( Papua Pos, Selasa 04 April 2006 )
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, provinsi Papua bisa menjadi salah satu lumbung pangan terutama padi guna mendukung program swasembada beras di tanah air. "Ternyata Kabupaten Merauke sekarang bisa menjadi lumbung pangan untuk Papua dan tidak hanya terbatas pada padi tetapi juga tebu,"kata Presiden Yodhoyono, seperti dikutip Juru Bicara Kepresidenan Andi Malarangeng, saat transit di Bandara Pattimura, Laha, Kecamatan Baguala, Kota Ambon, dalam lawatannya ke Papua, Selasa.
Kunjungan Presiden ke provinsi Papua dengan didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono, Menko Polhukkam Widodo AS, Menko Kesra Aburizal Bakri, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi serta putra
Presiden, Edhi Baskoro, dengan agenda utama mengawali panen raya padi di Kabupaten Merauke serta berdialog dengan para petani dan masyarakat setempat.
Andi mengatakan, berkembangnya merauke sebagai salah satu lumbung pangan membuktikan keberhasilan salah satu program pokok Presiden yakni revitalisasi pertanian, kehutanan, perkebunan dan peternakan, di Jati Luhur, Jawa Barat, Juni 2004 lalu. Kedepan, ujarnya, dengan didukung luas lahan pertanian serta teknologi tepat guna areal pertanian di wilayah paling ujung Indonesia itu bisa dikembangkan dalam skala besar, sehingga mendukung kebijakan pemerintah untuk tidak lagi mengimpor beras di tahun-tahun mendatang.
Andi juga mengakui, Maluku khususnya Kabupaten Pulau Buru yang tadinya hanya dikenal sebagai
tempat pembuangan tahanan politik dan narapidana politik (tapol/napol), bahkan kini berubah menjadi lumbung pangan bagi daerah ini, di mana Presiden berkenan melakukan panen raya padi di Desa Wainetat, dataran mako, Kecamatan Wainetat, Pulau Buru, 15 Maret lalu.
"Merauke juga begitu. Panen raya padi ini juga sekaligus memperlihatkan bahwa Papua adalah daerah yang terus membangun terutama di sektor pertanian, dan tidak hanya bergelut dengan berbagai insiden seperti yang terjadi di Abepura,"tandasnya.
Malarangeng, menegaskan, Presiden Yudhoyono tidak menutup mata terhadap berbagai insiden yang terjadi di Papua, khususnya yang terakhir di distrik Abepura, namun provinsi itu sangat luas dan terus bergelut dengan berbagai program pembangunan, di mana ternyata salah satu kabupatennya (Merauke-red) telah berubah menjadi lumbung pangan padi dan menyusul tebu.
Presiden Yudhoyono, tandas Malarangeng, bertekad bahwa tahun depan Indonesia tidak lagi mengimpor beras karena hasil produksi di berbagai daerah telah sama bahkan melebihi kebutuhan konsumsi beras secara nasional. "Karena itu kita dorong terus mengembangkan sektor pertanian dan ternyata di Pulau Buru dan Seram dan sekarang Merauke, Papua ternyata bisa menjadi lumbung padi, di mana sangat membanggakan ternyata yang mengolah sawah tidak hanya para pendatang tetapi juga masyarakat lokal,"katanya.
Selain ke Papua, Presiden dan rombongan juga akan bertolak ke Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), melalui Bima Nusa Tenggara Timur (NTT) guna melihat sekaligus mendorong program pengembangan peternakan di provinsi itu sehingga menjadi salah satu sentra produksi ternak di tanah air. **
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP