(Manokwari Pos, Selasa 10 Juli 2007)
Salah satu pendekatan BP Indonesia pada masyarakat yakni Program Kegiatan Sosial Terpadu (ISP) yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari LNG Tangguh. Apa saja fokus program ISP di tengah masyarakat kampung yang terkena dampak langsung (DAV) tahun ini. Berikut hasil liputannya
Laporan: DANIEL DUWIT
PROYEK Tangguh LNG tahun 2007 ini terus melakukan penyelesaikan konstruksi fasilitas produksi seperti kilang dan 2 anjungan di lepaspantai serta sarana penunjang proyek berskala internasional itu juga. BP juga menggalakan dan mempercepat target ISP agar ketika produksi masyarakat di sekitar turut mendukung jalannya proyek gas alam cair itu.Basrie Kamba, Senior Manajer IPS menjelaskan, bahwa pendekatan sosial BP lewat program ISP selama ini sangat direspon positif dan mendapat tempat di hati masyarakat setempat. ISP (Integrated Social Program), yang dilaksanakan selama inidan berkelanjutan tidak menggantikan fungsi pemerintah dalam memberikan pelayanan pembangunan kepada masyarakat tapi terjalin kemitraan. "ISP akan menjadi tetangga yang baik dengan mengembangkan prinsip seperti konsultasi, pemberdayaan, partisipasi, kerjasama dan berkelanjutan dalam melakukan kegiatan sosial di tengah masyarakat di daerah teluk terutama pada kampung yang terkena dampak langsung (DAV) beroperasinya proyek Tangguh LNG," tegasnya saat memberikan informasi kepada wartawan di Base Camp BP di Babo pekan lalu.
Menurutnya, tujuan kehadiran ISP yakni membangun keterlibatan positif masyarakat serta meminimalisasi dampak sosial, menanggapi harapan dari beragam stakeholders, menyampaikan dan mewujudkan komitmen proyek agar terciptanya kesinambungan operasi yang aman. Mengelola dampak sosial sesuai komitmen BP terhadap tanggang jawab korporat, dan komitmen BP melalui AMDAL, memenuhi kebijakan ADB tentang rencana pengembangan masyarakat suku asli (IPDP).Masyarakat yang menjadi perhatian utama dalam program ISP yakni mereka yang mendiami kampung-kampung terkena dampak langsung kehadiran proyek Tangguh LNG yakni yang berdomisili di Pantai Utara dan Selatan. "Dalam melaksanakan programnya, ISP tidak jalan sendiri tapi melakukan kemitraan, dengan mitra kerja pihak ketiga. Kebayakan dari mitra kerja ISP merupakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Papua atau Indonesia dengan keahlian di bidangnya masing-masing," ujar Basrie.
Selain itu juga bermitra dengan universitas terkemuka di Papua dan Indonesia serta organisasi-organisasi Internasional lainnya. Pada tahun ini, fokus program ISP di tahun 2007, yakni Community Development (Comdav) dalam akses air bersih dan pos inap bagi orang BP ketika turun ke masyarakat.Kegiatan penyediaan sarana air bersih bagi masyarakat seperti yang dilakukan pada dua kampung di Distrik Aranday. Yakni di Kampung Ekam dan Tomu. Dimana, program air bersih dengan membuat bak penampungan air hujan bagi masing-masing keluarga di kampung tersebut.
Ketika mengunjungi kedua kampung itu, jelas terlihat masyarakat sangat kesulitan mendapatkan air bersih. Masyarakat di Ekam dan Tomu memiliki rumah panggung, bisa dikatakan rumah berlabuh. Dan air di kampung itu berwarna coklat dan tidak dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Makanya oleh ISP lewat pihak ketiga Comdevmembina masyarakat lewat pengembangan kapasitas dengan memproduksi bak penampungan air hujan dengan melibatkan partisipasi masyarakat setempat. "Ini diharapkan berkelanjutan," kata Erwin Maryoto, Manajer ISP saat berkunjung ke kampung Ekam.Sekitar ratusan bak penampungan air hujan dibuat dengan partisipasi masyarakat untuk kebutuhan kedua kampung dan di sekitarnya.
Program yang sama untuk air bersih dilakukan pula di Kampung Wariagar dan Mogotira. Menurut keterangan Basrie Kamba, disedikan tangki air. Tangki penyimpanan, penyaringan, penyimpangan setelah penyaringan dan tangki distribusi disediakan pada masing-masing kampung.Dijelaskan oleh Erwin Maryoto, BP terus menjalankan program ISP sesuai pula dengan komitmen pada Bank Dunia. Makanya berbagai pembangunan sosial utama telah dilaksanakan di kampung-kampung yang langsung terkena dampak di Teluk Bintuni dan wilayah Kepala Burung. Kegiatan pembangunan masyarakat terus berlangsung dengan baik selama triwulan pertama tahun 2007. "Kunci keberhasilan itu adalah proyek air bersih di kampung-kamupung sepanjang pantai utara Tomu, Ekam dan Taroy. Proyek air bersih juga tengah berjalan di kampung-kampung pantai selatan Tomage dan Oroweri, proyek membantu masyarakat mengebor sumur air," tuturnya.Selain itu, program ISP lainnya yang sedang ditangani pihak ketiga yakni penyelesaian pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) yang akan siap menerima murid baru pada kuartal empat tahun ini. Pendirian Yayasan Pengembangan Teluk Bintuni dan serah terima fasilitas umum dan fasilitas sosial untuk program LARAP. Disamping itu, untuk pendidikan, dilakukan penguatan sistem pendidikan dasar di kawasan Teluk, peluncuran strategi komunikasi untuk demobilisasi serta lainnya. Tak kala penting tugas ISP dalam upaya menghindari sindrom "honey-pot" (kota-kota baru dan bawaannya, arus pendatang yang tak terkontrol, dan lain-lain) ***
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP