( Kompas, Selasa 25 April 2006 )
Ilmuwan harus melakukan cara penamaan yang umum untuk berbagai jenis hewan melalui taksonomi. Ini penting agar tidak terjadi penamaan ganda dan memudahkan mereka untuk menyusun hubungan antarketurunannya.
Sayanganya, jalur kekerabatan amfibi belum pernah diubah sejak tahun 1930. Baru-baru ini, pakar biologi Darrel Frost dari Museum Sejarah Nasional Amerika bersama para koleganya berhasil menyelesaikan 'pekerjaan rumah' yang berat itu.
Menurut mereka, jalur kekerabatan amfibi berubah besar-besaran setelah memahami jalur evolusinya. Jalur kekerabatan yang baru dibuat berdasarkan DNA dari 522 spesies amfibi. Sampel-sampel tersebut mewakili jenis katak, sesilia (mirip cacing), salamander, dan kadal air.
"Jalur kekerabatan amfibi yang baru menunjukkan bahwa taksonomi yang diyakini sampai sekarang penuh kesalahan sehingga memaksa kami untuk membuat taksonomi baru," kata Frost. Taksonomi yang baru ini, lanjut Frost, bisa menjadi tolak ukur baru bagi komunitas sains untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai keragaman amfibi.
Jumlah spesies amfibi yang diketahui terus bertambah dalam jumlah besar beberapa tahun ini. Namun, pemahaman untuk beberapa kasus penemuan spesies baru masih penuh spekulasi. Meskipun demikian, populasi amfibi mengalami penurunan besar-besaran dalam beberapa dekade terakhir. Ini ditengarai karena berkurangnya habitat dan terpecahnya populasi.
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP