Sorong, Kegiatan eksploitasi di Pulau Kawei, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat dikhawatirkan akan dapat merusak habitat terumbu karang dan sangat disayangkan bila terus dieksploitasi karena di kawasan tersebut terdapat 70 persen terumbu karang dilindungi.
“ Menurut penelitian para ahli kelautan international, dikawasan kepala burung cenderawasih papua barat termasuk Pulau Kawei merupakan jantung terumbu karang dunia, dimana dikawasan tersebut tumbuh dengan subur 70 persen jenis terumbu karang dunia” kata Manajer Senior CII (Conservation International Indonesia) Alberth Nebore kepada wartawan di Sorong, akhir pekan lalu.
Ia mengatakan dikawasan kepala burung Cenderawasih termasuk Nabire, Kaimana, Fak-Fak, Pulau Wai Sai dan Pulau Kawei di Wilayah Kabupaten Raja Ampat terdapat 70 persen jenis terumbu karang kelas dunia. “Artinya, jenis terumbu karang di
Menurut dia, jika eksploitasi itu terus dilakukan, dikhawatirkan
Ia berharap, Pemerintah Kabupaten Raja Ampat dalam upaya meningkatkan pendapatan asli daerah hendaknya jangan terlalu banyak mengeksploitasi daratan termasuk hutan yang ada. “Yang lebih cocok untuk meningkatkan pendapatan asli daerah dan sekaligus untuk memperbaiki ekonomi masyarakat Raja Ampat adalah sektor pariwisata dan kelautan”, katanya. Menurut dia pembangunan sktor pariwisata dan kelautan akan lebih banyak bermanfaat bagi ekonomi masyarakat, artinya untuk pembangunan di kabupaten Raja Ampat ini perlu pembangunan ekonomi yang mempertimbangkan ekologi lingkungan.
“Hutan tropis yang ada di
Ia mengatakan , wilayah kabupaten Raja Ampat terdapat 6.000 pulau, baik kecil maupun besar dan 50 persen kawasannya dipisahkan oleh laut sehingga pembangunan dimasa mendatang harus berwawasan lingkungan dengan mengembangkan pariwisata hutan dan laut.