( Papua Pos, Senin 03 April 2006 )
Dinas Perkebunan Provinsi Papua akan membentuk kelompok kerja (pokja) pengembangan tanaman jarak untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat serta pendapatan asli daerah (PAD). Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Papua, Leonard Rumbarar mengatakan kepada wartawan di Jayapura, Minggu, program pengembangan tanaman jarak di provinsi ini segera ditindaklanjuti karena tanaman tersebut sebagai komoditi alternatif pengganti bahan bakar minyak (BBM).
Sebab, tanaman jarak ini merupakan kebijakan pemerintah untuk dikembangkan diseluruh daerah di tanah air. "Sesuai kesepakatan beberapa menteri beberapa waktu lalu, maka di beberapa daerah perlu dikembangkan tanaman jarak sebagai langkah mengantisipasi krisisnya BBM sebab tanaman ini sebagai pengganti BBM,"katanya.
Dikatakan, untuk pengembangan tanaman jarak ini beberapa pekan lalu diadakan rapat koordinasi dan evaluasi program tahun anggaran 2006 dan rencana program selanjutnya tahun anggaran 2007 di Aula SADP Provinsi Papua di Kotaraja, Jayapura.
Untuk merealisasikan pengembangan tanaman jarak maka akan dibentuk pokja ditingkat kabupaten/kota di Papua dengan melibatkan instansi teknis lainnya. "Tahun 2006 dhnulai dengan studi dasar , sosialisasi dan pengembangan demplot (tempat uji coba, red) tanaman jarak pada lahan kritis, sementara luas arealnya di masing-masing daerah akan ditentukan kemudian,"tambah Rumbarar.
Menjawab pertanyaan, Rumbarar mengaku pasaran tanaman jarak cukup cerah sehingga melibatkan petani unggulan guna menambah peningkatan taraf hidup petani sekaligus peningkatan PAD, sehingga peluang ini dapat dimanfaatkan petani secara baik. **
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP