(www.indosiar.com, 08-09-2008)
indosiar.com, Yogyakarta - Protes petani Grabak Purworejo, Jawa Tengah yang gagal jadi percontohan pengembangan padi varietas super toy membuat banyak orang bertanya-tanya mengenai sosok Toyung Supriyadi warga Sanden Bantul, Yogyakarta yang dikabarkan sebagai penemu padi varietas itu. Toyung dikenal merupakan sosok pemuda yang punya perhatian di bidang pertanian, namun kini sulit dijumpai.
Toyung Supriyadi, warga Sanden Bantul, Yogyakarta yang dikabarkan merupakan penemu padi varietas unggul super toy ternyata sudah beberapa bulan tidak berada di rumahnya dikawasan Wonorejo, Ngadingsari, Sanden, Bantul, Yogyakarta.
Sejak menemukan padi super toy dan diujicoba dibeberapa kawasan di Indonesia, Toyung menjadi jarang di rumah. Menurut ayahnya, Basiran, Toyung dari dulu memang sering meninggalkan rumah dan terakhir Toyung memberi kabar sedang berada di Cikeas, Bogor, untuk mengurusi proyek padi super toy.
Kepala Lurah Ngadingsari Sanden, Bantul, Ngadiran membenarkan bahwa Toyung merupakan warganya. Toyung sendiri dikenal sebagai pemuda yang punya perhatian dalam bidang pertanian, namun mengenai kepemilikan laboratorium pertanian milik Toyung, Ngadiran mengaku tidak tahu menahu.
Hingga saat ini proyek pengembangan padi super toy yang disebut-sebut varietas unggulan milik Toyung yang bisa dipanen tiga kali dalam satu musim tanam tersebut masih menjadi perdebatan. Pasalnya setelah sekali panen pada April lalu, padi super toy milik petani Grabak kini tidak menghasilkan panen sesuai harapan, sehingga para petani minta ganti rugi atas penanaman padi tersebut. (Gandung Jatmiko/Sup)