(Republika, 01 Maret 2006 )
Green Peace menemukan kian tingginya kecenderungan degradasi hutan di Provinsi Papua. Hal ini dikhawatirkan berdampak negatif pada manusia dan lingkungan fisik lainnya. Manajer Paradise Forest Compaign Green Peace Papua, Abner Korwa, mengatakan di Papua perlu dikampanyekan kelestarian lingkungan seperti yang dilakukan di Pulau Salomon, Pasifik Selatan. Di Salomon, bertahun-tahun Green Peace melakukan kampanye dan penyuluhan.
Sekarang di Salomon tidak ada hak pengusahaan hutan (HPH). Masyarakat setempat yang menebang sendiri pohon-pohon, sementara kayu-kayu tebangan itu dipasarkan kepada perusahaan yang ditunjuk oleh pemerintah. ''Kita harapkan Papua ke depan seperti Salomon. Masyarakat yang menjaga dan mengelola sendiri hutannya guna menghindari kehadiran HPH yang membuat kecenderungan degradasi hutan semakin meningkat,'' ucap Korwa.
Menurut Korwa, degradasi hutan itu meningkat karena kehadiran perusahaan HPH. ''Papua masih bersyukur karena belum terjadi bencana banjir dan longsor, sementara di Pulau Jawa, Sumatra dan Sulawesi telah terjadi bencana banjir. Manado, Sulawesi Utara, belum lama ini terjadi banjir yang mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia diterjang banjir. Papua masih menunggu waktu datangnya bencana,'' kata Korwa, Senin (27/8).
Selain itu, semakin marak pula penggunaan bahan peledak (potasium) di Papua bagian selatan, seperti Kepulauan Raja Ampat, Irian Jaya Barat yang mengakibatkan biota laut rusak berat. Mengantisipasi perusakan hutan yang semakin parah, Green Peace melalui program Paradise Forest Compaign melakukan kampanye lingkungan. Seruannya, agar kelestarian lingkungan hidup yang menjadi sumber oksigen bagi kehidupan manusia diperhatikan. Apalagi, Papua selama ini menyuplai oksigen bagi miliaran jiwa manusia di belahan dunia. (ant )
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP