(Cenderawasi Pos, 19 Juni 2007)
Juga Panen Ikan Keramba Apung di Teluk Ampimoi
YAPEN - Suatu langkah kemajuan yang cukup bagus yang terjadi di Kabupaten Yapen, dimana saat ini, sebagian masyarakat melalui bantuan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Yapen, mulai mengembangkan budidaya rumput laut di Kampung Kabuena Distrik Angkaisera dan keramba Apung dengan jenis ikan Kerapu di Teluk Ampimoi Distrik Yapen Timur. Bahkan, pada pada 12 Juni lalu, Gubernur Provinsi Papua, Barnabas Suebu, SH, melakukan panen perdana terhadap kedua kegiatan budidaya masyarakat itu.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Yapen, Ir. John F. Pattikawa, MM, mengatakan, kegiatan budidaya ikan Kerapuh atau keramba jaring apung itu dilakukan di Randawaya (Tepatnya diteluk Ampimoi), sementara budidaya rumpt laut berawal dari kegiatan beberapa warga yang memelihara keramba ikan apung. Ddari situlah, pihak Departemen Kelautan dan Perikanan RI menyalurkan bantuan ke pemerintah kabupaten senilai Rp 5,5 M. Untuk mengembangkan 20 unit petani, keramba jaring apung/pengembangan rumput laut yang disebarkan disepanjang pesisir Pulau Yapen.
“ Tentang bibit, awalnya kami datangkan dari pulau Jawa, namun sebagiannya tidak produktif karena rusak dan mati (Ikan),” ujarnya kepada Cenderawasih Pos, disela-sela kegiatan Turkam di Kampung Randawaya, Distrik Yapen Timur, Kabupaten Yapen, Selasa, (12/6) lalu.Diterangkannya, sebenarnya, keramba jaring apung, pihaknya telah melakukan panen tahap pertama beberapa waktu lalu, dengan jumlah banyak ikan sebanyak atau sekitar 150 kg. Sementara budidaya rumput laut baru dipenen tahap pertamanya oleh gubernur.
Khusus untuk rumput laut, ia menyatakan, pihaknya saat ini mengalami kesulitan benih/bibitnya, sehingga alternatifnya dilakukan pembenihan bibit rumput laut dengan memanfaatkan rumput laut yang sudah dimiliki pihaknya itu.
Diharapkannya, dengan adanya dukungan pemerintah daerah dan pemerintah provinsi, maka pihaknya akan berupaya untuk memproduksi rumput laut maupun ikan Kerapuh dalam jumlah yang besar, guna mampu untuk memenuhi permintaan pasaran yang mulai masuk di wilayah Yapen.
“Saat ini kami memiliki sekitar ratusan petani kelompok budidaya rumput laut dan keramba jaring apung. Kami targetkan setiap tahunnya kami panen rumput laut dan ikan Kerapu sebanyak 50 ton sampai 100 ton. Kami kewalahan bibit karena, biaya yang cukup tinggi bila mendatangkan bibit ikan Kerapu dan rumput laut yang berkualitas dari Jawa,” sambungnya.
Sementara itu, Gubernur Provinsi Papua, Barnabas Suebu, SH, saat melakukan panen perdana rumput laut dan ikan Kerapuh, menyatakan, permasalahan kekurangan bibit ikan Kerapuh dan bibit rumput laut, tetap menjadi perhatian dirinya untuk membantu para petani pembudidaya, sehingga kedepannya mampu memproduksi ikan keramba dan rumput laut dalam skala yang besar.Sehingga mampu memenuhi permintaan pasaran yang masuk pada wilayah itu. Dan tentunya juga agar stok ikan Kerapu dan rumput laut tetap tersedia secara berkesinambungan.
Kebijakan berikutnya, adalah pihaknya berupaya untuk melakukan pengontrolan terhadap pangsa pasar yang ada, sehingga harga ikan Kerapu dan rumput laut tetap terjaga. Dalam hal ini dengan harga yang tinggi, agar para petani pembududaya tidak dirugikan.(nls)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP