( Kompas, Jumat 07 April 2006 )
Seekor lalat bisa terbang dengan bebas dan hinggap di manapun, termasuk di permukaan langit-langit. Pernah bertanya-tanya mengapa lalat tidak jatuh ketika berjalan di permukaan langit-langit? Para ilmuwan di Max Planck Institute, Stuttgart, Jerman mempelajari kemampuan yang juga dimiliki tokoh James Bond ini. Tim yang dipimpin Stanislav Gorb menggunakan sensor-sensor optik untuk mengukur kekuatan menapak setiap kaki lalat saat berjalan bebas di permukaan halus langit-langit.
Sebagai golongan serangga, lalat memiliki enam buah kaki, tiga di sisi kanan dan tiga di sisi kiri tubuhnya. Setiap kakinya memiliki permukaan yang akan menempel di langit-langit dengan kekuatan adhesif tertentu. Para peneliti menemukan, dua kaki saja telah menghasilkan kekuatan adhesif yang menopang tubuhnya. Cukup satu kaki di setiap sisi tubuhnya saja yang menempel di permukaan langit-langit.
Prinsip seperti ini kemudian diuji menggunakan pita polimer sintetis. Ini dilakukan untuk memodelkan kekuatan adhesif antara permukaan kaki lalat dengan langit-langit selama berjalan. "Berjalan di langit-langit berbeda dengan berjalan di permukaan tanah karena gaya grafitasi Bumi cenderung menarik badan lalat untuk terpisah dari langit-langit," kata Dr. Gord. Jika dikombinasikan dengan pemahaman mengenai struktur permukaan mikro, hasil penelitian ini dapat dikembangkan untuk membuat mesin yang dapat berjalan di langit-langit.
Salah satu kuncinya adalah mengembangkan struktur mikro suatu polimer yang dapat menghasilkan gaya adhesi untuk kakinya. Hasil penelitian yang dilakukan Dr. Gorb disampaikan dalam Annual Meeting of the Society for Experimental Biology pada 5 April.
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP