( Papua Pos, Kamis 15 Maret 2006 )
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Keerom, Ir. James Simamora, M.MT mengatakan bahwa banjir yarig terjadi di kabupaten Keerom bukan hanya kali ini terjadi, tetapi banjir ini selalu terjadi setiap tahun. Untuk itu, sudah sepatutnya dilakukan kajian secara menyeluruh untuk mencegah terjadinya banjir yang lebih dahasyat dikemudianr hari dan pembuatan master plan pengendalian banjir dikabupaten Keerom.
Oleh karena itu, perlu dilakukan persamaan persepsi antara 3 stakeholder yakni pemkot Jayapura, pemkab Keerom dan pemda provinsi Papua dan harus ada kajian secara menyeluruh sungai yang mengalir kebendungan Tami. "Untuk jangka pendek perlu segera dilakukan pengerukan sungai-sungai dan pembangunan drainase, saluran-saluran irigasi dan pembuatan tanggul-tanggul,"kata Simamora saat berbincang-bincang dengan Papua Pos usai pelantikan sekda kabupaten Keerom di Aula kantor Bupati Keerom, Selasa (14/3).
Hanya saja kata dia bagian-bagian mana yang akan ditangani harus ada sinkronisasi PU provinsi dalam hal ini binsubdin pengairan dan irigasi yakni perbaikan dranase yang terletak diDistrik Skamnto. Untuk tahun 2006 kita akan prioritaskan penanggulangan secara terpadu.
Disamping itu, perlu juga dibuat master plan pengendalian banjir di kabupaten Keerom yang harus mengacu ke rencana umum tata ruang kabupaten Keerom. Rencana ini harus segera dibuat dan tahun ini harus segera selesai, setelah itu baru dibuat master plan. "Mudah-mudahan hal ini bisa terlaksana tahun 2006 melalui anggaran biaya tambahan (ABT) sehingga pembuatan master plan ini bisa terlaksana," ujarnya
Bahkan saran dari Departemen PU pusat telah menyatakan harus segera dibuat master plan pengendalian banjir dan master plan air minum di setiap kabupaten, termasuk di kabupaten Keerom. **
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP