( Cenderawasih Pos, Sabtu 16 September 2006 )
Kepala Bapedalda Kota Jayapura, Drs Hendrik J Hamadi minta agar para pengembang dan komponen masyarakat lainnya peduli terhadap lingkungannya, terutama dalam melaksanakan aktivitasnya di masyarakat "Kami minta kepada pengembang (pengusaha swasta), lembaga sosial dan masyarakat umum lainnya agar advis yang kami keluarkan itu dapat diperhatikan dan ditaati,"katanya kepada Cenderawasih Pos di ruang kerjanya, Jumat (15/9) kemarin.
Diakuinya, terjadinya kerusakan lingkungannya, terkadang para pengembang bangunan tidak memperhatikan advis (rekomendasi lingkungan) yang diberikan pihaknya, bahkan tidak jarang ada masyarakat maupun pengembang bangunan melakukan aktivitasnya tanpa melalui proses perizinan kajian lingkungan yang ada.
Dikatakannya, guna mewujudkan lingkungan yang aman, dan tidak menimbulkan efek buruk di masa yang akan datang, maka pihaknya akan mengoptimalkan pengawasan lapangan secara terus menerus, serta penertiban surat izin lingkungan dan lebih teliti dalam proses perizinan lingkungan.
"Kami akan mengacu pada UU lingkungan yang ada dan mengacu pada instruksi serta kebijakan walikota, yang berkaitan dengan aktivitas pembangunan yang dilaksanakan masyarakat di mana harus membutuhkan ruang dan lahan. "Terjadinya banjir, longsor disebabkan tidak adanya keseimbangan lingkungan. Kami dari pemerintah hanya bertugas untuk menjaga keseimbangan, yang berperan dilapangan kan semua komponen masyarakat,"jelasnya.
Terkait dengan itu, dirinya menambahkan bahwa penanganan lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun ini merupakan kewajiban seluruh komponen masyarakat tanpa terkecuali. "Kita sadari segala aktivitas, membutuhkan ruang atau lahan, namun mari kita lakukan sesuatu untuk menyelamatkan lingkungan kita dari kerusakannya. Sebab sekecil apapun yang kita lakukan, memiliki dampak bagi semua orang. Contohnya pola hidup ladang berpindah-pindah, kan menimbulkan dampak yang cukup besar jika tidak ditanggulangi,"tandasnya.
Disinggung mengenai masalah sampah, kata dia, sampah merupakan salah satu hal yang membawa dampak buruk bagi kota ini, salah satu contoh, terjadinya pendangkalan kali Anafri akibat aktivitas warga di pinggiran kali tersebut, terjadinya masalah banjir di kota ini disebabkan oleh saluran-saluran yang kebanyakan disumbat material sampah.(nls)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP