( Cenderawasih Pos, Rabu 21 Juni 2006 )
Wisata Bahari dan Sejarah PD II bisa Menjadi Andalan Untuk lebih memperkenalkan potensi wisata di Kabupaten Biak Numfor kepada masyarakat luas, Badan Pengurus (BP) KAPET Biak menggandeng sejumlah media baik cetak maupun elektronik untuk mengikuti perjalanan wisata. Obyek wisata mana saja yang ditawarkan ?
Obyek wisata khususnya wisata bahari yang ada Kabupaten Biak Numfor sebenarnya memiliki potensi yang cukup besar untuk dapat mengundang wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara berkunjung ke Kabupaten Biak Numfor. Potensi wisata bahari dengan pemandangan bawah laut yang tidak kalah menariknya dibading Bunaken di Provinsi Sulawesi Utara, lebih diperkuat dengan potensi wisata sejarah khususnya menyangkut Perang Dunia II. Namun potensi besar yang dimiliki Kabupaten Biak Numfor tersebut sampai saat ini belum dapat mendongkrak sektor pariwisata di daerah ini. Guna lebih menghidupkan sektor pariwisata di daerah ini khususnya di Kawasan Teluk Cenderawasih, Badan Pengurus (BP) KAPET Biak bersama Pemkab Biak Numfor menggandeng sejumlah media baik nasional dan lokal untuk memperkenalkan potensi tersebut kepada masyarakat luas melalui program Fieldtrip. Dalam kegiatan fieldtrip yang dilaksanakan selama dua hari yaitu Senin (19/6) dan Selasa (20/6) para peserta diajak melakukan kegiatan menyelam atau diving dan snorkeling di sekitar kawasan Kepulaun Padaido.
Selain memperkenalkan potensi wisata bahari, dalam kegiatan fieldtrip tersebut, beberapa potensi wisata sejarah khususnya yang terkait Perang Dunia II juga diperkenalkan seperti lokasi peninggalan PD II khususunya tentara Sekutu di Pulau Wundi dan Pulau Owi, peninggalan PD II dari tentara Jepang seperti Goa 5 Kamar, Monumen PD II dan Goa Jepang.
Bupati Biak Numfor Yusuf Melianus Maryen, S.Sos, MM, yang sempat menyambut para peserta Fieldtrip di Desa Opiaref Distrik Biak Timur mengakui bahwa dunia kepariwisataan di Kabupaten Biak Numfor belum mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Namun sejak tahun 2004 ketika dirinya dilantik sebagai Bupati Biak Nurnfor bersama Adrianus Kafiar sebagai Wakil Bupati, pembangunan sektor pariwisata secara bertahap mulai dihidupkan.
"Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Biak, kami hanya mempunyai dua mesin penggerak perekonomian yaitu Bandar udara dan pelabuhan laut Oleh sebab itu kami mencoba untuk menghidupkan mesin-mesin penggerak perekonomian di setiap daerah diantaranya melalui sektor pariwisata,"terangnya.
Untuk lebih menghidupkan dunia pariwisata di Kabupaten Biak Numfor menurut bupati salah satu upaya yang telah dirintisnya sejak tahun 2004 yang lalu yaitu menghidupkan kembali Hotel Marau disampingi itu mulai melakukan promosi dan peningkatan sarana dan prasrana penunjang lainnya.
Diharapkan dengan upaya yang dilakukan pemerintah daerah saat ini untuk lebih menghidupkan dunia pariwisata, masyarakat dapat memberikan dukungan dan respon positif untuk turut serta dalam pengembangan dunia pariwisata.***
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP