( Papua Pos, Sabtu 16 September 2006 )
Sektor perikanan, cukup berpeluang meningkatkan pemberdayaan ekonomi kerakyatan, karena tingkat konsumsi dan selera makan ikan di Jayapura cukup tinggi, sementara suplai ikan masih kurang. Hal tersebut di sampaikan Kepala Dinas Perikan dan Kelautan Provinsi Papua, Ir. Astiler Maharaja, pada Temu usaha pemberdayaan ekonomi rakyat di BPID, Kamis (14/9) kemarin.
Dikatakannya, kondisi saat ini suplai ikan dari hasil penangkapan sangat terbatas, karena masih tergantung dengan cuaca. "Untuk pemenuhan suplai perlu dukungan pengembangan budidaya, karena kalau hanya mengandalakan hasil tangkapan tidak mencukupi,"ungkapnya.
Astiler mencontohkan, di Jayapura penduduknya kurang lebih 300.000 orang, misalnya satu orang saja mengkonsumsi ikan 100 gr perhari, berarti produk yang harus dihasilkan nelayan sekitar 30 ton perhari. "Diakui atau tidak konsumsi ikan di Papua cukup tinggi. Dan ini peluang bagi nelayan,"tandasnya.
Tapi kalau melihat kondisi nelayan tradisional di Papua, ujarnya, nelayan tradisional di Papua ada yang perorangan dan kelompok, peralatan dan prasarana yang dimiliki sangat minim, karena minimnya prasarana, hasil tangkapannya sedikit jauh dari fishing ground.
"Selain itu mereka masih tergantung kepada bakul atau renteiner, dan masih one day fishing, juga sulit mengakses modal usaha karena tidak ada kemitraan dengan badan usaha,"terangnya. Kalau dilihat dari sisi peluang usaha perikanan, ujarnya, peluang usaha perikanan cukup berragam bisa berusaha sebagai penangkap ikan, baik menggunakan pancing maupun jaring, budidaya keramba atau kolam, pedagang ikan, pengolah ikan, industri tepung ikan dan sebagainya. **
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP