( Papua Pos, Rabu 22 Maret 2006 )
Untuk mencegah masuknya virus flu burung ke kabupaten Biak Numfor dari daerah lain di Indonesia, seperti Makassar, Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Biak Numfor baru dapat melakukan penyuluhan di tingkat pengusaha (pemasok barang makanan asal hewani-red).
Memusnahkan sejumlah barang makanan asal hewani yang tidak mcmiliki dokumen lengkap. Dan di tahun 2006 ini, Disnak itu akan melakukan penyuluhan sampai ditingkat peternak ayam kampung yang berjumlahnya sekitar 50 ribu orang.
Sedangkan untuk tindakan pemberian vaksin, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Biak Numfor, Absalom Rumkorem, S.Pt mengkui bahwa hingga kini pihaknya belum berani melakukannya. "Kita belum berani lakukan tindakan vaksinasi, utamanya terhadap unggas, karena kita khawatir pelaksanaannya tidak sesuai dengan petunjuk. Apabila tidak sesuai dengan petunjuk maka vaksin itu bisa menyebar menjadi virus,"kata Absalom Rumkorem, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (21/3) kemarin.
Selain itu, lanjut Absalom Rumkorem, tindakan pemberian vaksin ini belum dapat dilakukan di Biak, karena secara keseluruhan di Propinsi Papua ini belum ada virus flu burung yang masuk. "Memang, seperti di Biak, ada sejumlah ayam yang mati mendadak. Namun, jumlahnya tidak signifikan. Dan masyarakat tidak perlu khawatir, karena kematian mendadak itu disebabkan ND (newcasle deaseas) atau tetelo dan bukan karena virus flu burung, "kata Absalom Rumkorem. Selain itu, lanjut Absalom Rumkorem, berdasarkan pantauan tim satgas di lapangan, juga belum temukannnya ada kematian ternak yang disebabkan virus flu burung.
Kemudian, kata Absalom Rumkorem, kalau ada masyarakat yang datang ke dinas peternakan dan memeriksakan kesehatan hewannya, juga belum ditemukan adanya gejala dan indikasi virus flu burung, secara keseluruhan di kabupaten Biak Numfor.**
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP