(www.radarsorong, 28-03-2008)
KAIMANA- Dinas Pertanian dan Peternakan, sejak Kamis (27/3) kemarin mengambil sample atau contoh darah ternak unggas di 4 titik wilayah Kota Kaimana dan sekitarnya. Tindakan ini untuk mengantisipasi masuknya penyakit menular flu burung di wilayah Kabupaten Kaimana. Ternak unggas yang diambil sampel darahnya yakni ayam, itik dan burung merpati. Demikian Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kaimana Bosco Werbal kepada Kaimana Pos kemarin usai melakukan kegiatan pengambilan sampel darah tersebut di wilayah Bumsur Dalam Kaimana. Selain wilayah Bumsur Dalam, pihaknya juga melakukan pengambilan sample darah di tuiga tempat lainnya yakni Krooy, Kampung Trikora dan Kampung Coa.Bosco lebih lanjut menjelaskan, pengambilan sampel darah yang dilakukan pihaknya bekerjasama dengan Stasiun Karantina Hewan Kelas II Timika. Jadi kegiatan pengambilan sampel darah yang dilakukan saat ini merupakan kegiatan rutin setiap tiga bulan lamanya. Tujuannya adalah mengantisipasi penyakit flu burung ke wilayah Kaimana. “Memang berdasarkan data 3 bulan sebelumnya, Kaimana masih bebas dari penyakit tersebut,” terang Bosco lagi.Dijelaskan pula, sampel darah ternak unggas yang diambil pihaknya saat ini akan dibawa dan diperiksa oleh Stasiun Karantina Hewan Kelas II Timika ke Balai Penelitian Penyakit Hewan Menular di Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan. “Jika sudah ada hasilnya akan kita sampaikan. Paling lama sebulan, kita akan sampaikan kepada pers untuk dipublikasikan,” jawab Bosco ketika disinggung soal batas waktu hasil tersebut.
Disinggung lagi soal jika pada saat terima hasil tersebut, ternyata terdeteksi ada hewan yang terjangkit, kata dia, terpaksa kita lakukan berbagai cara. Salah satunya adalah membasmi unggas di wilayah tersebut serta melakukan penyemprotan di sejumlah wilayah ternak yang bersangkutan. Hal ini dimaksudkan agar tidak mudah terjangkit. “Tetapi saya yakin tidak akan ada seperti itu, karena rutin setiap tiga bulan kita ambil sampel darah. Ini sesuai kebijakan Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi agar menjadikan Provinsi Papua Barat bebas flu burung,” terang Bosco lagi.Untuk itu, kepada warga masyarakat Kaimana, diingatkan agar jika terjadi kematian pada unggas tanpa sebab agar segera melaporkannya kepada pihak Dinas Pertanian dan Peternakan. “Sebab mencegah lebih baik dari pada mengobati. Untuk itu, sebelum penyebarannya meluas agar warga bisa melaporkannya kepada kami, dan kami akan siap tindaklanjuti,” terang Bosco lagi.(ani)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP