( Cenderawasih Pos, Senin 17 Juli 2006 )
Di Papua, jumlah tenaga penyuluh pertanian di lapangan nampaknya masih sangat kurang. Sementara kebutuhan atas para tenaga penyuluhan ini sangat dibutuhkan guna memberikan informasi tentang cara berusaha tani yang baik. Demikian dan diungkapkan Kepala Badan Bimas Tanaman Pangan Provinsi Papua W.CH Rumbino, SE, MM kepada Cenderawasih Pos saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (14/7) pekan kemarin.
Dikatakan, kekurangnya tenaga penyuluh pertanian sebenarnya sudah diupayakan oleh pihaknya melalui pengusulan supaya ada penambahan anggaran, sehingga dilakukan perekrutan khususnya tenaga penyuluh yang dikontrak. Jika memang itu tidak bisa di angkat melalui formasi calon pegawai negeri sipil (CPNS) karena keterbatasan anggaran.
Tenaga penyuluh pertanian di lapangan memang sangat dibutuhkan, tapi saya kurang mengerti kenapa usulan untuk pengangkatan tidak digubris. Minimal tenaga penyuluh ini dikontrak kalau memang formasi CPNS yang tidak ada;"ujarnya.
Lanjut Rumbino, tenaga penyuluh lapangan ini sangat besar perannya untuk mendorong program pertanian di daerah, khususnya program pemerintah melalui desa mandiri pangan. Melalui program desa mandiri pangan ini masyarakat diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan secara khusus memenuhi kebutuhan pangan bagi rumah tangganya sendiri.
Jadi desa mandiri pangan ini cukup baik untuk membantu masyarakat setempat dalam menjalankan usaha-usahanya. Minimal usaha-usaha pertanian yang sifatnya lokal sehingga butuh pendampingan dan bimbingan, nah dari usaha tani yang akan dilakukan ini dapat membantu mereka dalam ketersedian tanaman pangan,"ujarnya. (ito)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP