(www.cenderawasihpos.com, 28-03-2008)
JAYAPURA-Masalah air merupakan tanggungjawab bersama, supaya air tidak tercemar, maka semua komponen harus menjaga sumber-sumber air yang ada, khususnya yang berada di wilayah Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.Hal ini sebagaimana dikatakan Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jayapura, Ir. Gading Butar-Butar saat memberikan keterangan pers menyikapi Hari Air Se-Dunia di Kantor Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi Papua, Kamis (27/3).Untuk penduduk dunia, hanya 60% yang bisa mendapatkan air yang layak. Karena itu sumber-sumber air harus dijaga untuk kepentingan masyarakat di Kota Jayapura maupun yang di Sentani. Mari bersama menjaga sumber-sumber air supaya tidak tercemar, dan supaya produksi air supaya tetap ada,î ajaknya. Pada kesempatan yang sama, Kasubdin Pengairan DPU Provinsi Papua, Yusuf Yambe, menyatakan, persoalan mendasar masyarakat di kampung-kampung yaitu penyakit yang menyerang fisik masyarakat dan penyakit yang menyerang psikis. ìIni ada hubungannya dengan air, terutama dengan masalah penataan lingkungan dan sanitasi. Karena itu, ada suatu langkah yang dilakukan oleh PU yaitu pemenfaatan dan pendayagunaan sumber daya air secara maksimal, pelestarian dan pengendalian daya rusak air, katanya.
Sementara itu, Kepala Balai Wilayah Sungai Papua, Matius Babba mengatakan, kesadaran masyarakat untuk menjaga sumber daya air masih jauh dari harapan, padahal masalah air ini sangat tergantung kepada masyarakat, misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan dan seterusnya. Sedangkan Kepala Bidang Sosial Budaya Bappeda Provinsi Papua, Rika Monim menyatakan, dari hasil Turkam lalu, sebagian besar kampung mempunyai masalah dengan air bersih. Karena itu, titik berat pembangunan infrastruktur adalah di bidang air bersih. ìSarana jalan memang penting, tetapi air bersih jauh lebih penting,î tandasnya.Terkait Hari Air Se-Dunia ke-16 itu jatuh 22 Maret lalu, Gading Butar-Butar menjelaskan, karena pada 22 Maret lalu di Papua dinyatakan hari libur, sehingga untuk peringatan ini puncaknya akan dilakukan 29 Maret di Sentani, yaitu penanaman pohon di daerah Pos 7 Sentani, dimana dalam kegiatan ini selain melibatkan PDAM, Dinas PU Provinsi, Bappeda Provinsi, dan Balai Wilayah Sungai Papua, juga melibatkan Unicef, WWF, anak sekolah dan masyarakat setempat. (fud)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP