(Cenderawasih Pos, 19 Juni 2007)
JAYAPURA-Papua kaya akan potensi Sumber Daya Alam (SDA), namun sebagian besar belum termanfaatkan secara optimal. Kekayaan itu akan terus menjadi raksasa yang tidur jika tidak diolah dan dimanfaatkan melalui investasi.
Tanpa investasi, tidak akan ada pertumbuhan ekonomi, tanpa pertumbuhan ekonomi, tidak ada pengentasan kemiskinan dalam arti sebenarnya. Demikian antara lain dikemukakan Gubernur Barnabas Suebu, SH dalam arahannya ketika membuka seminar sehari peranan sektor pengelolaan SDA bagi pembangunan nasional di Papua kerja sama Uncen, Unipa, LPEM dan FE-UI di Sasana Karya, Senin (18/6) kemarin. "Kita harus membangun raksasa yang sedang tidur ini, di mana harkat dan martabat manusia menjadi titik sentral pembangunan (people center development) dan pembangunan harus berwawasan lingkungan yang tidak semena-mena untuk kepentingan sesaat, tetapi mengorbankan rakyat," katanya.
Diungkapkan, investasi yang dilakukan dengan membabi buta dan tanpa kepekaan sangat berpotensi menciptakan kerusakan lingkungan dan akan memarginalkan masyarakat asli Papua. "Kata yang saya gunakan, kita memerlukan investasi tetapi kita harus berhati-hati dengan investasi itu sehingga tidak membunuh anaknya sendiri," katanya. Itulah sebabnya analisis dampak lingkungan yang dilakukan secara sungguh - sungguh dan ketat dengan menggunakan standar internasional menjadi salah satu syarat bagi investasi di Papua.
Sementara itu, Rektor Uncen Prof DR Bert Kambuaya mengatakan bahwa disadari Papua sangat kaya akan SDA, karena itu ia mengajak semua pihak khususnya perguruan tinggi agar terlibat dalam proses pengelolaan SDA. "Kita semua tahu bahwa pengelolaan SDA yang tidak diatur secara baik dan tidak memperhatikan kelestarian lingkungan maka akan bisa mengancam lingkungan," katanya. Karena itu, dalam kegiatan opersaional pertambangan harus memperhatikan prinsip - prinsip pembangunan berkelanjutan.
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP