( Cenderawasih Pos, Sabtu 08 April 2006 )
Berdasarkan hasil tinjauan lapangan dan hasil diskusi dengan Asisten II dan Kepala Dinas Peternakan, Tim ahli dari pusat yang ditugaskan melakukan pelacakan terhadap penyakit flu burung di Kabupaten Manokwari Provinsi Irian Jaya Barat (IJB) menyimpulkan hasil kerja tim yang dibentuk pemerintah daerah sudah sangat tepat. Buktinya, pasca pemusnahan unggas akibat flu burung tidak lagi ditemukan di Manokwari. Hal tersebut dapat dibuktikan dari sampel yang diambil radius 500 meter hingga 1 Km. Untuk melakukan pencegahan tim ahli menyarankan harus membuat kebijakan melakukan vaksinasi di Provinsi IJB dan Papua.
Tim juga mengatakan pelacakan penyakit flu burung tersebut merupakan komitmen dan perhatian yang sangat besar dari Kepala Badan Karantina Pertanian terhadap masyarakat dan Pemda. Sekaligus sebagai langkah untuk melindungi dan menjaga agar burung cenderawasih dan satwa endemik lainnya. Sehingga mereka sangat mendukung program yang diambil pemda dan jajarannya untuk terus menerus melakukan pemantauan dan survesilans diwilayah kejadian wabah. Perlakuan survesilans sebaiknya dilakukan secara ketat, khususnya pada daerah peternakan yang memasukkan produk hewan maupun hewan dari luar Kabupaten Manokwari.
Perlakuan surveilan harus dimulai dari pintu pemasukkan yaitu dipelabuhan laut dan bandara udara. Tentunya diperlukan kepandaian dan kemampuan dari karantina hewan. Karena keberadaan mereka sebagai palang pintu terdepan dalam melakukan pencegahan masuknya penyakit flu burung di IJB dan Papua.
Sementara itu, drh Dianar A.S Ati yang dikonfirmasi Manokwari Pos (group Cenderawasih Pos) mengatakan, dari hasil pemantaun tim di lapangan untuk sementara diputuskan tidak dilakukan pemberian vaksin terhadap unggas. Alasannya, tim menilai langkah memusnahkan secara keseluruhan sangat tepat. Sehingga saat ini tidak lagi ditemukan virus tersebut yang menyerang manusia. "Ya untuk sementara mereka menyimpulkan vaksin yang 50 ribu dari pemerintah pusat belum digunakan untuk memvaksin unggas yang ada,"tuturnya. (sr)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP