( Cenderawasih Pos, Senin 13 maret 2006 )
Hujan sehari penuh yang menguyur Kabupaten Keerom Jumat (10/2) kemarin, mengakibatkan sejumlah daerah banjir. Dari beberapa daerah itu, daerah Arso VII merupakan yang paling parah terkena dampak banjir tersebut. Sebab hampir semua rumah pendudukyangjumlahnya mencapai 60-an rumah itu, terendam air. Tidak itu saja, akibat banjir itu, beberapa hasil tanamam milik warga yang siap panen seperti, semangka dan sayuran sawi akhirnya tidak bisa dipanen, karena kondisinya busuk tergenang air.
Salah seorang warga Arso VII Misiran saat ditemui Cenderawasih Pos mengungkapkan, banjir yang terjadi di wilayahnya itu merupakan kiriman air dari daerah selatan seperti Arso 6, 12 dan dari Muara Tami. Banjir yang terjadi di daerahnya itu menurut Misiran kerap kali terjadi, bahkan untuk bulan Maret ini merupakan banjir yang kedua kalinya.
"Memang banjir yang terjadi di daerah ini sudah beberapa kali terjadi apabila hujan turun satu hari penuh. Kalau dibandingkan dengan lain, Arso VII ini letaknya paling rendah, sehingg kalau hujan turun semua-semua air mengalirnya ke daerah sini,"katanya Sabtu (11/2) kemarin.
Sementara itu menurut Ketua RW Arso VII Mispan, untuk menghindari terjadinya banjir, berbagai upaya telah dilakukan warga seperti memperluas dan memperdalam drainisi (saluran air), tapi upaya itu belum juga berhasil. Sebab, setiap kali hujan turun, air yang mengalir ke daerah Arso VII tetap saja besar dan saluran air tetap meluap.
"Yang pasti kalau kondisinya seperti ini terus, kehidupan warga akan bertambah semakin sulit, karena banyak hasil perkebunan maupun pertaniannya gagal panen. Karena itu, kami mengharapkan perhatian serius pemerintah kabupaten Keerom, agar kondisi seperti ini tidak terus-terusan terjadi di daerah kami," harapnya.
Sementara itu dari pantauan Cenderawasih Pos dilapangan, kondisi banjir itu tidak saja mengenai rumah penduduk,melainkan juga sejumlah sekolah, tempat ibadah dan juga sejumlah jalan. Akibatnya, ketika kendaraan melewati jalan tersebut, banyak kendaraan roda dua maupun empat mogok, karena mesinya terkena air.
Yang menyedihkan akibat banjir itu, banyak alat-alat elektronik milik warga seperti TV, radio dan Kulkas rusak. Mereka juga harus mengevakuasi, sejumlah barang-barang perabotnya ke tempat-tempat yang lebih aman. (mud)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP