( Papua Pos, Rabu 19 April 2006 )
Kendati hampir setiap hari ditayangkan korban-korban yang sakit maupun meninggal dunia yang disebabkan oleh flu burung, di televisi, ternyata tidak mempengaruhi para peternak ayam di Jayapura.
Menurut Ny. Sri, peternak ayam di Kotaraja, pasaran ayam potong di Kota Jayapura hingga saat ini masih stabil, ini terbukti dari pesanan ayam yang diterimanya setiap hari dari para pedagang ayam di pasar.
"Hingga saat ini pasaran ayam stabil, tidak terpengaruh berita-berita dari televisi, ayam masih laku dan masih disukai oleh masyarakat. Papua belum tcrjangkit oleh Flu burung, jadi masih aman-aman saja mengkonsumsi ayam,"katanya kepada Papua Pos, Selasa (18/04) di Kotaraja.
Adanya flu burung, ujar Ny. Sri, sepertinya ada kaitannya dengan kebersihan lingkungan, seperti kebersihan kandang, pemberian vitamin pada unggas dan cara mengolah ayam itu sendiri. "Dalam beternak, kalau tidak mau rugi, kita harus memperhatikan kebersihan dan kebutuhan dari ayam itu sendiri.
Kandang harus secara teratur dibersihkan, begitu juga unggas kita pelihara, harus diberi vitamin, untuk mencegah penyakit,"ungkapnya. Gagalnya para peternak, memanen ternaknya, lanjut Ny, Sri, biasanya para peternak kurang mengetahui apa yang dibutuhkan oleh ternaknya. "Kalau kita sudah tahu apa yang dibutuhkan binatang yang kita ternak, biasanya gagal panen jarang terjadi, kendati ada ternak yang mati tapi jumlahnya sedikit,"terangnya.
Sepanjang isu flu burung merebak, dalam satu bulan permintaan ayam potong yang dibisa dipenuhi oleh Ny. Sri sekitar 900 hingga 1000 ekor ayam. "Tidak semua permintaan bisa saya penuhi, tergantung dari stok ayam yang ada dikandang, kalau ayamnya belum cukup umur untuk dipotong, berarti permintaan tersebut tidak bisa saya penuhi. Karena ayamnya masih kecil,"jelasnya.
Biasanya ayam-ayam tersebut dipotong bila usianya sudah satu bulan, atau lebih, kalau dibawah satu bulan ayam tersebut belum layak potong. **
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP