(www.cenderawasihpos.com, Jumat 13 Juli 2007)
JAYAPURA-Permasalahan lingkungan yang selama ini terjadi di kota ini, seperti banjir, longsor, rupanya mulai diseriusi Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura. Untuk menindaklanjuti hal tersebut, Pemkot akan mengutus dua perwakilan ke Jepang pada 22-29 Juli 2007 ini. Kedua perwakilan tersebut masing-masing Ketua DPRD Kota Jayapura, Drs Theopilus Bonay, MM dan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Daerah (Bapedalda) Kota Jayapura, Drs Jan Hendrik Hamadi.Diutusnya dua perwakilan Kota Jayapura itu mengacu pada edaran Menteri Lingkungan RI No B.3811/SESMEN//LH/05/200 tertanggal 23 Mei 2007, perihal kunjungan ke Jepang. Kepala Bapedalda Kota Jayapura, Drs Jan Hendrik Hamadi saat dikonfirmasi mengatakan, ada dua hal pokok yang mereka akan dibawa pada kunjungan itu nanti. Pertama melihat bagaimana negeri Sakura itu dalam proses pembangunannya tanpa merusak lingkungan sekitarnya."Jepang dalam proses pembangunannya, ternyata ramah terhadap lingkungannya sehingga tidak ada kerusakan lingkungan akibat pembangunan itu,"katanya kepada Cenderawasih Pos di ruang kerjanya, Rabu, (11/7) kemarin.
Dengan melihat kebijakan yang digunakan pihak Jepang dalam menata lingkungannya, setidaknya menjadi catatan atau studi banding untuk diterapkan dalam menata wilayah Kota Jayapura ini ke depan. Hal kedua yang akan dibawa adalah berbagai program-program lingkungan maupun program lainnya yang ditawarkan di sana, bagi Jepang dalam melihat perkembangan lingkungan di kota itu.Program-program yang akan dijual di sana antara lain, program pemeliharaan lingkungan pasca perang dunia II, program pengangkutan dan pendeteksian sisa-sisa bahan perang yang berbahaya bagi lingkungan dan masyarakat, seperti bom, mortir dan sejenisnya yang masih aktif hingga saat ini. Program rehabilitasi kemanusiaan fisik dan mental masyarakat, akibat perang dunia kedua, antara Jepang dengan pihak Sekutu. Program inventarisasi sisa sisa peralatan perang yang bercirikan Jepang serta berbagai program lainnya.Dengan penawaran program itu, setidaknya kelak bisa tercipta suatu kerja sama antara Pemerintah Jepang dan Pemerintah RI dalam hal penanganan masalah lingkungan itu. "Dalam hubungan kerja sama itu, kami harapkan adanya bantuan bersyarat (bentuk hibah) yang diberikan Jepang bagi Kota Jayapura dalam penanganan masalah lingkungan ini,"katanya.
Hal ketiga dalam kunjungan itu ialah, melihat secara langsung manajemen pengelolaan sampah di 3 kota besar di Jepang, seperti, Tokyo, Fukoka dan Kyoto. Dan juga pihaknya akan menggali atau mempelajari bagaimana pengelolaan dan kebijakan terhadap penanganan dan pengelolaan ruang terbuka hijau. "Zat hijau daun itu kan menghasilkan oksigen yang berfungsi bagi pernapasan. Dalam hal ini menghasilkan udara yang segar bagi tubuh kita. Jadi tanam pohon itu sangat memberikan kontribusi. Jadi jangan tanam pohon sembarangan, sebab menebangnya itu gampang, namun menanamnya membutuhkan waktu yang sangat lama,"imbuhnya.(nls)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP