(Manokwari Pos, 7 Juli 2007)
MANOKWARI-Cadangan gas mencapai 14,4 TCF (triliun kaki kubik) membuat proyek LNG Tangguh nantinya menjadi kilang gas terbesar ketiga setelah LNG Badak di Bontang Kaltim yang cadangan gasnya mencapai 37TCF dan LNG Arun di Aceh cadangan gasnya 15 TCF. Cadangan gas sebesar 14,4 TCF mampu bertahan hingga 25 tahun n dan diharapkan dapat menggantikan peran LNG Arun di Aceh yang produksinya mulai menurun.Executive Asisten LNG Tangguh BP Indonesia, Sri Kusumaningrum menjelaskan, dengan cadangan tersebut diproyeksikan tahap pertama dapatmenghasilkan gas alam cair sebesar 7,6 juta ton per tahun untuk memenuhi pasar dunia dan dalam negeri. Anggaran yang dibutuhkan hingga beroperasinya LNG Tangguh ini sebesar Rp.45 Triliun. Sedangkan pasar utama di China, Jepang serta beberapa negara lainnya.
Masalah keselamatan kerja menjadi perhatian serius pihak perusahaan. Consultan Manajer, Ian Sommevville, menyatakan, masalah keselamatan kerja sangat penting bagi karyawan dalam melaksanakan tugas. Untuk itulah diperhatikan secara baik oleh perusahaan.
Untuk proyek LNG Tangguh ini ada 2 anjungan lepas pantai yang dibangun. Kilang utama tempat proses gas alam cair di lihat dari ketinggian sangat luas arealnya, ada bangunan kantor dan perumahan tempat karyawan tinggal. "Inilah site LNG Tangguh, di sana ada tangki, train. Di sebelah kanan terlihat perkampungan Tanah Merah baru yang dibangun BP,"ujar Ningrum saat mendampingi rombongan wartawan meninjau kawasan LNG Tangguh.
Salah seorang manajer, PD Supriadi menjelaskan mengenai pembangunan train yang merupakan fasilitas untuk proses gas alam cair. Di LNG Tangguh ada 2 train yang kapasitasnya lebih besar bila dibandingkan dengan train di LNG Bontang dan LNG Arun Aceh. Masing-masing trainberkapisitas 3,8 juta ton per tahun. Tahap pertama akan diselesaikan Train 1 pada akhir 2008 nanti. Sedangkan Train II diselesaikan 6 bulan kemudian.Selain train ada tangki yang dibangun sebanyak 2 buah menjulang ke atas dengan kapasitassangat besar, mampu menampung gas alam cair 170.000 m3, juga merupakan terbesar di Indonesia. Tangki raksasa ini dirancang sedemikian rupa, ada beberapa lapisan, terbuat dari baja nikel agar mampu menahan dan menampung gas alam cair yang suhunya sangat dingin.
Bila produksi nanti, dalam seminggu harus ada 2 kapal tanker yang sandar didermaga untuk mengambil gas alam cair dari tangki.Di atas dermaga melintang beberapa pipa besar untuk mengalirkan gas alam cair dari tangki ke kapal-kapal tangker. ‘’Dalam seminggu harus ada 2 kapal tanker yang mengangkut gas untuk di kirim ke beberapa negara tujuan, termasuk dalam negeri,’’ papar Wisnu yang menjabat Manajer Area dan Building LNG Tangguh. (la ode mursidin)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP