Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua

Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP

IKLAN PROMO : VIRTUOSO ENTERTAIN " NUMBAY BAND ", info selengkapnya di www.ykpmpapua.org

IKLAN PROMO : VIRTUOSO ENTERTAIN " NUMBAY BAND ", info selengkapnya di www.ykpmpapua.org
Info Foto : 1) Virtuoso Entertain bersama Numbay Band saat melakukan penampilan bersama Artis Nasional Titi DJ. 2) Saat penampilan bersama Artis Diva Indonesia, Ruth Sahanaya. 3) Mengiringi artis Papua, Edo Kondologit dan Frans Sisir pada acara "Selamat Tinggal 2012, Selamat Datang 2013" kerjasama dengan Pemda Provinsi Papua di halaman Kantor Gubernur Provinsi Papua, Dok 2 Jayapura. 4) Melakukan perform band dengan Pianis Jazz Indonesia. 5) Personil Numbay Band melakukan penampilan di Taman Imbi, Kota Jayapura. Vitrtuoso Entertain menawarkan produk penyewaan alat musik, audio sound system dan Band Profesional kepada seluruh personal, pengusaha, instansi pemerintah,perusahaan swasta, toko, mal, kalangan akademisi, sekolah, para penggemar musik dan siapa saja yang khususnya berada di Kota Jayapura dan sekitarnya, serta umumnya di Tanah Papua. Vitrtuoso Entertain juga menawarkan bentuk kerjasama seperti mengisi Acara Hari Ulang Tahun baik pribadi maupun instansi, Acara Wisuda, Acara tertentu dari pihak sponsor, Mengiringi Artis dari tingkat Nasional sampai Lokal, Acara Kampanye dan Pilkada, serta Acara-Acara lainnya yang membutuhkan penampilan live, berbeda, profesional, tidak membosankan dan tentunya.... pasti hasilnya memuaskan........ INFO SELENGKAPNYA DI www.ykpmpapua.org

30 August 2012

Merauke : Beri Disposisi Galian C, Kadis Tamben Merauke akan Dipanggil

(www.bintangpapua.com, 30-8-2012)
MERAUKE – Wakil Bupati Merauke Sunarjo S.Sos berjanji akan memanggil  Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Merauke terkait dengan informasi bahwa Kadis bersangkutan telah mengeluarkan disposisi izin penggalian pasir di wilayah Dalir, Merauke.

Menurut Wabup, selama ini Pemda sudah untuk menutup seluruh aktivitas penambangan pasir melalui SK Bupati yang dikeluarkan, namun jika pihak Distamben mengeluarkan disposisi tersebut  maka ini sangat bertentangan dengan kebijakan Pemerintah daerah.

“Penutupan penggalian ini kan ada SK Bupati sehingga minimal aturan itu berlakunya sederajat. Jadi kalau benar Distamben keluarkan disposisi maka itu sudah menyalahi aturan, bahkan disposisi Bupati pun tidak bisa dipakai karena ini menyangkut dengan SK yang kekuatan hukumnya di atas disposisi,” terangnya kepada wartawan usai menghadiri halal bi halal Pemkab Merauke, Rabu (29/8) kemarin.

Masih dikatakan Wabup, Pemerintah Kabupaten Merauke melalui Peraturan daerah sendiri juga telah melarang dan menutup aktivitas penambangan galian C atau penggalian pasir di wilayah pesisir pantai. Pasalnya, kegiatan tersebut secara langsung turut berkontribusi bagi kerusakan lingkungan pantai dan abrasi selama ini.

“Kita sudah  lakukan persuasive hingga tindakan represif terhadap pelaku-pelaku penggalian pasir ini tetapi tetap masih ada. Kalau kita sudah pakai UU Lingkungan Hidup itu sanksinya sangat berat,” akunya.
Wabup lantas mengingatkan kepada masyarakat khususnya oknum-oknum yang kerap melakukan penambangan pasir ini, bahwa penggalian pasir secara intens bukan saja merusak lingkungan pantai tetapi juga bisa mendatangkan petaka bagi daerah ini.

Apalagi letak geografis Merauke yang berada di bawah permukaaan laut, sehingga membuat Merauke sulit menampik jika suatu saat terjadi bencana alam.

“Kalau alam sudah murka dengan kita terus mau bagaimana lagi. Maka itu kita harus melindungi diri kita sehingga peran pers disini adalah menggugah kesadaran semua untuk mari menjaga kampung kita, daerah kita dengan satu hati satu tujuan. Jangan kita hanya manis di bibir saja,”tandasnya. (lea/tis/LO1)

17 August 2012

Sarmi : Muara Sungai Orey Dinormalisasi

(www.bintangpapua.com, 17-8-2012)


Bupati Sarmi,Drs.M.Manibor,M.MT ketika meninjau lokasi muara sungai orey.
Bupati Sarmi,Drs.M.Manibor,M.MT ketika meninjau lokasi muara sungai orey.
SARMI - Pemerintah Daerah Kabupaten Sarmi akan melakukan normalisasi sungai Orey dan beberapa sungai lainya, langkah ini dilakukan sebagai upaya   pemerintah menanggapi banjir akibat luapan air sungai yang melintasi beberapa kawasan pemukiman masyarakat.

“Normalisasi sungai Orey dan Naisimo perlu dilakukan mengingat setiap kali terjadi hujan, kedua sungai ini tidak mampu menampung air yang dibuang dari sungai-sungai kecil lainnya, akibatnya air meluap dan membanjiri kawasan-kawasan pemukiman masyarakat,”ujar Bupati Kabupaten Sarmi, Drs.M.Manibor,M.MT saat menghadiri acara adat (Ritual) makan pinang yang dilakukan oleh pemilik hak ulayat di Muara Sungai Orey beberapa waktu lalu.

Selain normalisasi sungai, lanjut bupati, pemerintah daerah juga akan membuka akses jalan belakang Neidam yang nantinya akan disertai dengan pembuatan drainase sebagai saluran pembuangan air dari sungai-sungai yang ada menuju sungai waskey, sehingga aliran air tidak hanya menuju sungai orey dan naisimo.
“Kami dari pihak pemerintah sangat berterima kasih kepada pemilik hak ulayat yakni suku Ambani, Sefa dan Weyasu yang telah ikut membantu dan mendukung program pemerintah demi menolong orang banyak. Dampak pembangunanpun harus kita pikirkan sama-sama,untuk itu maka tanaman-tanaman produktif yang akan digusur melalui kegiatan normalisasi muara sungai orey ini tetap akan mendapat perhatian,” bilang bupati.

Koordinator pelaksana PT.Sentani Indah, Andi Rehabeat,A.Md.T saat mengatakan normalisasi sungai ini mengacu pada kajian teknis yang telah dilakukan bersama instansi teknis dengan tidak melupakan faktor-faktor alam sekitar seperti tanah, air dan lain sebagainya.

“Dalam pelaksanaan normalisasi,kami juga akan membangun talud atau anyaman bronjong pada pinggiran bentaran muara sungai orey ini,guna menahan derasnya air sewaktu banjir mengingat daerah tersebut berpasir,yang mana selalu terjadi pengikisan (Abrasi),”tandas Andi. (cr38/tisLO1)

15 August 2012

Sarmi : Bupati Gagalkan Penyelundupan Kayu

(www.bintangpapua.com, 15-8-2012)


Bupati Sarmi,Drs.M.Manibor,M.MT saat menangkap dua truk dengan muatan kayu.
Bupati Sarmi,Drs.M.Manibor,M.MT saat menangkap dua truk dengan muatan kayu.
SARMI-Kesekian kalinya upaya penyelundupan kayu digagalkan oleh Bupati Kabupaten Sarmi Drs.M.Manibor,M.MT, kali ini di Kampung Komra (Biri II), Distrik Pantai Timur, Sabtu  (11/8) malam kemarin dalam perjalanan menuju Sarmi bersama rombongan usai mengikuti lomba mancing di Kampung Armopa, Distrik Bonggo.

“Ini untuk yang kesekian kalinya saya menangkap langsung orang-orang yang hendak melakukan pemuatan kayu ke luar Kabupaten Sarmi. Dan kalau sampai terjadi lagi, bukan hanya kayunya yang ditahan, tapi pelaku-pelakunya juga akan ditahan dan dikenakan sangsi hukum,” tegas Manibor.

Dikatakan bupati selama ini para pelaku yang ditangkap hanya dimintai keterangan sambil diberikan pembinaan. Untuk itu kedepan harus benar-benar ditertibkan, sehingga upaya-upaya penyelundupan kayu seperti ini tidak terjadi lagi.

“Mengingat himbauan saya tidak dihiraukan, maka mulai saat ini harus ada tindakan tegas yang diambil terhadap mereka-mereka yang melakukan pemuatan kayu keluar daerah Sarmi ini. Dan saya akan memerintahkan kepala dinas kehutanan berserta seluruh jajarannya selaku instansi teknis untuk segera menanggapi hal ini,” bilang bupati.

Berbagai program yang dicanakan oleh dinas kehutanan kabupaten Sarmi yang mana salah satunya adalah mendata semua pengusaha lokal guna mengurus ijin pengelolaan kayu, sepertinya belum diwujudnyatakan, sehingga kegiatan pemuatan kayu masih marak terjadi.

“Bahkan uniknya lagi ketika kayu-kayu diangkut dengan mudah keluar sarmi melewati pos penjagaan kehutanan yang terletak di perbatasan Kabupaten Sarmi dengan Kabupaten Jayapura,” jelasnya. (cr-38/tis/LO1)

14 August 2012

Supiori : Gairahkan Perekonomian Rakyat, Pemda Akan Buka Pasar Ikan Asing di Luar Supiori

(www.bintangpapua.com, 14-8-2012)
SUPIORI—Pemerintah Kabupaten Supiori saat ini melirik tiga kabupaten di Provinsi Papua yaitu Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Mimika serta Kota Jayapoura untuk dijadikan sebagai daerah tujuan penjualan hasil laut penduduk Supiori berupa ikan asing dan ikan segar, guna peningkatan perekonomian masyarakat Supiori yang mayoritas adalah nelayan. “Tangkapan hasil laut penduduk Supiori setiap harinya cukup  melimpah, namun terkendala pasar. Akhirnya, penduduk kami ini kurang bergairah lagi untuk menghidupkan sector ini. Nah, untuk mendorong sector ini agar menjadi sektor andalan dalam peningkatan pendapatan keluarga serta PAD Supiori, maka sementara ini kami jajaki pembukaan kios di tiga kota, masing-masing Jayapura, Wamena dan Timika.” Ungkap Plt. Sekda Supiori, Drs. Dairi Manulang, M.Si., belum lama ini di Supiori.

Untuk tujuan tersebut, beberapa pekan lalu, Bagian Perekda Setda Kabupaten Supiori telah me-ngirim sejumlah nelayan tradisional asal Supiori ke Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Sumatera Utara untuk melihat sekaligus mempraktekkan teknik pengolahan hasil laut yang lebih modern. Kios yang akan dibangun Pemda Supiori di tiga kota tersebut, sambung Manulang, untuk tujuan penjualan ikan asing, yang merupakan hasil tangkapan dan olahan masyarakat kabupaten Supiori. Sementara itu, Kepala Perekda Setda Kabupaten Supiori, Yulianus Warikar, S.Sos., yang ditemui terpisah membenarkan adanya rencana pembukaan kios di tiga lokasi tersebut. Namun, untuk tujuan tersebut, dalam waktu dekat ini pihaknya akan mengirim sedikitnya 20-an nelayan asal Supiori untuk mempelajari teknik-tekni pengawetan ikan. “Memang itu rencana kami, tapi sementara ini kami persiapkan dulu masyarakat atau nelayan kami. Sehingga kios-kios yang nanti di buka itu tidak musiman tetapi kontinyu, produksi bisa terus ada dalam jumlah besar. Kami akan mengirim nelayan ke sana untuk lebih belajar teknik-teknik pengolahan ikan agar menjadi ikan asin yang berkualitas.” Sebut Warikar.

Disebutkannya, dari hasil pengamatan di lapangan, sejauh ini pasar ikan asin asal Supiori yang di suplai ke sejumlah pasar dan pedagang di Biak Numfor terbilang relative kecil, sehingga jumlah ini tidak sebanding dengan permintaan ikan asin asal Supiori yang terus meningkat dari waktu ke waktu. “Ikan asin asal Supiori ini paling di minati masyarakat, karena rasa dan teksturnya bedah dengan ikan asing dari wilayah lain, tetapi, masyarakat atau nelayan kami belum focus ke sana, sehingga produksinya masih sangat kecil, maka itu dengan peluang pasar yang tersedia ini kita dorong terus mereka, kita bina dan berikan ketrampilan serta pelatihan-pelatihan, sehingga mereka menjadi mandiri, akhirnya  mereka mampu meningkatkan taraf hidup mereka.” Ujar Warikar. (hen/don/lo2)

12 August 2012

Sarmi : Kembangkan Pola Konsumsi Pangan Beragam

(www.bintangpapua.com, 12-8-2012)
SARMI – Kader pangan merupakan salah satu lembaga sosial yang berada dan bersentuhan langsung dengan masyarakat dalam menjalankan perannya untuk dapat memberikan motifasi dalam mengembangkan pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi, berimbang dan aman.

Hal itu dikatakan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Sarmi, Ny. Fransina Manibor saat membacakan sambutan tertulis Ketua TP PKK Provinsi Papua sebelum membuka secara resmi kegiatan pelatihan kader pangan dan kader gizi posyandu, Jumat (10/8) kemarin. 
“Kita menyadari bahwa berapapun kekayaan yang dimiliki oleh Papua, seperti potensi sumber daya alam yang melimpah ruah, luas dan suburnya juga indah permai, akan sia-sia jika manusia Papua tidak memiliki kecerdasan, keahlian dan ketrampilan untuk menggali, mengelola juga memanfaatkan potensi itu,”ujarnya.
Untuk itu masyarkaat Papua harus bisa mengelola seluruh sumber daya alam sehingga bisa menjadi asupan gizi juga vitamin bagi kesehatan masyarakat Papua. Dan saat ini masyarakat Papua sudah harus siap dan mampu mengembangkan pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi, berimbang dan aman.

Dikatakannya lagi, bahwa potensi alamiah sumber daya manusia dari papua pada dasarnya tidak kurang dari daerah lain, namun dalam proses perkembangannya keadaan geografis dan faktor-faktor lingkungan berupa pendidikan, peningkatan kualitas gizi dan lain-lainnya kurang mendukung untuk perkembangan potensi sumber daya manusia.

“Konsumsi makanan bagi seseorang yang rawan kekurangan gizi seperti balita dan ibu hamil dipengaruhi oleh pola konsumsi keluarga dan pola distribusi antara keluarga.Jadi dasar pembentukan manusia harus dimulai sewaktu anak masih dalam kandungan,” tandas Ny.Manibor. (cr38/tis/LO1)