( Jawa Pos, Senin 16 Januari 2006 )
Hujan salju tebal yang menerpa Jepang telah menelan sedikitnya 89 korban jiwa. Musim salju ini tercatat sebagai yang terparah dalam dua dasawarsa terakhir. Badan cuaca memperkirakan cuaca buruk ini masih panjang. Korban terbaru ditemukan Sabtu lalu. Seorang kakek 76 tahun yang ditemukan tewas tertimbun salju di Prefektur Nagano. Begitu juga seorang wanita di Prefektur Akita. "Wanita tersebut diperkirakan nenek 71 tahun yang dikabarkan hilang," jelas seorang pejabat pemerintahan Akita. Dia kemungkinan tewas dan tertimbun salju lebat sebelum ditemukan mesin penyapu salju. Sejauh ini, korban jiwa mencapai 89 orang. Sebagian besar, sejumlah 88 korban, meninggal akibat kecelakaan musim dingin. Sedangkan media lokal memberitakan korban mencapai 90 hingga 92 jiwa yang didasarkan perhitungan sendiri. Musibah salju terbesar di Negara Matahari Terbit itu terjadi pada musim dingin 1983-1984 yang menelan korban 131 jiwa. Suhu udara semakin menusuk tulang sejak Sabtu lalu di sebagian besar wilayah. Salju tebal yang menutupi jalanan akhirnya longsor. Tak dilaporkan adanya korban jiwa. Badan Metereologi Jepang mengingatkan terjadinya longsor di beberapa daerah akibat naiknya suhu udara disusul hujan salju lebat. "Petugas lalu lintas tetap berpatroli tiap jam untuk mengingatkan bahaya longsor atau kemungkinan bencana lain," terang pejabat Akita itu. (afp/nie)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP