( Sinar Harapan, Rabu 26 Juli 2006 )
Lebih dari 500.000 warga diungsikan saat topan Kaemi menghantam Provinsi Fujian, wilayah timur China, Selasa (25/7) sore. Topan yang telah menyapu Taiwan sepanjang malam, mengganggu aktivitas meski tidak menimbulkan kerusakan parah. Kecepatan pusaran angin 120 kilometer per jam (kph) saat mendarat di Kota Weitou, Jinjiang pada pukul 15.50 waktu setempat, kata Badan Meteorologi China.
Pakar meteorologi meramalkan Kaemi, topan kelima yang melanda China tahun ini, akan bergerak ke arah barat laut dan membawa hujan lebat ke Fujian, Guangdong, Jiangxi dan Provinsi Zhejiang dalam dua hari mendatang. Lebih dari 435.000 warga dievakuasi dari Fujian, sementara 80.000 lainnya mengungsi dari rumah mereka di Provinsi Zhejiang. Sekitar 44.000 kapal nelayan diperintahkan kembali ke pelabuhan dan penerbangan dari Kota Xiamen ditunda atau dibatalkan, Selasa.
Pejabat lokal diminta mengawasi keselamatan warga yang tinggal di tempat perlindungan dekat pertambangan batu bara serta wilayah pegunungan. Mereka juga meningkatkan patroli sepanjang waduk-waduk dan bendungan untuk mencegah banjir. Fujian menyiapkan 12.000 tenda, 50.000 selimut, 80.000 pakaian dan suplai makanan untuk lima hari bagi 300.000 orang.
Provinsi Guandong meminta para nelayan kembali ke tempat perlindungan dan meminta proyek-proyek konstruksi menghentikan pekerjaannya selama badai. Di Shantou, lebih dari 2.700 kapal kembali ke pelabuhan dan semua nelayan meninggalkan kapalnya sejak Selasa siang.
Badai besar yang melanda China sejak bulan Juni telah menimbulkan banyak kerugian dan korban tewas. Topan Bilis yang menyapu lima provinsi termasuk Fujian dua pekan lalu menelan 612 korban tewas, 208 hilang, serta memaksa tiga juta penduduk mengungsi.
Sedikitnya 29,6 juta rakyat Provinsi Zhejiang, Fujian, Guangdong, Jiangxi, Hunan dan wilayah otonomi Guangxi Zhuang terkena dampak topan tersebut. Total kerugian diperkirakan mencapai 26,6 miliar yuan (US$ 3,3 miliar).
Bank Pembangunan Asia memberikan bantuan pinjaman US$ 200 juta bagi Provinsi Hunan, China Tengah untuk rehabilitasi. Provinsi tersebut merupakan provinsi terparah, sedikitnya 346 warga tewas akibat banjir. (xinhua/nat)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP