(www.suarapembaruan.com, 27-03-2008)
[JAKARTA] Sebanyak 24 kapal nelayan asing asal Taiwan berbobot 200 gross ton (GT) sampai 2.000 GT ditangkap di perairan Arufuru, Papua. Kapal dan sekitar 400 anak buah kapal (ABK) yang antara lain berkebangsaan Taiwan, Thailand, dan Indonesia saat ini masih diperiksa di Pelabuhan Timika.
Direktur Kapal Pengawas Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) Willem Gaspersz, kepada SP, di Jakarta, Kamis (27/3), mengungkapkan, dua kapal pengangkut yang berbobot sekitar 2.000 GT bisa menampung puluhan ribu ton ikan dalam palka-palka yang dilengkapi mesin pendingin.
Selain menangkap, mengangkut, dan memindahkan ikan tanpa izin atau di luar fishing ground, kapal-kapal itu juga menyelundupkan bahan bakar minyak (BBM) solar sebanyak 30.000 liter untuk ditukar dengan hasil tangkapan ikan di kawasan Laut Arafuru.
Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi DKP Soen'an H Poernomo menjelaskan, kapal dan awaknya saat ini sedang disidik oleh petugas terkait, termasuk dari Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla) yang sudah berada di Timika. Kapal-kapal itu ditangkap oleh kapal pengawas DKP bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut (AL) dan Polair setempat.
Menurut Soen'an, sejumlah kawasan perairan Indonesia yang rawan penyelundupan BBM dan pencurian ikan antara lain di Laut Arafuru, Laut Sulawesi, dan Natuna di Kepulauan Riau. Pihaknya meminta kerja sama pengawasan ditingkatkan agar praktik penyelundupan BBM dan pencurian ikan bisa dikurangi. [S-26].
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP