harinya. "Kami targetkan, pada ta­hun ke empat petani keramba ini sudah mampu dan mandiri,"ujarnya.
Ditambahkan, pihaknya juga akan menggelar ceramah ekonomi kerakyatan yang langsung dibawakan Ketua Umum Dekopin Pusat, Adi Saseno, di Aula Kantor Bupati Jayapura, Senin (6/3) mendatang yang akan dihadiri instansi terkait di provinsi maupun kabupaten/ kota. Kegiatan ini dilakukan untuk memacu pertumbuhan ekonomi kerakyatan sehingga diharapkan secara nasional ekonomi kerak­yatan akan bangkit lagi. **

Jayapura : SKP Jayapura Ajak Masyarakat Sadar Lingkungan Hidup

( Informasi Konservasi Papua, Minggu 04 Juni 2006 )
Dalam rangka menyambut Hari Lingkungan Hidup yang jatuh hari ini, (5/6), SKP (Sekretariat Keadilan dan Perdamaian) Keuskupan Jayapura melakukan kerja bhakti dengan membersihkan pantai Dok II Jayapura, Sabtu
(3/6) akhir pekan kemarin.

Memang kalau kita lihat di sepanjang jalan pinggiran pantai Dok II memang banyak sekali sampah-sampah yang merusak pemandangan pantai Dok II itu sendiri. Dan kebanyakan sampah yang ada disitu adalah banyaknya botol-botol minuman keras, serta pecahan-pecahannya yang banyak kita temui di sepanjang pasir pantai.

Direktur SKP Keuskupan Jayapura, Br Budi Hernawan mengatakan bahwa saat ini lingkungan hidup di Papua sudah tidak nyaman lagi, sehingga di hari lingkungan hidup ini, pihaknya sengaja menggelar pembersihan sampah ini untuk menyadarkan masyarakat. "Kegiatan ini untuk mengajak kesadaran masyarakat terhadap lingkungan kita yang mulai rusak ini,"kata Budi.

Melalui kegiatan ini, pihaknya ingin membangkitkan kesadaran masyarakat Kota Jayapura untuk peduli terhadap lingkungan hidup dan menyadari bahwa lingkungan hidup saat ini sudah rusak, sehingga perlu berbuat sesuatu. Kegiatan pembersihan sampah di pantai Dok II Jayapura ini, lanjutnya, juga merupakan pendidikan publik untuk menjaga kebersihan Kota Jayapura ini dari sumpah, apalagi setiap kali ada hujan di Kota Jayapiira ini selaluy tergenang air bahkan ada yang kebanjiran. SKP Keuskupan Jayapura juga akan melakukan penghijauan di beberapa tempat dan menjelang 4 Oktober 2006 akan menggelar lomba karya tulis ilmiah dan penyadaran publik serta advokasi lingkungan.

Sekedar diketahui bahwa kegiatan ini diikuti oleh tokoh pemuda, tokoh masyarakat. Sedangkan dari unsur LSM diikuti oleh Conservation International Indonesai (CI-Papua), WWF, dan YPLHC.
(irwan chalid)

04 June 2006

Jayapura : Warga, Diminta Terus Dukung Upaya Kebersihan

( Cenderawasih Pos, Sabtu 03 Juni 2006 )
Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura untuk mengajak masyarakat selalu berbudaya hidup disiplin dalam menjaga kebersihan lingkungannya, mulai nampak. Terbukti, akhir-akhir ini, mas­yarakat dengan secara sukarela membersihkan lingkungannya dari masalah sampah, sebut saja daerah Kotaraja dan sekitarnya, daerah perumnas Waena dan Kelurahan Yabansai dan sekitarnya.

Menyikapi itu Kepala Dinas Ke­bersihan dan Pemakaman (DKP) Ko­ta Jayapura, Luhulima S, mengatakan, Pemkot meminta kepada warga agar perilaku baik tersebut hendaknya terus dipertahankan dan untuk terus mendukung upaya kebersihan lingkungan.

"Kami sampaikan banyak terima kasih kepada warga yang sudah punya kepedulian terhadap lingkungan­nya tersebut. Kami juga sangat menghargai jerih payahnya masya­rakat itu," katanya kepada Cenderawasih Pos, via telepon, Jumat (2/6) kemarin.

Dijelaskannya bila adanya suatu kerjasama yang sangat, baik antara masyarakat dan pemerintah, maka secara otomatis pula akan tercipta suatu sausana kebersamaan, serta saling bahu membahu dalam mengoptimalkan masalah kebersihan ling­kungan, terutama mengenai masalah sampah yang selalu dikeluhkan oleh masyarakat.

Bila kebersamaan tecipta maka persoalan sampah di Kota Jayapura, lambat laun akan dapat ditangani se­cara baik, sehingga tidak menimbulkan masalah terhadap lingku­ngan, dalam hal ini pada kesehatan lingkungan masyarakat. "Kalau kesadaran masyarakat sudah mulai nampak dengan jelas, itu kan berarti suatu kemajuan kan. Untuk sadar itu merupakan hal yang sangat luar biasa. Nah untuk itu bersih itu indah,"terangnya.(nls)

03 June 2006

Timika : Pangkoarmatim: Sejak Januari Sekitar 60 Kapal Ikan Ditangkap

( Cenderawasih Pos, Jumat 02 Juni 2006 )
Panglima Komando Armada Timur (Pangkoarmatim) Laksamana Muda TNI Waldi Murad, mengatakan, selama ini jajaran TNI Angkatan Laut di Kawasan Timur Indonesia khususnya di Perairan Papua, telah melakukan pengamanan dan penertiban di laut untuk mengurangi tingkat pencurian ikan dalam bentuk illegal fishing.

TNI AL telah menerjunkan tiga kapal patroli mengawasi Perairan Papua. Sejak Januari 2006, sedikitnya 60 kapal milik perusahaan asing maupun nasional, ditangkap dan puluhan diantaranya telah diadili di pengadilan negeri baik di Timika maupun di Merauke.

Hal itu dibeberkan Laksda Wal­di Murad ketika ditemui Radar Timika (Group Cenderawasih Pos) di Ruang Very Important Personal (VIP) Bandara Moses Kilangin, Kamis (1/6). Lanjut Laksda Waldi Murad, pengamanan dan penertiban laut di kawasan Timur Indonesia khususnya di Papua termasuk Timika, tidak diketahui oleh masyarakat. Namun selama ini tiga kapal KRI dikerahkan untuk mengamankan perairan Papua dari pencurian ikan oleh kapal-kapal illegal. Menurutnya yang penting dilakukan adalah menambah armada kapal dan personil. "Dengan laut yang begitu luas, tentu membutuhkan peralatan dan personil yang besar, sehingga kita melakukan pembenahan di semua sektor secara perlahan-lahan,"ujamya

Dengan adanya patroli laut terus-menerus, kata Laksda Waldi Murad, diharapkan kapal-kapal tersebut akan jera sehingga menangkap ikan dengan cara yang legal. Menanggapi isu adanya "orang kuat" dibalik penangkapan ikan illegal, menurut Pangkoarmatim, semua akan diproses. Yang salah menurutnya harus dihukum. Yang terpenting menurutnya pengadilan dimana saja berani dan tegas.

"Selama ini PN Timika termasuk tegas,"katanya. Pangkoarmatim dan rombongan tiba di Timika sekitar pukul 10.55 WIT menumpang pesawat Garuda dari Jayapura, setelah menghadiri serah terima jabatan Danlantamal V Papua dari pejabat lama Brigjen TNI Sapardi kepada pejabat baru Brigjen TNI Mar Odir Sumantri Dipraja, SIP, hari Rabu lalu di Jayapura.

Laksda Waldi Murad berada di Timika dalam rangka mendampingi kunjungan kerja Kepala Staf Angkatan Laut RI Laksamana TNI Slamet Subiyanto yang akan tiba di Timika sekitar pukul 16.30 WIT nanti dari Tual, Maluku Tenggara, dengan pesawat Cassa milik TNI AL