( Cenderawasih Pos, Sabti 01 April 2006 )
Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Papua Ir. Leonard Rumbarar mengatakan, pengembangan tanaman jarak di Papua akan segera ditindaklanjuti. Tanaman jarak sendiri akan dikembangkan sebagai komoditi alternatif pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM). Pegembangan tanaman jarak ini merupakan kebijakan yang diambil pemerintah pusat, dan tidak hanya dilakukan di Papua, namun hal yang sama dilakukan di sejumlah daerah lainnya.
"Sesuai dengan kesepakatan beberapa menteri beberapa waktu yang lalu disepakati dibeberapa daerah dikembangkan tanaman jarak, tahun 2006 ini. Kebijakan ini akan diambil sebagai langkah untuk mengantisipasi kritisnya BBM, sebab tanaman ini bisa diproses sebagai pengganti BBM,"ujarya pada rapat koordinasi dan evaluasi program tahun anggaran 2006 dan 2007 belum lama ini di Aula SDAP Kotaraja.
Dikatakan, komitmen program pengembangan jarak di Papua sangat strategis untuk direalisasikan oleh karena itu, perlu ditindaklanjuti dengan membentuk Pokja provinsi, kabupaten dengan melibatkan lintas sektor (instansi terkait).
"Tahun 2006 perlu ditindaklanjuti dengan basilene survey/studi, sosialiasi, dan pengembangan diplot tanaman jarak pada lahan kritis. Sementara untuk luas arealnya di masing-masing daerah akan ditentukan kemudian,"tandasnya.
Disinggung soal pemasaran dan pengelolaan hasil produksi tanaman jarak ini, Leo Rumbarar mengatakan kalau itu tetap akan dipikirkan dan menjadi perhatian dari pemerintah daerah sendiri. Ia mengatakan, kalau pengembangan tanaman jarak ini akan melibatkan masyarakat. "Program ini tentunya juga bertujuan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya peningkatan pendapat bagi para petani,"tandasnya. (ito)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP