( Cenderawasih Pos, Rabu 31 Mei 2006 )
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Manokwari Naftali Rumkoren menyatakan keprihatinannya atas ulah para penangkap ikan yang masih menggunakan bom untuk menangkap ikan. Demikian disampaikan Rumkorem kepada Manokwari Pos (group Cenderawasih pos) di ruang kerjanya, Senin (29/5) kemarin.
Dikatakan, pihaknya akan terus melakukan langkah-langkah dalam menghentikan kebisaaan penangkapan ikan dengan menggunakan bom dan akan melakukan langkah pengawasan yang lebih ketat. "Kami akan melakukan pengawasan didaerah-derah yang selama ini rawan pengeboman ikan dan akan menindak tegas para pelakunya,"katanya.
Bahkan menurutnya pada tahun 2007 nanti sistem pengawasan akan lebih diperketat lagi. Pasalnya dalam musrembangda Kabupaten Manokwari kemarin, ia mengaku telah mengajukan proposal pengamanan dan pengawasan pesisir pantai dengan merencanakan membangun kelompok Siswasmas (sistem pengawasan masyarakat), dimana selain untuk mencegah terjadinya penangkapan ikan tanpa mengantongi izin, resmi juga untuk menjaga agar tidak terjadi penangkapan ikan dengan menggunakan bom.
Siswas mas yang akan dibentuk akan bertugas di Manokwari, Ransiki, Oranbari dan Pantura karena derah ini rawan masyarakat bom ikan. Selain itu akan ditunjang dengan 2 pos pengawas pantai yang akan dibangun di pantai Ransiki dan Saokorem sebagai daerah terluar dari kota Manokwari.
Mereka yang masuk sebagai kelompok Siswanas adalah mereka yang memiliki jiwa menyelamatkan lingkungan. Patroli yang dilakukan selama ini dengan Pol Airut hanya satu kali ditahun 2005 dan sampai sekarang sudah tidak dilaksanakan meskipun fasilitas lainnya ada tapi terbentur dengan persoalan klasik masalah dana opersaional.
Rumkorem juga berharap agar pelru digelar Rakornis Dinas Kelautan dan Perikanan di Provinsi Irian Jaya Barat. (cr-17)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP