( Media Indonesia, 24 Januari 2006 )
Bank Pembangunan Asia (ADB) menawarkan bantuan hibah sebesar USD1,2 juta untuk membantu Indonesia, Malaysia dan Filipina memerangi virus avian flu, SARS dan penyakit infeksi lainnya yang terus merebak, sumber ADB mengatakan, Selasa.
Bank yang berbasis di Manila itu mengatakan bahwa bantuan itu akan memperkokoh sistem pengawasan dan kesiapsiagaan tiga negara anggota Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dalam pencegahan dan pemberantasan penyakit infeksi beresiko tinggi itu.
Para ahli merasa tiga negara itu rentan terserang virus avian flu, sindrom saluran pernafasan akut (SARS-severe aqute respiratory syndrome) dan penyakit infeksi serupa. Merebaknya virus mematikan itu akhir-akhir ini menjadi fokus perhatian karena melemahnya ketahanan epidemiologi di negara-negara berkembang dan mempertinggi ketahanan masyarakat yang tinggal di kawasan Asia, kata bank tersebut.
Richard Ondrik, seorang ahli senior implementasi proyek pada bank tersebut, mengatakan bahwa dana itu akan membantu tiga negara membangun suatu sistem komprehensif untuk investigasi, penanganan kasus dan juga peringanan pada tingkat lokal, nasional dan subregional.
Dana tersebut juga akan dipergunakan untuk peningkatan informasi dan mekanisme komunikasi serta membantu mendorong berbagai kebijakan untuk pengawasan penyakit yang dapat menular itu. Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan bahwa flu burung mungkin penularannya dalam bentuk yang dapat menular dari manusia ke manusia, sementara virus SARS diprediksi dapat muncul lagi di Asia. ADB mengatakan infeksi HIV juga merebak di tiga negara itu.
Ondrik menyatakan perlunya mendorong kerjasama di antara negara-negara tersebut dalam pencegahan terhadap merebaknya penyakit infeksi, malaria, TBC dan demam berdarah yang mewabah di tiga negara tersebut.
Total biaya proyek-proyek yang didanai ADB untuk membantu tiga negara ASEAN guna memerangi penyakit infeksi diperkirakan USD1,7 juta. Bantuan tersebut akan diselesaikan sekitar 18 bulan permulaan Maret.
Sekitar 80 orang meninggal akibat flu burung-H5N1 sejak 2003, sebagian besar mereka di negara-negara Asia termasuk Kamboja, Cina, Indonesia, Thailand dan Viet Nam, demikian data WHO. (ant/OL-1)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP