(www.cenderawasihpos.com, Senin 30 Juli 2007)
SARMI-Saat ini Bupati Sarmi, Drs Eduard Fonataba MM, sudah sedikit beranapas lega dengan programnya ''GERBANG SARMIKU'', khususnya untuk gerakan menanam pohon coklat (Kakao). Sebab baru sekitar dua tahun, dari target 8000 KK, sedikitnya sudah ada 5000-an KK yang sudah menanam coklat. Sekadar mengingatkan, Kabupaten Sarmi merupakan salah satu daerah otonom di Provinsi Papua yang memiliki potensi sumberdaya alam yang melimpah.
Sebagai daerah yang baru terbentuk menjadi kabupaten difinitif dua tahun silam, maka perlu dilakukan berbagai kiat dan terobosan untum membangun potensi yang tersedia menjadi berbagai bahan produk ekonomi unggulan, baik dalam bentuk produk setengah jadi mapun produk jadi, sehingga dapat dijadikan sumber pendapatan daerah dan masyarakat.Dengan melihat potensi sumberdaya alm yang dimilki oleh Kabupaten Sarmi, baik yang ada di daratan, pesisi pantau dan laut, maka Pemkab sarmi menetapkan strategi dan kebijakan untuk ,engolah dan mendayagunakan potensi yang ada bagi peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.Dan seperti yang telah kita ketahui bersama, strategi dan kebijakan yang ditempuh Pemkab Sarmi adalah dikemas dalam suatu bentuk ''GERBANG SARMIKU'' yakni gerakan pengembangan pemberdayaan masyarakat Kabupaten Sarmi.
''GERBANG SARMIKU'', tidak hanya sekadar menjadi program yang semata-mata hnya didorong oleh Pemkab Sarmi, tetapi program ini akan menjadi bagian dari aktivitas masyarakt Kabupaten Sarmi secara mandiri dalam mengenbangkan berbagai kegiatan ekonomi dan social untuk peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan masayarakat.Berdasarkan evaluasi dan pengamatan terhadap potensi sumberdaya unggulan di daerah Kabupaten sarnmi yang selama ini telah dikenal dan dikelola oleh masyarakat, maka yang menjadi focus dalam GERBANG SARMIKU adalah pengembangan coklat (Kakao), pembuatan minyak kelapa, pembuatan ikan asin.Satu hal yang menggembirakan, ternyata program pengembangan coklat di sarmi mendekati berhasail. Program gerakan menanam coklat per KK minimal 500 pohon, mulai menunjukkan tanda-tanda yang menggembirakan. Sebab dari target 8000 (Delapan Ribu) KK (Kepala Keluarga), laporan yang telah masuk saat ini sedikitnya sudah mencapai angka 5000-an KK.
''Ini perkembangan yang menggembirakan. Berjalan kurang lebih dua tahun, target kita hampir terpenuhi. Tinggal 3000 KK lagi yang harus terus kita motivasi untuk membuka lahan dan menam bibit pohon kakao,''kata Bupati Sarmi Drs Eduard Fonataba MM.Yang lebih menggembirakan, penaman kakao ini sudah hampir merata di setiap distrik, seperti di Distrik Sarmi, Distrik pantai Timur dan distrik-distrik yang lain.''Sesuai kebijakan Pemerintah Kabupaten sarmi setiap rumah tangga mendapatkan bibit kakao yang cukup sekaligus pembinaan, sehingga kedepan sarmi menjadi daerah penghasil kakao. Dengan demikian, secara bertahap kesejahteraan penduduk akan terus meningkat seiring dengan peningkatan pendapatan penduduk,''jelas bupati.Karena itu sejak awal, Pemkab Sarmi melalui dinas terkait, selalu menseponsori atau mengkampanyekan menanam kakao tersebut. Dalam menyeponsori masyarakat tersebut, Pemkab memberikan bantuan berupa bibit kakao, bantuan berupa peralatan pertanian dan mesin senso untuk membuka lahannya.(jko)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP