(Cenderawasih Pos, Sabtu 23 Juni 2007)
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Papua drh Didik Radjasa, M.MT mengatakan, penemuan kasus flu burung atau avian influenza (AI) di Kotaraja, perlu disikapi oleh masyarakat dengan tetap waspada. "Masyarakat diharapkan agar tetap mewaspadai kasus flu burung itu. Jika ada kasus yang ditemukan cepat dilaporkan ke instansi terkait sehingga langsung ditindaklanjuti,"ujarnya kepada Cenderawasih Pos saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (22/6) kemarin.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mewaspadai kasus flu burung, menurut didik, antara lain tetap waspada terhadap flu burung, jika punya ayam atau unggas supaya dikandangkan, jika melakukan kontak dengan unggas mencuci tangan atau badan khususnya bagian yang kontak langsung dengan menggunakan sabun.
Selain itu, lanjut Didik, jika ada orang yang mendatangkan unggas atau ayam perlu ditahu asalnya dari mana. "Jika ayam tersebut dibawa dari luar Papua maka perlu ditanya tentang kelengkapan dokumennya, jika dokumennya tidak lengkap maka itu perlu dimusnahkan,"tandasnya,.
Dikatakan, teori penularan penyakit flu burung biasanya memang melaluii unggas atau daging, namun khusus untuk manusia tidak semuanya orang bisa langsung tertutar. Penularan itu dapat terjadi, jiak blester (gen) orang itu tidak cocok dengan ayam yang menularkan virus tersebut.Dicotohkan, ada ribuan ayam milik peternak di daerah Jawa mati namun para peternaknya tidak apa-apa pada hal mereka selalu melakukan kontak langsung. Meski begitu, dia tetap mengingatkan masyarakat tetap waspada dan mencegah penurahan virus AI tersebut.
"Sebenarnya untuk daging ayam atau unggas lainnya kalau dimasak dengan baik sebenarnya tidak apa-apa. Sebab virus AI ini tidak bisa hidup pada suhu tinggi, misalnya mati pada suhu 60 derajat celsius, cuma dikwatirkab bisa tertular lewat korotan ayam namun kalau suhunya juga tidak cocok virus tersebut tetap mati,"kata Didik.(ito)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP