(www.cenderawasihpos.com, 18-03-2008)
Dari Hari Bhakti Rimbawan ke-25 MERAUKE- Selamatkan lingkungan dengan menanam pohon. Pesan tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Merauke Umar Ary Karim, S.Sos, pada aksi penanaman pohon jenis Akasia di halaman Kantor Taman Nasional Wasur Merauke, dalam rangka Hari Bhakti Rimbawan ke-25, di Merauke, kemarin. Menurut Sekda Umar Ary Karim, saat ini telah terjadi pemanasan global akibat semakin menipisnya lapisan ozon sebagai efek dari pembuangan Karbon Dioksida yang berlebihan ke udara. “ Sekarang ini kita rasakan panas dan bencana terjadi dimana-mana," jelasnya. Pemanasan global tersebut, kini menjadi keprihatinan dunia termasuk Pemerintah Indonesia, sehingga oleh Presiden SBY mencanangkan Penanaman Pohon.
Pemerintah Kabupaten Merauke sendiri, sebut Sekda Umar Karim, telah mencanangkan tahun 2008 sebagai tahun penanaman pohon. Disinggung sejauh mana keterlibatan masyarakat dalam penanaman pohon tersebut, menurut Sekda seharusnya himbauan pemerintah tersebut direspons masyarakat dengan baik dengan turut melakukan penanaman pohon. “ Kita sudah menghimbau dan seharusnya ditindaklanjuti masyarakat dengan gerakan tanam pohon,” jelasnya. Menurut Sekda tidak hanya alam bentuk penanaman pohon, tapi masyarakat juga diajak untuk memanfaatkan lahan yang kosong untuk menanam pohon atau tanaman yang produktif seperti kedelai untuk peningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, lanjut Sekda Umar Karim, Pemerintah Daerah juga menghimbau masyarakat untuk kembali menggalakan penanaman kembali pohon sagu yang saat ini mulai ditinggalkan masyarakat.
Sementara itu ditempat sama, salah satu pemerhati kehutanan, AJ Latuperissa yang juga mantan Pegawai Dinas Kehutanan Kabupaten Merauke mengungkapkan, bila 30 tahun lalu kegiatan kehutanan diarahkan pada pemanfaatan kayu, maka saat ini paradigma tersebut harus dirobah bukan hanya pada pemanfaatan tapi harus dibarengi dengan pelestarian dan konservasi lebih diperhatikan. “ Karena hutan menyangkut hidup orang banyak sehingga harus betul-betul dijaga kelestariannya,” jelasnya.
Masyarakat secara luas, lanjutnya harus juga dilibatkan dan diberi peran dalam pengelolaan hutan dan pelestariannya. “ Jangan masyarakat hanya jadi kambing hitam. Karena kadang-kadang kalau hutan sudah rusak, masyarakat yang menjadi kambing hitamnya. Padahal, yang lebih banyak merusak hutan itu adalah pengusaha,” terangnya. (ulo)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP