( Cenderawasih Pos, Selasa 11 Juli 2006 )
Meski pemerintah terus berupaya mengatasi masalah sampah di kota ini, namun tumpukan sampah-sampah tetap saja ada dimana-mana. Sebut saja menumpuknya sampah di depan Sekolah YPPK SMA Taruna Bhakti Yabansai, serta di depan Gereja Khatolik Gembala Baik Abepura.
Dari pantauan Cenderawasih Pos selamal jam lebih (Mulai pukul, 9.30 WIT), pada dua lokasi itu, pertama di SMA Taruna Bhakti, terlihat sampah berjejer mengikuti jalur jalan. Bahkan akibat banyaknya tumpukan sampah, menyebabkan ada sebagian sampah yang mulai jatuh ke dalam saluran.
Sedangkan sampah yang berada di Gereja Gembala Baik Abepura, kondisinya juga hampir sama. Dimana sampah-sampah yang tertimbun dalam bak kontainer sampah itu kapasitasnya tidak lagi mampu untuk memuat sampah-sampah yang ada, sehingga ada juga sebagian sampah yang ditumpukan di pinggir bak kontainer tersebut.
Salah seorang warga Ruter's Homers, SE, menuturkan, melihat persoalan yang terjadi itu, tidak lain disebabkan ketidakproaktifnya warga di lingkungan bersangkutan dan para petugas kebersihan dalam menyikapi permasalahan itu, sehingga akibatnya sampah menumpuk pada siang hari.
"Untuk tempat pembuangan sampah sementara (TPS) di depan SMA Taruna Bhakti ini, tempatnya kurang strategis, dan sangat tidak nyaman untuk dilihat,"ungkap alumni Fakultas Ekonomi Uncen ini kepada Cenderawasih Pos, di lokasi TPS Perumnas 2 Kelurahan Yabansai, Senin (10/7) kemarin.
Dikatakan demikian, karena lokasi TPS, baik depan Sekolah YPPK SMA Taruna Bhakti Yabansai, maupun di depan Gereja Khatolik Gembala Baik Abepura, merupakan jalan utama yang dilalui hampir seluruh masyarakat Kota Jayapura, apalagi jika dilihat jalan itulah satu-satu jalan penghubung ke setiap sekolah maupun ke pergurnan tinggi yang ada.
Kata dia tumpukan sampah tersebut bisa saja mengganggu aktivitas kota. Dalam hal ini karena sampah juga bisa menumpuk di jalan raya yang mana dapat mengganggu aktivitas lalulintas, serta menimbulkan bau busuk yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat.
Agar keberadaan sampah tersebut jangan sampai menimbulkan persoalan di tengah masyarakat, maka langkah-langkah yang perlu diambil adalah masyarakat harus memahami mengenai sistem pembuangan kapan sampah di buang pada setiap TPS.
Kemudian pemerintah harus lebih mengefektifkan para petugasnya agar dapat tanggap terhadap tugas dan fungsi pokoknya, dan harus ada tempat yang strategis untuk dijadikan sebagai TPS, sedangkan terakhir harus adanya ketersediaan dana yang cukup untuk membiayai masalah kebersihan kota, minimal dalam satu tahun anggaran berjalan.
"Kalau boleh sediakan bak sampah bagj setiap TPS-TPS yang belum adanya bak sampah tersebut," sambungnya lagi.
Ditempat terpisah Ka Dinas Kebersihan dan Pemakaman Kota Jayapura, Luhulima S, mengatakan, kedepan pihaknya akan lebih memperhatikan masalah sampah. Sebab citra dan wajah Kota Jayapura, juga terletak pada masalah kebersihan tersebut.
Perhatian itu berupa, akan lebih mengefektifkan para petugas kebersihannya pada masing-masing wilayah. Kemudian bagi TPS-TPS yang belum punya bak sampah akan disediakan bak sampah.
Namun sebelumnya untuk masalah lokasi untuk ditaruhnya bak sampah, terlebih dahulu pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak RW (Rukun warga). Hal itu dilakukan agar jika kelak bak kontainer sampah itu ditaruh pada lokasi bersangkutan, dikemudian harinya tidak mendapat komplein dari masyarakat. (nls)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP