( Sinar Harapan, Sabtu 11 Febuari 2006 )
China melaporkan kasus kematian akibat flu burung yang kedelapan, Jumat (10/2). Seorang wanita petani berusia 20 tahun bernama Long dari wilayah Suining, Provinsi Hunan, China Selatan, kata Kementerian Kesehatan dalam situsnya.
Long menunjukkan gejala-gejala demam dan pneumonia 27 Januari setelah menyembelih unggas peliharaannya. Dia meninggal 4 Februari lalu, kata Kementerian. Sampel Long telah diuji oleh pusat pengawasan penyakit Provinsi Hunan dan pusat pengawasan penyakit nasional. Hasilnya positif H5N1. Long dikonfirmasikan terinfeksi flu burung sesuai dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) dan pemerintah China, kata Kementerian.
Mereka yang dekat dengan Long telah diperiksa kesehatannya oleh petugas kesehatan setempat. Sejauh ini tidak ada gejala-gejala abnormal ditemukan. Kementerian telah melaporkan kasus baru itu ke WHO, Hong Kong, Macao dan Taiwan serta beberapa negara.
Ini merupakan kasus flu burung ke-12 di China, dengan jumlah korban meninggal delapan orang. Pejabat kesehatan China, Jumat, menyatakan beberapa kasus terjangkitnya flu burung pada manusia disebabkan kontaminasi lingkungan.
Kasus flu burung pada manusia yang ditemukan di wilayah itu, di mana tidak terdapat wabah atau penemuan kasusnya pada unggas, disebabkan kontaminasi lingkungan terhadap burung yang mati atau sakit, kata Mao Qun'an, Juru Bicara Kementerian Kesehatan dalam jumpa pers.
Sekitar sepertiga kasus flu burung di dunia ditemukan di daerah tanpa wabah, kata Mao, sambil menambahkan penyebab penularan infeksi itu pada manusia masih diselidiki. China melaporkan 29 wabah flu burung di peternakan sejak Oktober. Pemerintah telah membasmi jutaan ayam, bebek dan unggas lain untuk mencegah penyebarannya.
Hari Jumat, pemerintah juga menyatakan 35 pekerja peternakan telah diperiksa kesehatannya menyusul wabah yang membunuh 15.000 unggas di peternakan mereka di Kota Yangguan, Provinsi Shanxi.Pekerja peternakan dilarang ke luar rumah dan menjalani pemeriksaan kesehatan dua kali sehari. Pemerintah telah membasmi 187.745 unggas dalam jarak tiga kilometer dari peternakan. (xinhua/nat)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP