( Cenderawasih Pos, Rabu 25 Januari 2006 )
Buruknya kondisi Terminal Entrop ternyata disebabkan banyak hal, salah satunya adalah tidak berfungsinya saluran atau drainase dengan baik. Bagaimana sebenarnya dan seperti apa drainase di terminal tersebut?
Dugaan bahwa salah satu penyebab banjir di Terminal Entrop karena sistem drainasenya yang tidak berfungsi dengan baik, ternyata benar adanya. Terminal tersebut tidak memiliki sistem drainase yang baik sehingga air menetap pada satu tempat dan membentuk kolam-kolam kecil.
Saluran air di terminal tersebut baik di samping kiri dan kanan, sudah tidak berfungsi dengan baik. Bahkan kini dipenuhi sampah dan tumbuhan liar sehingga air tidak bisa mengalir dengan lancar. Hal yang sama juga terlihat pada saluran bagian belakang terminal, juga tidak berfungsi dengan baik karena dipenuhi sampah dan tumbuhan, kecuali saluran air yang terletak di bagian depan terminal di sisi jalan raya agak bersih.
Namun begitu, saluran ini tak jelas pangkal dan ujungnya karena keduanya buntu atau tidak nyambung dengan saluran induk sehingga air tidak bisa mengalir ke saluran tersebut. Parahnya lagi, saluran itu posisinya lebih tinggi dari saluran yang ada di dalam terminal sehingga pantas saja jika setiap kali hujan air hanya menggenang di areal terminal, tidak bisa ke saluran bagian depan karena air tidak mungkin mengalir ke tempat yang lebih tinggi. "Kalau saluran air di dalam terminal yang lebih rendah, mana mungkin air di dalam terminal bisa mengalir keluar,"ujar Ruslan, salah seorang sopir yang setiap hari mangkal di terminal tersebut.
Karena itu, kata sejumlah sopir lainnya, Pemerintah Kota Jayapura harus memperbaiki kembali sistem drainase di Terminal Entrop bahkan diseluruh Entrop secara menyeluruh dan terpadu. Karena hanya dengan cara begitu, banjir di Entrop yang selama ini kerap melanda bisa teratasi. Lalu bagaimana Pemkot Jayapura melihat masalah ini dan apapula rencana Pemkot selanjutnya, baca laporan berikutnya.
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP