( Cenderawasih Pos, Rabu 15 Maret 2006 )
Dengan misi melindungi hutan-hutan paradise, hutan alam di Asia Pasifik dari penebangan ilegal dan perusak lingkungan, Kapal Greenpeace Rainbow Warrior, berlayar ke Provinsi Papua dari berlabuh di pelabuhan layapura, Selasa (14/3), kemarin. Selain itu, Greenpeace juga meluncurkan program ekoforestri di Papua
Ini merupakan program pengolahan hutan berbasis masyarakat sebagai alternatif dari penebangan industriar yang berskala besar. Direktur Eksekutif Greenpeace AsiaTenggara, Emmy Hafidz mengatakan, kedatangan ini pada dasarnya untuk menyelamatkan hutan-hutan di Papua.
Hutan ini ternaasuk salah satu hutan surga dan merupakan hutan dunia yang harus dilestarikan keberadaannya. "Semoga kedatangan kami ke sini dapat memulihkan keadaan hulan di Papua. Kami memang mempunyai kritik.yang keras mengenai masalah kelestarian hutan tapi kami tidak mengorganisir perang untuk melakukan demo,"katanya saat mengawali sambutannya.
Menurutnya, Greenpeace mengimbau para pemerintah negara-negara produsen seperti Indonesia dan negara-negara konsumen seperti China, Jepang, AS dan anggota Uni Eropa untuk memberlakukan aturan ketat demi menentang penebangan ilegal dan merusak serta membentuk jaringan wilayah lindung di seantero dunia yang diiringi dengan penegakan hukum dan pengelolaan yang efektif.
Pada kesempatan yang sama, kapten kapal Rainbow Warrior, Derek Nicolas mengatakan kapal ini membawa 16 orang crew yang terdiri dari 11 kewarganegaraan. Dan kapal ini merupakan kapal Greenpeace yang paling terkcnal karena pendahulunya tenggelam di prairan Selandia Baru pada 1985 setelah badan rahasia Perancis menanam dua bom di atas kapal tersebut.
Derek Nicolas menambahkan, kampanye-kampanye yang pernah dilakukan oleh kapal ini antara lain, menelusuri perairan Eropa untuk membantu melindungi hutan-hutan alam asli, mendokumentasikan potensi dampak perubahan iklim pada terumbu karang di laut Timor dan Pasifik dan masih banyak lainnya.
Sekadar untuk diketahui, kapal ini mulai merapat di Pelabuhan Jayapura pukul 10.15 WIT. Kedatangan kapal ini mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan, mulai dari pemerintah provinsi, kota/kabupaten, DPRP, DPRD kota, MRP dan lainnya, buktinya pada saat para crew kapal turun di pelabuhan, mereka mendapat sambutan dengan tarian adat suku Kayu Pulau, pada kesempatan itu juga diberikan cinderamata berupa noken dan topi adat dari kepala Suku Sentani Philip Deda kepada kapten kapal Rainbow Warrior.
Sebelum kedatangan kapal tersebut, telah dilakukan lomba karya tulis ilmiah tentang hutan yang diikuti 41 pelajar, dimana. pemenang juara pertamanya tidak ada karena tidak ada yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, untuk juara 2 diraih Fransiscus Samay siswa SMP di Merauke dan juara 3 Andrew R dari SMAN 5 Jayapura. (api)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP