( Suara Pembaruan, Rabu 01 Maret 2006 )
Untuk pertama kalinya virus flu burung ditemukan pada bangkai seekor kucing piaraan di Jerman. Penemuan yang cukup mengagetkan itu terjadi di Pulau Ruegen. Para pakar pada sebuah institut kesehatan hewan di Pulau Ruegen, Selasa (28/2), mengatakan, kucing tersebut ditemukan terkapar mati di sebuah tempat di Pulau Ruegen, Jerman Utara, tempat puluhan ekor unggas liar telah mati dan terjangkit virus H5N1 beberapa waktu lalu.
"Kucing itu ditemukan mati akhir pekan lalu di Pulau Ruegen. Di tempat yang sama, lebih dari 100 ekor unggas sudah diperiksa dan ternyata semuanya positif flu burung," kata Thomas Mettenleiter, Kepala Institut Friedrich Loeffler Jerman.
Walau telah menular ke kucing, Mettenleiter mengatakan, bagaimana pun virus tersebut belum dikategorikan berbahaya untuk manusia, karena sampai saat ini belum ada kasus yang menjelaskan bahwa virus tersebut bisa menular dari kucing ke manusia.
Maria Cheng dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa, Selasa, mengatakan, bagaimana pun belum ada informasi tentang bagaimana virus itu berpindah dari burung ke kucing. Maria mengaku punya catatan, seekor macan dan seekor harimau di Thailand pernah terinfeksi setelah memakan bangkai ayam yang mati akibat virus N5H1. Peristiwa itu terjadi tahun 2003 dan 2004.
Sementara itu, para pejabat kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sangat risau dan cemas dengan penemuan dan perkembangan penularan virus flu burung tersebut. Apalagi, virus yang mematikan itu berkembang sangat cepat di daratan Eropa. Hingga saat ini, virus tersebut sudah menyebar ke Bavaria dan empat negara bagian lain di Jerman.
Virus yang sama juga ditemukan di Swedia. Menurut Kementerian Pertanian Swedia, virus flu burung telah menjangkiti burung liar di wilayah Oskarshamn, tenggara Swedia. Namun belum jelas apakah flu burung di Swedia juga dari jenis yang sama dengan di negara-negara lain. Menurut WHO, virus berbahaya itu sudah menyebar ke 17 negara. Pada Selasa kemarin, Ethiopia mengaku, ribuan ayam di wilayah selatan negara itu tiba-tiba mati akibat terserang virus flu burung. (AP/BBC/L-8)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP