( Cenderawasih Pos, Jumat 10 Febuari 2006 )
Ditemukannya 37 jenis satwa dan tumbuhan baru di hutan Pegunungan Foja (Mamberamo, Kabupaten Sarmi) oleh LIPI dan LSM lingkungan yang berpusat di Amerika, Uncen serta Balai Konservasi Sumber Daya alam Papua, rupanya dipandang positif oleh Penjabat Gubernur Provinsi Papua, DR. Sodjuangon Situmorang, M.SL menjawab Cenderawasih Pos usai pertemuan dengan Sesmenkopohukam kemarin, Gubernur Situmorang mengatakan, kalau temuan baru tersebut merupakan hal yang sangat baik dan positif. "Saya pikir temuan itu sangat baik untuk masukan kepada kita tentang kekayaan alam flora dan fauna di Papua temyata sangat beragam,"katanya.
Terkait dengan satwa baru yang ditemukan tersebut, kata gubernur, seharusnya diidenstifikasi oleh instansi teknis terkait sebab yang paling bertanggungjawab terhadap mereka adalah pemerintah daerah dan semua elemen masyarakat.
"Agar kekayaan alam fauna dan flota kita itu bisa kita ketahui bahwa itu khas Papua, maka harus kita identifikasi dan jaga karena yang paling bertanggung jawab adalah kita,"tuturnya. Gubernur Situmorang meminta, temuan satwa baru yang katanya sangat khas itu, jangan sampai diabaikan. Sebab temuan itu sangat penting, sehingga ekosistem akan lebih terjamin dan terpelihara dengan baik.
Dengan adanya penemuan tersebut, upaya pemerintah selanjutnya akan mengkoordinasikannya dengan instansi teknis terkait yang bertanggung jawab antara lain Balai Konservasi, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup untuk segera menindaklanjuti sesuai dengan bidangnya masing-masing.
"Di Kehutanan sendiri ada fungsi yang menyangkut masalah suaka alam, kemudian ada hutan lindung. Begitu juga di Balai Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, ini semua akan menjadi beban Pemda berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004," terangnya.
Gubernur Situmorang berjanji akan menjadikan temuan tersebut sebagai bahan perhatian, sehingga kekayaan alam berupa satwa bisa lebih diperhatikan, sehingga memberikan manfaat bagi alam dan bagi keanekaragaman flora dan fauna.
Karena itu pula, lokasi survei yang kiasnya lebih dari sejuta hektar tersebut diupayakan agar bisa dijadikan sebagai area yang dilindungi dan tidak boleh dilakukan aktivitas di sana sehingga satwa tersebut bisa hidup bebas di alamnya.
"Agar ekosistem dimana satwa itu hidup tetap terjaga, hutan itu jangan diganggu sehingga keberadaan mereka (satwa) di sana tetap terjaga,"ujarnya. Soal adanya usulan dari KSDA yang katanya belum diakomodir, ia mengatakan bahwa pemerintah akan tetap memberikan perhatian terhadap temuan tersebut. "Ini akan menjadi perhatian kita, kita juga akan memperhatikan usulan itu supaya masalah berbagai jenis hewan dan tumbuhan yaitu flora ,dan funa bisa terpelihara dan terjamin keberadaaannya di bumi Papua ini,"tandasnya lagi.
Selanjutnya, upaya lainnya yang akan dilakukan adalah akan dilibatkan pemerintah kabupaten untuk menjaga kelestarian lingkungan dan juga melancarkan berbagai program pelestarian lingkungan di tahun 2006 ini.
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP