( Cenderawasih Pos, Selasa 14 Maret 2006 )
Bencana banjir yang menimpa warga Koya Barat, Sabtu (11/ 3), langsung disikapi pemerintah provinsi. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Papua, Ir Adwin Ratulangi Ichwan mengatakan, pemerintah provinsi melalui Dinas Pekerjaan Umum tengah memikirkan penanganan banjir tersebut.
Dikatakan, penanganan banjir tersebut akan dilakukan dengan dua cara. Pertama secara darurat dan yang kedua penanganan jangka panjang. Penanganan pertama, bagaimana secepatnya dilakukan perbaikan terhadap jebolnya sungai Tami tersebut serta pengerukan-pengerukan terhadap sejumlah drainase dan bendungan Tami.
"Kita lakukan antisipasi jebol atau peluapan dari Sungai Tami dan bagaimana penanganan saluran=-saluran yang ada. Kami berupaya melakukan langkah-langkah pengamanan yang baik sehingga tidak terulang lagi,"ungkapnya kepada wartawan di bendungan Muara Tami, Senin (13/3) kemarin.
Diungkapkan, untuk masalah teknis penanganan tersebut, pihaknya akan mengadakan koordinasi dengan pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura guna membicarakan semua persiapan dan rencana penaganannya. Dan direncanakan, hari ini, akan diadakan pembicaraan dengan Pemkot Jayapura.
Sedangkan penanganan kedua adalah melakukan kajian-kajian, yang secara komprehensif (menyeluruh) dengan maksud agar ke depan, titik-titik rawan mana saja yang dilakukan penanganan secara tepat serta daerah mana saja yang tidak boleh diganggu (dibuat lahan kebun) oleh masyarakat setempat.
"Kita sedang mengkaji masalah tersebut dan untuk ke depanya akan dilakukan penanganan jangka panjang secara bertahap dengan berbagai pembangunan penanganan. Kita mau lihat ke depannya, hasil penanganannya seperti apa, itu perlu hitungan sendiri,"imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Distrik Muara Tami, Alfred Felle, S.Sos mengatakan, persoalan banjir itu, sebenarnya diakibatkan oleh penumpukan berbagai material alam yaitu batu, lumpur, batang kayu dan yang lainya di bendungan Muara Tami serta sejumlah saluran primer, sekunder, tertier, dan quartir, yang selama ini tidak dipelihara secara baik oleh instansi teknis pengelola dalam hal ini, Dinas PU Provinsi.
Sekadar diketahui, Walikota Jayapura, Drs. MR Kambu, M.Si, bersama rombongan kembali meninjau lokasi banjir, kemarin. Pada kesempatan itu, Walikota Jayapura melakukan koordinasi dengan pihak Dinas PU Provinsi untuk melakukan pertemuan pada hari ini (Selasa, 14/3) untuk mencari alternatif penanganan yang terbaik.
Sementara itu, meringankan beban para koban banjir, berbagai kalangan terus memberikan bantuannya, baik secara perorangan maupun secara kelompok (kelompok lembaga formal maupun lembaga non formal). Kepala Dinas Sosial Kota Jayapura, Drs 1 Wayan Sura, MM mengatakan, pihaknya masih melakukan penanganan berupa bantuan sembilan bahan pokok (Sembako) serta air bersih.
Bantuan yang diberikan dari Dinas Sosial tersebut antara lain beras 2 ton, mie 50 karton, sambal botol 10 karton, kecap 10 karton, sauris 10 karton, minyak goreng 10 karton, gula pasir 50 kilogram, daun teh 20 bungkus (1 pak), coky 20 bungkus, minyak tanah 80 liter.
"Mudah-mudahan bisa membantu warga yang menjadi korban. Saya minta agar tidak terlalu berharap kepada bantuan,"ungkapnya kepada wartawan di Kantor ( Walikota, Senin, (13/3) kemarin. Dijelaskannya, langkah-langkah yang berikutnya diambil oleh pihaknya, menganjurkan kepada warga untuk kembali ke rumahnya, setelah itu, pihaknya mengambil data-data mengenai berapa kerugian material yang diderita oleh warga tersebut.
Dari hasil pcndataan tersebut, kata dia, pihaknya kemudian akan melaporkannya kepada walikota untuk ditindaklanjutinya. Kepala Kelurahan Koya Barat, Supriyanto mengatakan, sampai saat ini, bantuan yang terus berdatangan itu berasal dari Batalyon 751 Kompi E Skamto, Majelis Taklim Koya Barat, DWP PKS Kota Jayapura serta Lantamal dan lainnya. (nls/mud)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP