Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua

Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP

IKLAN PROMO : VIRTUOSO ENTERTAIN " NUMBAY BAND ", info selengkapnya di www.ykpmpapua.org

IKLAN PROMO : VIRTUOSO ENTERTAIN " NUMBAY BAND ", info selengkapnya di www.ykpmpapua.org
Info Foto : 1) Virtuoso Entertain bersama Numbay Band saat melakukan penampilan bersama Artis Nasional Titi DJ. 2) Saat penampilan bersama Artis Diva Indonesia, Ruth Sahanaya. 3) Mengiringi artis Papua, Edo Kondologit dan Frans Sisir pada acara "Selamat Tinggal 2012, Selamat Datang 2013" kerjasama dengan Pemda Provinsi Papua di halaman Kantor Gubernur Provinsi Papua, Dok 2 Jayapura. 4) Melakukan perform band dengan Pianis Jazz Indonesia. 5) Personil Numbay Band melakukan penampilan di Taman Imbi, Kota Jayapura. Vitrtuoso Entertain menawarkan produk penyewaan alat musik, audio sound system dan Band Profesional kepada seluruh personal, pengusaha, instansi pemerintah,perusahaan swasta, toko, mal, kalangan akademisi, sekolah, para penggemar musik dan siapa saja yang khususnya berada di Kota Jayapura dan sekitarnya, serta umumnya di Tanah Papua. Vitrtuoso Entertain juga menawarkan bentuk kerjasama seperti mengisi Acara Hari Ulang Tahun baik pribadi maupun instansi, Acara Wisuda, Acara tertentu dari pihak sponsor, Mengiringi Artis dari tingkat Nasional sampai Lokal, Acara Kampanye dan Pilkada, serta Acara-Acara lainnya yang membutuhkan penampilan live, berbeda, profesional, tidak membosankan dan tentunya.... pasti hasilnya memuaskan........ INFO SELENGKAPNYA DI www.ykpmpapua.org

03 September 2008

Nasional : Setengah Spesies Terumbu Karang Dunia Terancam Rusak

(www.mediaindo.co.id, 03-09-2008)
SANUR--MI:
Sekitar 50 persen species terumbu karang dunia terancam rusak akibat naiknya suhu permukaan laut di habitatnya.

Hal ini terlihat melalui foto satelit yang dirilis National Oceanic and Atmosphere Adminitration Amerika Serikat (NOAA) dalam suatu seminar di Sanur, Bali, Rabu (3/9).

Dalam foto satelit, terlihat adanya peningkatan suhu permukaan air laut di kawasan segitiga terumbu karang atau 'coral triangle', hingga sepuluh derajat lebih tinggi dibanding kemampuan hidup terumbu karang yakni 35 derajat celcius.

Kawasan segitiga terumbu karang adalah kawasan terumbu karang terbesar di dunia dengan memiliki lebih dari 50 persen species terumbu karang di dunia.

"Apabila, suhu terlalu panas, maka terumbu karang akan mengalami pemutihan atau dikenal dengan 'coral bleaching'. Ini yang harus segera diperhatikan," kata Ketua Proyek The Nature Conservancy (TNC) Nusa Penida, Marthen Welly.

Pemutihan terumbu karang adalah akibat berkurangnya pigmen alga yang bersimbiosis dengan terumbu karang. Namun terumbu karang sendiri mempunyai daya tahan yang beragam.

"Terumbu karang bagaikan tanaman, ada yang mudah beradaptasi, namun ada pula yang tidak bisa bertahan akibat kenaikan suhu laut," kata Marthen. Sebagai upaya penyelamatan, maka enam negara yang berada di daerah segitiga terumbu karang tengah merancang protokol standarisasi penyelamatan terumbu karang terhadap dampak perubahan iklim.

Keenam negara tersebut yakni Indonesia, Filipina, Malaysia, Papua Nugini, Timor Leste dan Kepulauan Salomon. Protokol ini diharapkan dapat menjadi pedoman dalam meneliti dan memantau keadaan terumbu karang di negara masing-masing akibat dampak dari perubahan iklim. Protokol pun akan memuat petunjuk standar bagaimana mengatasi terumbu karang yang mengalami pemutihan.

Pertemuan 6 negara ini berlangsung di Sanur, Bali sejak 2-4 September 2008. Pertemuan diikuti wakil pemerintah, peneliti dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dari 6 negara segitiga terumbu karang.

Indonesia sendiri kini tinggal memiliki 5,1 ribu Km2 terumbu karang yang tergolong masih sangat baik. Padahal luas total terumbu karang di Indonesia mencapai 51 ribu Km2.

Jadi hanya tinggal 10 persen yang masih baik. Kawasan yang masih memiliki terumbu karang yang tergolong sangat baik antara lain RajaAmpat di Papua, Wakatobi di Sulawesi Tenggara, Derawan di Kalimantan Timur dan Kawasan Perairan Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur. (Ant/OL-2)