( Cenderawasih Pos, Selasa 19 September 2006 )
Kesulitan air bersih yang dialami warga Agats yang selama ini hanya mengandalkan tadah air hujan, tampaknya segera berakhir. Pasalnya, Rawa Yepem yang berjarak sekitar 4,2 Km dari Kota Agats akan dimanfaatkan sebagai PDAM bagi masyarakat Agats.
Bahkan, sejak tahun 2005 kemarin mulai dianggarkan oleh Pemerintah untuk membangun seluruh infrastruktur yang ada. ‘’Ini merupakan proyek yang ditangani langsung oleh provinsi,’’ kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Asmat, Ir Nathan Barung, ketika ditemui di ruang kerjanya.
Menurut Nathan, proyek air bersih dari Rawa Yepem tersebut mulai diluncurkan pada tahun 2005 sebesar kurang lebih Rp 900 juta. Sedangkan tahun 2006 ini berkisar Rp 5,2 miliar. ‘’Dana yang dianggarkan sudah mencapai Rp 6 miliar lebih,’’ jelasnya. Total dana yang dibutuhkan untuk membangun seluruh fasilitas air bersih dari Rawa Yepem ke Agats mencapai Rp 13 miliar. Pembangunan air bersih dari Rawa Yepem tersebut, lanjut Nathan ditargetkan akan berlangsung sampai tahun 2008 mendatang. ‘’Jadi pembangunan air bersih ini akan dilakukan bertahap. Jadi sifatnya multi year,’’ katanya.
Jika nantinya rampung, diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan warga Kota Agats. ‘’Kapasitasnya 5 liter perdetik,’’ katanya. Nathan mengungkapkan, nantinya air yang ada di Rawa Yepem tersebut akan dialirkan melalui pipa yang dipasang secara bersambung sepanjang 4,2 Km dengan sistem pompa dengan menggunakan genset yang dipasang. Selanjutnya , air yang sampai di penampungan selanjutkan akan dipompa naik selanjutnya dialirkan ke rumah warga.
Sementara itu, dari pantauan koran ini, sejumlah bahan untuk pembangunan jaringan air bersih dari Rawa Yepem tersebut suydah didatangkan pihak kontraktor seperti plat untuk pembuatan plat, mesin pompa, pipa dan beberapa bahan pendukung lainnya.
Nathan menambahkan, dipilihnya Rawa Yepem sebagai sumber air bagi kebutuhan masyarakat Agats tersebut karena airnya sendiri tidak asin tapi tawar. ‘’Air bersih ini sangat penting. Kita sadari, air bersih ini menjadi permasalahan yang dialami warga selama ini yang hanya mengandalkan turunnya air hujan. Ya, kalau sudah tidak hujan beberapa hari terpaksa warga membeli air kemasan,’’ jelasnya. (ulo)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP