(Majalah Tropika Musim Panen (Edisi April-Juni Vol 11 No 2, 2007)
Kawasan laut Kabupaten Kaimana, Papua Barat memiliki keanekaragaman hayati laut yang sangat penting di dunia. Penelitian yang dilakukan oleh tim Conservation International tahun 2006 membuktikan hal ini (lihat TROPIKA Oktober-Desember Vol 10(4) 2006). Kabupaten ini memiliki ekosistem laut yang unik dengan spesies endemik seperti hiu berjalan (walking shark) serta tempat pemijahan beberapa jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomis penting.
Selain itu, kawasan ini juga mempunyai pemandangan keindahan laut yang sangat menakjubkan. Misalnya keindahan landscape di Teluk Triton dan kawasan pantai yang lainnya.
Oleh karena itu, perlu dipikirkan untuk melindungi kawasan ini sebagai "tabungan" stok perikanan di masa yang akan datang. Oleh sebab itu, tanggal 30 April 2007, CI bekerjasama dengan Direktorat Kawasan Taman Nasional Laut, Direktorat Jenderal Kawasan Pesisir dan Pulau Pulau Keci (KP3K), Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP), mengadakan sebuah lokakarya bertempat di Kaimana.
Pertemuan tersebut mengusung tema "Pembangunan Kawasan Konservasi Laut di Kabupaten Kaimana, Papua Barat". Lokakarya ini dihadiri lebih kurang 100 orang peserta dari dinas-dinas terkait: Pemerintah Daerah Kaimana, serta masyarakat dari enam kampung yang berada di Teluk Triton yang diwakili oleh kepala desa, ketua adat, tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh perempuan. Enam perwakilan masyarakat kampung yang hadar antara lain dari Kampung Lobo, Maimai, Namatota, Kawaka, Lumira dan Kampung Futa.
Menurut Ketut Sarjana Putra, pertemuan ini juga membahas tentang rencana pembangunan Kawasan Konservasi Laut Daerah di kabupaten Kaimana. "Langkah ini memerlukan proses yang melibatkan semua pihak," kata Ketut. "Manfaatnya tidak akan segera dirasakan "keesokan" harinya begitu KKLD ditetapkan di kabupaten ini."
Lokakarya ini dibuka oleh Bupati Kaimana,Hasan Ahmad,MSi. Dalam sambutannya Bupati menyatakan pengelolaan sumberdaya alam, termasuk sumberdaya laut, di kabupaten ini harus memberikan manfaat bagi masyarakat setempat. Bupati menekankan agar kerusakan yang terjadi didaratan baik karena illegal logging maupun tambang, seharusnya menjadi pelajaran agar tidak terulang di laut.
Direktur KTNL Yaya Mulyana, memaparkan pula tentang kebijakan departemennya dalam pengembangan Kawasan Konservasil Laut Daerah di Indonesia. Disebutkan adanya UU No. 31 tahun 2004 yang memberi ruang kepada daerah untuk mengelola sebagian wilayah lautnya menjadi kawasan konservasi. Disamping itu, kata dia "Pada tahun 2010 Indonesia telah berkomitmen untuk membangun KKL menjadi 10 juta ha," Maka dengan komitmen ini Yaya Mulyana mengharapkan Kabupaten Kaimana dapat berkontribusi menyumbangkan sebagian wilayah lautnya menjadi Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD).
Lokakarnya ini mengeluarkan hasil, diantaranya menyebutkan bahwa gagasan pembentukan KKLD di Kabupaten Kaimana penting untuk dipertimbangkan dalam rangka pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan. Selanjutnya gagasan ini perlu disosialisasikan di kampung-kampung termasuk masyarakat lokal, dinas teknis terkait, dan para pihak lainnya agar gagasan ini dapat dipahami dengan baik. Selain itu lokakarnya juga merekomendasika tentang perlunya kerjasama yang baik dan pembagian peran yang jelas antara semua pihak, baik dari Pemda Kaimana, DKP, masyarakat adat, CI dan pihak-pihak terkait lainnya dalam pengembangan KKLD Kabupaten Kaimana.//Laporan Khazalie Harahap, Kaimana.
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP