(www.cenderawasihpos.com, 08-09-2008)
JAYAPURA- Ketika meninjau stand pemaran sejumlah lembaga di lantai dua pada Knowledge Center usai meresmikan lembaga itu, Jumat pekan lalu, Gubernur Barnabas Suebu yang selalu didampingi Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Armando Mahler meyempatkan diri mencoba Kopi Arabica yang sengaja disediakan oleh perusahaan yang mengolah kopi itu.
Tanpa sungkan Gubernur meminta segelas kopi lalu mencampurnya dengan gula non fat, sesaat kemudian usai mengaduk kopi di gelas plastik putih, ia lalu menyuruput kopi buatannya sendiri itu. "Enak, ini baru kopi," cetusnya seraya tersenyum lebar dan kembali menyeruput habis kopi yang masih tersisa di gelasnya.
Menjawab Cenderawasih Pos tentang kopi itu, dengan enteng Gubernur Suebu mengatakan bahwa kopi tersebut luar biasa enaknya. "Kopinya enak sekali, jadi yang orang Amerika sudah bawa kopi ini ke Minesotta, terus orang sana yang minum kopi ini bilang beli dimana kopi ini, tapi orang Amerika ini hanya bilang tunggu tanggal mainnya," tuturnya.
Orang Amerika yang disebut Gubernur Suebu itu adalah seorang importir kopi dari Amerika Serikat yang berencana akan membeli kopi Arabica yang dikembangbiakan oleh masyarakat Amungme di Mimika yang juga adalah binaan PT Freeport. Sejauh ini, melalui binaan Freeport, warga Amungme telah membudidayakan dan mengolah kopi itu hingga menjadi minuman yang enak sekali seperti kata Gubernur Suebu.
Menurut Gubernur Suebu, kopi yang diminumnya itu adalah kopi yang memiliki kualitas terbaik, sehingga calon konsumen di Amerika melarang kopi itu dicampur dengan bahan lain ataupun kopi dari jenis manapun di Indonesia. "Mengapa tadi saya katakan bahwa ini kopi kualitas terbaik dan Amerika meminta jangan dicampur dengan kopi Arabica dari daerah lain di Indonesia seperti Toraja dan lain-lain supaya harganya lebih tinggi," katanya.
Karna ketika harga lebih tinggi, maka harga rakyat juga akan naik dan ketika harga rakyat naik, maka rakyat akan terangsang untuk menanam kopi lebih banyak lagi sehingga dengan begitu mereka juga akan mendapatkan uang yang lebih banyak. "Ini komoditas unggulan dari pegunungan untuk memperbaiki ekonomi masyarakat yang sengaja dieksport langsung, sebab kalau pendapatan mereka mau naik maka nilai jual dari komoditas ini harus tinggi," terangnya.
Gubernur mengatakan bahwa rencananya Papua akan melakukan eksport perdana kopi tersebut mulai tahun 2009 mendatang dengan tujuan Amerika Serikat. "Jadi tahun depan sedang disiapkan untuk eksport perdana kopi ini," katanya.(ta)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP