Timika, Sejumlah Pemerintah Daerah di Papua menyatakan ketarikannya untuk memanfaatkan tailing (pasir sisa tambang/sirsat) PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk konstruksi jalan raya dan lainnya.
Budi Lationo, Direktur PT Politel Beton Rekayasa (Polibes) yang dipercayakan LAPI ITB untuk melakukan penelitian tailing PTFI kepada Papua Pos mengaku pihaknya telah menandatangani kontrak kerjasama dengan sejumlah Pemda di Papua dan juga banyak kabupaten lainnya yang melirik penggunaan bahan tailing untuk mengerjakan jalan dan konstruksi dan sarana infrastruktur lainnya.
Menurut Budi pihaknya mendapat pesanan dari Pemda Asmat, Jayapura, Mappi dan Merauke untuk mengirim tailing kesana. Khusus dengan Pemda Merauke, kami diminta mengerjakan jalan darat sepanjang 360 km dengan menggunakan konstruksi beton tailing “ kata Budiono.
Dia mempertanyakan membengkaknya harga harga pembangunan jalan yang menggunakan konstruksi beton tailing. Kalau harga konstruksi beton tailing yang lebih mahal justru dipertanyakan. Sesungguhnya konstruksi tailing itu jauh lebih irit dari sis biaya dan dari sisi daya tahan justru lebih lama jika dibandingkan dengan konstruksi aspal atau hotmix”, ungkap Budi. Menurut Budi, ongkos jalan dari konstruksi beton bahan tailing di Timika jauh hemat 30 persen dibanding jalan konstruksi hotmix.