( Papua Pos, Sabtu 22 Juli 2006 )
Kakao merupakan salah satu komoditi andalan kabupaten Yapen Waropen, akan tetapi beberapa tahun terakhir sejumlah produksi tanaman kakao terus menurun. Salah satu penyebabnya adalah semakin banyaknya tanaman kakao yang teserang hama BPK hingga jumlah kakao yang dihasilkan terus menurun dengan kwalitas yang juga makin menurun. Salah seorang petani kakao di distrik angkaisera Gasper Samai mengakui serangan hama PBK yang terus meluas menyebabkan jumlah produksi biji kakao yang dihasilkan terus berkurang.
Diakuinya selama ini dari hasil kakao dapat membiayai kebutuhan hidup sehari-hari dan biaya sekolah anak-anaknya akan tetapi dalam dua tahun terakhir ini hasil penjualan kakao sudah tidak dapat untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya sekolah anak-anakanya karena jumlah kakao yang dihasilkan terus menurun dan kwalitasnya juga mengalami penurunan hingga harga jual di pasaran juga semakin rendah.
"Dari hasil kakao yang saya sudah tanam saya dapat memenuhi kebutuhan sehar-hari dan membiayai sekolah anak-anak dan bahkan dapat membangun rumah tetapi dua tahun terakhir ini hasil penjualan kakao hanya dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari hingga saya harus mencari tambahan untuk membiayai sekolah anak-anak," kata Gasper
Sementara ditempat terpisah salah seorang pedagang pengumpul kakao. Billi Chandra menjelaskan serangan hama yang terus meluas disebabkan adanya kelalaian dari petani sendiri yang kurang baik merawat tanaman kakaonya sehingga saat terjadinya serangan, hama dan penyakit tanaman kakao petani mengetahui lebih dini akibatnya serangan hama dan penyakit semakin meluas yang mengakibatkan jumlah produksi kakao terus menurun.
Selain kelalaian dari petani itu sendiri intansi terkait dalam hal ini dinas perkebunan juga kurang memberikan perhatian terhadap petani kakao saat hama dan penyakit tanaman muncul. 'Seharusnya PPL perkebunan senantiasa berada ditengah petani untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan cara menanggulangi serangan hama dan penyakit pada tanaman kakao"tandas Billy.
Untuk itu Billi mengharapkan agar semua pihak yang terkait baik itu aparat dinas perkebunan, petani serta pihak terkait lainnya untuk bekerja sama mengatasi serangan hama PBK agar produksi kakao dapat kembali meningkat sebab turunnya jumlah produksi kakao juga sangat berpengaruh terhadap pendapatan petani kakao yang juga mengalami penurunan.
"Petani kakao tidak boleh menyerah walau tanaman terserang hama penyakit tetapi berusaha dengan sungguh- sungguh untuk menberantas hama agar tanaman kakao dapat menghasilkan buah yang baik"ujar Billi.
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP